POLIO vs PILOT (Catatan kecil di ulang tahun adikku)

Jumat, 02 September 2016


Aku mempunyai adik laki-laki yang umurnya hanya berbeda dua tahun denganku. Ketika masih kecil, adikku itu terkena virus polio. Mungkin karena kesibukan Ibu dan Bapak, sehingga adikku tidak mendapatkan cukup imunisasi. Akibatnya di suatu hari, adikku mengeluh kakinya lemas tidak bisa digerakkan. Orang tuaku benar-benar panik. Ketika itu sudah ada dua tetanggaku yang terkena virus itu dan kakinya mengecil. Tentu saja orang tuaku tidak ingin hal itu dialami adikku.





b4b45e9176b6ea6d1ac7648331c975ee_aku

Akhirnya mulailah acara pengobatan yang panjang dan melelahkan demi kesembuhan adikku. Aku melihat semangat dan kegigihan orang tuaku untuk mengusahakan kesembuhan adikku. Segala macam pengobatan dijalani agar adikku tetap bisa berjalan normal. Hampir tiap hari adikku ke rumah sakit untuk menjalani therapy sinar X, di rumah juga Bapak membuatkan alat therapy jalan dan lain-lain. Tak jarang aku harus di rumah bersama pembantu, karena Bapak dan Ibuku mengantar adikku therapy keluar kota. Sering aku pulang sekolah dijemput Tukang Becak langganan karena ibuku tak bisa menjemputku. Tetapi kami semua menjalani dengan senang hati, terbayang susahnya kehidupan kami kala itu, gaji bapak yang cuma seorang tentara tentulah habis buat pengobatan adikku. Tetapi bukankah kita tidak boleh berputus asa dari Rahmat Allah?

Aku tahu Bapakku juga harus menguburkan impiannya mempunyai anak seorang taruna Akabri. Walaupun Bapak tidak secara langsung mengatakannya tetapi aku bisa tahu betapa Bapak menginginkan adikku menjadi seorang taruna. Apalagi kami tinggal di kompleks perumahan TNI-AU. Hari ini Si A dilantik menjadi seorang taruna, besok si B diterima di AKABRI dan hanya berita-berita seperti itu yang kami dengar setiap hari. Bapak cukup menghibur dirinya dengan mengatakan Bapak ingin mempunyai anak-anak yang sarjana. Bapak ingin anak-anaknya semua kuliah. Dan walaupun saat itu masih kecil, aku bertekad memenuhi keinginan kedua orang tuaku.

Karena sakit yang di deritanya, adikku tidak bisa menjadi anak laki-laki yang lincah. Karena begitu kecapekan sedikit, badan adikku langsung panas. Makanya ibuku ekstra ketat menjaga adikku. Adikku dilarang bermain layaknya seorang anak laki-laki, sering aku yang bermain layang-layang dengan Bapakku, dan adikku hanya melihat saja. Aku yang bermain bola, berenang, bermain kasti dan macam-macam permainan laki-laki, sedangkan adikku harus puas cuma melihat saja. Untuk mengisi waktu luang adikku, Bapak banyak membelikan buku cerita, jadilah adikku seorang kutu buku. Dia menjadi anak yang smart karena senang membaca. Kelak ini yang akan mempermudah karirnya. Berkat kesabaran orang tua kami mengupayakan kesembuhan adikku, akhirnya polio itu tidak sampai menyerang adikku. Hanya gejalanya saja dan sudah dimatikan virusnya.



d29882bdf206231b429a2f7f4fa87c5c_ku2
Akhirnya adikku kuliah di jurusan IT, ahli dalam bidang komputer dan tekhnologi. Sama sekali tidak membutuhkan keahlian fisik. Adikku pun kemudian bekerja di perusahaan penerbangan di bagian safety. Dan bertahun-tahun berkutat di dunia penerbangan membuat adikku ingin mencoba kemampuan lain. Memang Allah tidak akan merubah nasib seseorang kalau bukan orang itu sendiri yang merubahnya. Ketika perusahaan penerbangan tempat adikku bekerja, mendirikan sekolah pilot, mereka memberi kesempatan para pegawainya untuk mendaftar tes. Siapapun yang lolos berhak mengikuti sekolah pilot itu dengan biaya pendidikan yang murah karena mendapat diskon atau potongan harga yang besar.

Adikku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia mencoba mendaftar menjadi pilot, dan alhamdulillah dia diterima. Serangkaian tes yang ketat sempat meragukan tekadnya. Tetapi ternyata takdir dan ketentuan Allah lebih indah buatnya. Memang Bapakku kemarin gagal mempunyai anak seorang taruna AKABRI tetapi ternyata adikku justru menjadi seorang pilot. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh kami sekeluarga mengingat penyakit polio yang dideritanya.


a882b236ce938125676ae251ea07c79f_ku3
Allah sudah mengabulkan impian adikku, walaupun tampak mustahil di mata manusia, ternyata kuasa Allah benar-benar sangat hebatnya. Mana mungkin seorang penderita gejala polio bisa menjadi seorang pilot? Tetapi tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah menghendakