BaW is My Inspiration

Jumat, 28 Juni 2013

                  Sejak dulu, aku memang selalu bermimpi menjadi penulis. Penulis yang hebat, dimana tulisanku bisa terkenal, dibaca semua orang dan best seller, kalau perlu ya bisa difilmkan juga.. Aminnn... 
*berdoa sendiri diamini sendiri hihihi...
Dik Eni Martini, yang banyak menginspirasiku
              Kebetulan sekali ada jejaring sosial facebook yang memudahkan jalanku menuju kesana. Lewat facebook aku bisa mengembangkan hobbyku ini dan mengasah kemampuanku. Aku "bertemu" banyak penulis-penulis terkenal yang memotivasiku untuk mau belajar menulis. Aku banyak ikut lomba-lomba menulis yang diadakan di facebook. Ketika pertama kalinya menang dalam sebuah lomba antologi, wah tiada terkira bahagiaku, rasa percaya diriku muncul dan aku semakin senang menulis. 

Dik Anik ibu-ibu yang jago IT seperti adikku sendiri

Keaktifanku di facebook, kemudian membuatku bertemu banyak orang dan bisa menjadi akrab karena mungkin persamaan hobby, ide yang sevisi atau mempunyai impian yang sama. Akhirnya aku bergabung dengan sebuah group yang berisi para ibu-ibu yang entahlah membuatku akrab dan merasa senasib. Intensitas pertemuan di FB yang setiap hari membuat kami merasa seperti saudara, saling curhat dan semakin akrab saja. Diantara ibu-ibu itu ternyata adalah beberapa penulis terkenal. Olala senangnya hatiku. Aku bisa bebas bertanya apa saja tentang kepenulisan kepada mereka.

Dik Viana, sama-sama kenal Surabaya mebuat berasa dia,adik kandungku saja

Akhirnya, ada inisiatif untuk membuat sebuah group menulis. Aku sangat senang  menyambutnya. Dan tentu saja pertama kali dijebloskan oleh Ibu Ketua Leyla Hana kedalam group menulis itu, yang kemudian bernama BE A WRITER hatiku gegap gempita! Antara percaya dan tidak percaya, siapalah aku, nggak nyangka bisa bergabung juga!
Mbak Dwi ini ibu yang hebat, rela melepas karir dan kini semakin intens menulis
  

Aktifitas di group yang sangat padat membuatku terseok-seok mengikutinya, kadang-kadang terbersit dalam pikiranku, mungkin aku seperti penulis palsu yang berpura-pura ingin menjadi penulis hebat tetapi tidak melakukan apa-apa huhuhu... Asli, aku tiap hari mengunjungi group tercinta ini, membaca semua document yang diupload,memberi komentar pada semua status, atau sekedar menyetorkan jempolku, tapi aku still do nothing hihihi rasanya gak percaya diri banget mau menulis, walaupun cuma review, bahkan curhat sekalipun!
Mbak Syifa yang sudah kuanggap kakakku sendiri, puisi-puisinya bikin nggak kukuu..

Tetapi sesungguhnya tanpa kusadari aku banyak mendapat ilmu-ilmu di group BaW tercinta ini, aku memang sepertinya do nothing, tetapi aku kan membaca juga, membaca banyak hal, membaca ilmu yang benar2 bermanfaat di dunia kepenulisan, yang belum tentu bisa kudapatkan di group lain. Dan tanpa kusadari juga aku mengamalkan ilmu-ilmu itu dan akhirnya aku bisa memenangkan beberapa lomba antologi-antologi yang digelar. Kini sudah ada 12 lebih antologi ku yang terbit, bahkan beberapa sudah beredar di toko buku, aku 


 Si Ketua FLP Jakarta, senang sekali bisa mengenalnya, low profilenya itu yang menginspirasiku

BaW kini bagiku adalah sebuah rumah yang nyaman, tempat aku pulang melepas lelah dan penat hiruk pikuknya jejaring sosial, bertemu saudara-saudara ku yang ternyata mulai kurindukan bila tak seharipun menengoknya. Bila aku pulang ke Jakarta pun atau aku sedang pergi ke suatu kota, aku selalu berusaha menyempatkan diri bertemu dengan teman-teman BaW, kopdaran, walaupun kadang hanya sekejap saja, tetapi bisa membuatku merasakan ukhuwwah yang indah ini! Jadi jangan heran, kalau tulisanku ini lebih seperti parade foto hehehe...

Dik Rahma, blogger yang keren, aku terinspirasi olehnya untuk aktif menjadi blogger
  
Aku ingin selalu belajar bersama di BaW yang memang berisi orang-orang hebat, menjadi penulis hebat dan tetap merakyat, seperti para anggota BaW sekarang, yang sudah keren tetapi tetap saja rendah hati, sebut saja Mbakku Mbak Mamah Ghulam Linda, Mbak Dhani Syifa,trus adik-adikku dik Leyla Hana, dik Ryawani Elyta, Dik Eni Martini, dik Afifah Afra, dik Aida Maslamah, dik Shabrina WS, dik Windi Teguh, dik Tuty adhayati, dik Naqqiyah Syam, dik Dwi apriliyanti, dik Oci YM, dik Binta AlMamba, dik Anik Nuraeni, dik Lina W sasmita, tuuhh kan bisa-bisa saya menulis semua member disini, karena memang member BaW keren-keren semua yuhuuu..

Kopdar begini selalu kusempatkan

Juga gank gokilku di BaW yang tidak bisa kusebut semua disini, dik Ikha sabar unlimited, dik nayla firdaus, dik viana si encus yusi rahmaniar, Pitak Vita sophia, Santi Artanti, si nchod Arul Chandrana, Arya Aditya, Andri husein, Laksamana, Yogi, pangeran senja, si jago ngeblog dik mughniar dan dik Rahmah, wah wah bakalan penuh nanti Blogku ini qiqiqi..
Oke, BaW tetaplah berkibar, karena aku ingin besar dan mendunia bersamamu!











































Read More

AKHIRNYA AKU LOLOS #JUSTWRITE2 DIVA PRESS

Kamis, 27 Juni 2013



           #JUST WRITE 2 adalah acara yang diadakan oleh Penerbit DIVA  Press Yogyakarta untuk menyaring penulis-penulis muda dan mencetaknya menjadi penulis-penulis handal. Ini pengumuman seleksinya :  http://blogdivapress.com/dvp/2013/02/22/pendaftaran-just-write-2/
Dengan tidak PD sama sekali, aku  mencoba mengirimkan karyaku, hadiah mendapat pelatihan gratis di Yogya itu yang membuatku mupeng. Aku mengirimkannya tanpa beban, seperti kebiasaanku yang berratus kali ikut lomba audisi menulis.  Kalau memang rejekiku aku pasti lolos, kalau nggak lolos ya besok ikut lomba lagi hehehe…
Waktu berlalu, aku nyaris lupa karena kesibukan kuliahku,  ketika aku menengok wall Fbnya Diva, betapa kagetnya aku, pesertanya sudah mencapai 877 orang. Ahh sudah jelas aku tidak akan lolos, apalagi tulisanku juga biasa-biasa aja hehehe… tetapi semakin banyak pesertanya aku semakin penasaran tak sabar menunggu pengumuman. Ketika hari pengumuman yang dijanjikan tiba, ternyata pengumumannya ditunda huaaa… aku semakin minder dan menyatakan tidak berharap lagi. Aku sudah tidak berusaha mengintip ke wall Diva dan tidak memikirkannya.
Tetapi ternyata telfon di pagi hari yang indah itu, mematahkan keraguanku, Pihak Diva Press menelfonku dan menyatakan aku lolos #Justwrite2. Alhamdulillah, aku sujud syukur, walaupun masih saja tidak percaya. Bayangkan dari 921 peserta seluruh Indonesia, diambil 30 orang, dan aku masuk. Unbelieveable! Oya Pengumuman lengkapnya bisa dilihat disini: http://blogdivapress.com/dvp/2013/05/03/pengumuman-peserta-lolos-seleksi-just-write-2-tahun-2013/
Sejak hari pengumuman itu, pihak Panitya rajin sekali menelfon, menyuruh melengkapi data dan menanyakan kesiapanku untuk berangkat ke Yogya. Bahkan semakin mendekati hari-H mereka semakin intens menanyakan jadwal berangkatku, mau naik apa ke Yogya dan minta dijemput dimana, dan pastinya jam berapa, benar-benar panitya yang luar biasa!
Sebelum akhirnya bertemu muka, kami sudah berkenalan dulu di facebook. Dua panitya yang kukenal di facebook itu juga sangat ramah sekali. Sering menyapaku kalau aku lagi online dan menanyakan ini itu. Aku juga sudah mulai akrab dengan beberapa peserta, karena sering ngobrol di FB. Semua itu benar-benar membuatku tidak sabar untuk segera mengikuti pelatihan menulis ini. Sudah tidak sabar ingin segera berangkat ke Yogya.
Yang membuatku kepikiran, kenapa aku yang sudah tua ini yang mendapat kesempatan berangkat? Kalau kulihat profil teman-temanku, wah mereka masih sangat-sangat muda, beberapa bahkan baru lulus SMA. Sedangkan aku? Huhuhu aku saja sudah berbuntut empat! Hehehe. Tetapi seperti biasa, aku tetep PD dan semangat berangkat kesana, apalagi kalau membaca tulisan Mas Edi, Boss Diva dalam bukunya #CEOKOPLAK, beliau mengatakan : “Di kantor penerbit gue, siapapun kalian, penulis tua atau muda, pemula sekalipun, akan gue terbitkan karya kalian dengan syarat “LAYAK TERBIT” wahh adeemm rasanya hatiku. Aku jadi PD.. Belakangan hal ini juga kutanyakan kepada Panitya, kenapa aku yang tua ini bisa terpilih? Hehehe jawabannya adalah umur bukanlah masalah untuk berkarya. Syukurlah.
Akhirnya, saat berangkat ke Yogya itu tiba juga. Lumayan sedih harus meninggalkan keempat anakku. Untunglah ibu mertuaku berbaik hati bersedia menemani anak-anakku selama kutinggal ke Yogya. Aku memutuskan berangkat naik bis, karena hanya naik bis saja yang tidak terikat waktu. Pagi itu aku memang masih harus kuliah, dan juga ada pertemuan dengan pihak Kemendiknas yang tidak bisa ditunda. Jadi aku tidak bisa menentukan jam berapa aku berangkat. Memang kalau  naik bis akan membutuhkan waktu lama, tetapi tidak apa-apa, ada banyak hal yang bisa kulakukan selama perjalanan hehehe.. Aku berangkat malam, agar sampai Yogya pagi. Sekali lagi kuacungkan dua jempol buat panitya, mereka terus memantau perjalananku sampai mana aku, dan menyatakan mereka sudah siap menjemputku. Aku senang sekaligus geli, aku ini ibu-ibu, anakku sudah empat, dan sudah terbiasa bepergian, tetapi mereka memperlakukan aku seperti gadis lulusan SMA yang belum pernah pergi kemana-mana hehehe..
Akhirnya shubuh tiba dan sampailah aku di Yogya! Oh My God, senangnya hatiku. Sudah 21 tahun aku tidak melihat Yogya hehehe.. Aku harus menunggu sebentar karena panitya masih menjemput peserta lain di stasiun. Dan ketika panitya datang menjemputku, betapa gegap gempitanya hatiku. Aku ternyata tidak sedang bermimpi dan benar-benar akan mengikuti pelatihan ini! Welcome to Yogyakarta, Dew! TerimaKasih Diva!


Read More

I REALLY WANT TO BE A GOOD WRITER!!



            Aku tidak tahu sejak kapan ingin menjadi penulis. Tetapi sejak kecil, ketika masih SD dan aku suka membaca Lima Sekawan, aku selalu membayangkan menjadi Enid Blyton. Boro-boro membayangkan menjadi George atau Georgina yang tomboy atau menjadi si bungsu Anne, (apalagi jadi Timmy anjingnya gaakkk pernaahh…) aku justru ingin menjadi Enid Blyton yang bisa menciptakan cerita-cerita yang seru, mengambarkan tempat-tempat yang asyik dan makanan yang lezat-lezat. Pun ketika membaca Trio Detektif, aku tidak ingin menjadi Jupiter, Bob maupun Pete, aku justru ingin menjadi Alfred Hitchcock yang bisa menciptakan misteri-misteri yang seru beserta penyelesaian yang menakjubkan, padahal belakangan aku baru tahu ternyata bukan Alfred yang menulis cerita itu huhuhu..
            Dan begitulah, akhirnya aku selalu menghayal menjadi Hilman ketika seri Lupus begitu lucunya, penasaran pengen tahu siapa yang membuat cerita Bobo, Paman Kikuk dan Nirmala juga membayangkan menjadi Zara Zettira, Agatha Christie, Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata dan tentu saja sekarang berkhayal menjadi Tere Liye hahaha.... Aku selalu membayangkan menjadi penulis dan menulis kisah-kisah yang seru. Padahal apakah aku kemudian rajin menulis sebuah cerita? Hahaha ternyata tidak. Aku cuma pengen menjadi penulis tetapi do nothing. Maksudnya aku juga tidak berusaha menulis cerpen, tidak berusaha menghasilkan karya hehehe tetapi aku rajin menulis diary ketika itu, rajin berkirim surat kemana-mana menceritakan semuanya ke dalam surat, menceritakan kepada teman-temanku dan sahabat penaku apa saja yang ingin kuceritakan. Oya Bapakku adalah seorang TNI-AU, jadi aku sering berganti teman dan sahabat karena Bapak kami yang harus berpindah tugas. So, aku sering menulis surat kepada teman-teman lamaku. Itu saja yang rajin kulakukan. Menulis surat juga sebuah aktifitas menulis bukan? Hehehe..
            Ketika SD aku sudah akrab dengan mesin ketik, tetapi aku justru lebih suka mengetik syair lagu-lagu yang ada di Selecta Pop atau Aneka Ria Safari hahaha… aku pernah sekali dua kali ingin menulis cerita dan mengirimkannya ke majalah Bobo, tetapi itu toh pada akhirnya tidak pernah kulakukan. Berbicara soal mesin ketik, aku selalu ingat janji palsuku. Dulu aku menghayal pengen punya mesin ketik, ketika akhirnya punya, aku tetap tidak menulis. Kemudian aku berkhayal ingin punya komputer, pada akhirnya ketika punya, juga cuma kupakai haha hihi saja. Ketika masih punya mesin ketik, aku membayangkan kalau punya komputer pasti lebih menyenangkan dan nyaman buat menulis. Tetapi ketika akhirnya aku punya komputer, aku juga tidak rajin menulis. Kemudian aku membayangkan, seandainya punya laptop pasti lebih menyenangkan lagi buat menulis, aku bisa menulis dimana saja, ternyataaaa ketika aku sudah punya laptop, aku juga tidak menulis dengan teratur huhuhu justru cuma sibuk online sana sini hihihi.. trus kapan aku mau menulis? Sampai akhirnya ada tablet, yang sangat ringan, bener-bener portable, tetapi ternyata aku belum juga rajin menulis huhuhu..
            So saat ini ceritanya aku sedang memaksa diriku menjadi penulis. Aku bergabung dengan banyak group menulis di facebook, agar bisa belajar menulis dari para penulis yang hebat, mempelajari ilmu yang mereka sharing, dan bisa memaksaku mulai menulis. Eh  termasuk salah satu caranya mengaktifkan blog ini hehehe.. biar aku mau menulis. Oya sebetulnya jejaring sosial lah yang membuatku semakin ingin menjadi penulis. Pertama berkenalan dengan Facebook, aku bisa mengetahui banyak penulis terkenal, mengikuti aktifitas menulis mereka dan mengikuti banyak lomba menulis. Terus terang facebook lah yang kemudian mewujudkan mimpiku sehingga aku bisa punya buku yang berisi tulisanku. Sekarang aku baru mempunyai 14 antologi, dan aku bertekad ingin mempunyai buku solo amin amin amin…      
            Jadi, apa kesimpulan tulisan ini, entahlah hahahaa…aku cuma ingin meyakinkan kalian bahwa aku benar-benar ingin menjadi penulis dan menghasilkan banyak karya. Menulislah dan kita akan abadi. Walaupun kita telah tiada, tetapi tulisan kita akan tetap dibaca.
Read More

MY BIRTHDAY GIVEAWAY

Rabu, 26 Juni 2013

            ALHAMDULILLAH hari ini aku genap berumur 40 tahun... Ya Allah, udah tua banget ternyata yaa... tapi pantes, kan anaknya udah empat! hihihi.. Oya aku lahir di Bandung Jawa Barat, tetapi cuma numpang lahir doang, setelah itu orang tuaku pindah ke Madiun, Jawa Timur. (Apa maksud kalimat ini? idonktknow!)
Yang pasti, sebagai rasa syukurku, karena Allah masih memberi kesempatan padaku untuk beribadah, selalu berusaha menjadi hambaNya yang baik, menjadi istri yang sabar, menjadi ibu yang hebat sampai umurku udah kepala 4 begini, maka aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Nah aku memberinya judul "DEWI BIRTHDAY GIVEAWAY" baguss kaan?qiqiqi..


              Semua boleh ikutan, karena caranya gampang banget. Kenapa Gampang? itu karena kegaptekanku ngeblog ria huhuhu.. Sebetulnya aku udah punya blog di Opera, tetapi rasanya koq gak afdol kalau gak ngeblog di blogspot ini hehehe.. jadilah aku mengubek-ubek blogku yang sepertinya udah pernah kubikin  sekitar tiga tahun yang lalu. Syukurlah aku menemukannya lagi. Aku berjanji akan rajin nulis disini dan rajin ngeblog begitulah. So, sejak kemarin aku berusaha merapikan blogku ini, membuat layoutnya sedemikian rupa dengan ngawur ria dan otodidak tentunya.. dan simsalabim beginilah jadinya! (Silahkan diketawain, toh gue nggak tau hehehe)
Ya jadi berpura-puralah blog ini mempesona gitu ya, anggap aja blog ini udah rapi jali bagus sekali walaupun kenyataannya kaku formal dan haduhhhh bukan gue banget kayaknya, kecuali birunya tentu huhuhu.. Oya yang mau berbaik hati membantu menata blog ini, dengan senang hati kuterima hahahay..

Oke singkatnya, aku mau launching blog ini tepat diusiaku yang ke 40, semua tentu tahu Life begins at fourty kan? (Jadi belum telat baru punya blog sekarang hahaha kaboorrr...) Launching blog ini kuramaikan dengan membuat givaway sederhana ini. Syaratnya mengikuti giveaway ini adalah:
1. Tolong follow blog ku dongg.. ya biar panteslah, masak gak ada membernya.. Ok, makasih ya sudah berkenan melakukannya..
2. Tolong follow twitterku yaa di http://www.twitter.com/@tdewianshory (aduhh bener gaakk, aku nggak tahu cara ngelink-ngelinknya huhuhu..)
3.  Pilih salah satu tulisan di blog ini dan beri komen sesuka kalian, komennya yang bagus dan yang menarik hatiku yaa.. karena itu dasar penilaiannya (aduhh senangnya bisa jadi juri dan memilih pemenang sesuka hatiku hahhaha..Doakan obyektif yaa hehehe..)
4. Laporan di wall facebookku http://www.faceboook.com/triana.dewi.94 kalau kalian ikutan giveway ini yaa.. format laporannya terserah dehh.. boleh link komen kalian disebutkan atau cuma lapor aja gapapa... aku akan melacak dari komennya kan?
5. Giveaway ini berlaku mulai hari ini sampai tanggal 9 Juli 2013 awal Ramadhan. Lumayan lama ya?
6. Pemenang akan diumumkan tanggal 15 Juli 2013 (idihhh koq barengan dengan hari masuk sekolah yaa hahaha...)
7. Givaeaway ini adalah sekedar keinginanhatiku untuk berbagi saja, kalau syaratnya norak hadiahnya gak seru pemenangnya keliru (eh nggak ding) semoga kalian semua maklum yaa..
8. Satu lagi... ucapkan selamat ultah ke gue dong, di kolom komen dibawah ini yaa hahaha dan sebutkan hadiah nomer berapa yang kalian inginkan hehehe.. makasih makasih makasih...
 9. Oke selamat mengikuti yaa... ini hadiahnya, semoga kalian semakin semangat ikut begitu melihat hadiahnya, jangan justru menjadi males ikutan yaa..
Eng ing eng.... hadiahnyaaa adaalahhhhhh.... oya hadiahnya ada 6 dan satu hadiah terdiri dari 2 item, maksudnyaaa.. gak ada maksud koq, cuma melambangkan tanggal 26 aja hahaha... nahhh  ini diaaa!!

Hadiah satu :dua antologiku (gak PD kaboorr...)

Hadiah dua : satu pashmina dan satu box tupperware

Hadiah tiga : satu tas Sophie Martin dan satu jilbab paris

Hadiah empat : satu jilbab paris dan satu dompet organizer

hadiah lima : satu kain bali dan satu box tupperware

Hadiah enam : satu bottle tupperware dan satu box tupperware

Hadiah tujuh : sebuah pashmina yang bisa dipakai rompi


Oke, kuucapkan terima kasih banyak telah berkenan mengikuti giveaway ini, semoga berkenan dan Hanya Allah yang mampu membalas semua kebaikan kalian. Aminn.

Wassalam.
Lamongan, 26 Juni 2013

Triana Dewi


Read More

IMPIANKU MENJADI GURU YANG PROFESSOR

Senin, 24 Juni 2013


             Waktu masih menunjukkan pukul 03.00 pagi, tapi aku sudah gedubrakan di dapur, kompor sudah menyala dari tadi, dan mesin cuci juga sudah mulai menggulung. Aku harus selesai memasak dan mencuci sebelum meninggalkan rumah. Tidak tega bila aku tidak membantu pekerjaan rumah sama sekali, pembantuku cuma satu, tentu dia akan lelah sekali mengurus keempat anakku.
            “Bangun, Mas!” Kuusap lembut wajah anakku dengan air, dinginnya air akan membuatnya cepat terjaga. “Ibu berangkat dulu ya?” Bisikku padanya takut membuat adik-adiknya terbangun.
            “Iyaaa…” Jawabnya setengah mengantuk. “Ati-ati ya Bu! Jangan ngebut!”
            “Beres” Kataku sambil mengusap kepalanya “Yang pinter ya di rumah, jaga adik-adik nanti sore ibu pulang, Oke?”
            Anakku menganggukkan kepalanya sambil mengantarku keluar rumah. Aku bergegas menuju stasiun, ketinggalan kereta itu berarti terlambat masuk kuliah.
            Pukul 05.30 aku sudah duduk manis di dalam kereta. Hari ini Alhamdulillah aku mendapatkan tempat duduk, karena tak jarang aku harus upacara berdiri sepanjang perjalanan. Dari stasiun kotaku menuju kampus membutuhkan waktu 1,5 jam. Lumayan aku bisa tidur sebentar, supaya di kelas tidak mengantuk karena bangun kepagian.
            Sudah satu tahun aku menjalani kehidupan yang aneh ini. Meninggalkan keempat anakku hanya dengan pembantu, karena ayahnya juga dinas di luar kota. Aku mendapatkan beasiswa untuk mengambil program pasca sarjana. Kini aku sudah memasuki semester ke tiga. Masih satu tahun lagi perjuanganku untuk mendapatkan gelar master.
            Aku tahu banyak pengorbanan yang harus kulalui untuk mendapatkan impianku ini. Aku harus meninggalkan keempat anakku, berangkat pagi dan baru pulang menjelang malam. Duhai, apakah yang sebetulnya aku cari? Aku tidak ingin menjadi ibu durhaka yang meninggalkan anak-anakku di tangan pembantu. Membiarkan mereka menjalani hari-harinya tanpa keberadaanku disampingnya. Itulah mengapa aku selalu berusaha pulang setiap hari, dua atau tiga jam bertemu mereka itu sudah sangat berharga bagiku. Lumayan bisa membantu sulungku mengerjakan PR, membacakan cerita buat si bungsu atau sekedar bernyanyi dan berhaha hihi mendengar cerita dua cantikku.
            Awalnya aku iseng saja mengikuti beasiswa itu, tetapi ternyata aku diterima. Tidak menyangka Allah menjawab doaku  selama ini. Doa yang selalu kupanjatkan disetiap usai sholat bahwa aku ingin melanjutkan kuliahku. Walaupun sepertinya mustahil dengan anak yang masih kecil-kecil dan aku mengajar serta tinggal di pelosok desa pula. Tetapi Allah memberi jawaban dengan caraNya sendiri. Aku bisa ikut kuliah di sebuah universitas ternama di ibukota propinsi, walaupun dengan resiko harus pulang pergi setiap hari dan meninggalkan anak-anakku.
            Aku adalah seorang guru bahasa Inggris di sebuah SMP di desa kecil di Jawa Timur. Sebagai seorang guru maka aku selalu ingin bisa mengajar dengan baik, menyampaikan ilmu yang kumiliki dengan semangat dan menjadikan murid-muridku sebagai generasi penerus bangsa yang bisa dibanggakan. Untuk bisa mengajar dengan baik, maka aku juga harus mempunyai bekal yang cukup. Itulah mengapa aku selalu ingin melanjutkan sekolah lagi agar ilmuku bertambah, agar cukup bekal yang kuberikan kepada anak didikku.
            
Mejeng di depan kampusku
          Setahun lagi aku akan lulus dan mendapatkan program masterku. Aku berencana melanjutkan kuliahku dengan mengambil program doctor dan lalu berusaha keras untuk mendapatkan gelar professor. Jika saat ini kita banyak menjumpai professor yang mengajar di universitas, maka sesungguhnya aku ingin menjadi professor yang tetap mengajar di desa. Apa jadinya generasi muda yang tinggal di desa yang hanya selalu diajar oleh guru-guru dengan ilmu yang pas-pas an saja? Aku ingin mereka juga mendapatkan ilmu dari sang maha guru. Kenapa hanya mereka yang di kota besar saja yang mendapatkan ilmu yang bagus dan fasilitas yang cukup? Kenapa murid-murid di desa selalu di nomorduakan? Padahal mereka sama-sama generasi penerus bangsa yang mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan.
            Itulah mengapa aku selalu bermimpi menjadi professor tetapi tetap menjadi seorang guru yang mengajar di desa. Cita-citaku yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, selalu mendorongku untuk mencari ilmu setinggi langit sebagai bekalku mengajar dan menyampaikan ilmuku. Aku tidak ingin anak-anak yang di desa hanya mendapatkan bekal ilmu apa adanya, diajar oleh mereka-mereka yang tidak kompeten dalam bidangnya, karena kurangnya SDM yang ada. Aku ingin murid-muridku mendapatkan ilmu dari mereka yang benar-benar menguasai ilmunya dan memahami bagaimana mencerdaskan bangsa dengan sebenar-benarnya.
            Entah berapa tahun lagi impianku menjadi professor bisa terwujud, aku tidak pernah menghitungnya. Tetapi di dalam hatiku selalu ada tekad untuk menjadi guru yang terbaik buat murid-muridku.
            “Bangun, bu! Sudah sampai Stasiun!” Seseorang yang duduk disampingku membangunkanku. Aku tersenyum membereskan tasku. Langkah kakiku ringan menuju kampus. Semoga Allah memudahkan jalanku mencari ilmu. Amin.
Teman kuliahku, ibu-ibu yang semangat belajar lagi.

Namanya juga beasiswa, tasnya pun dapat pembagian dan tentu saja kembar!






Read More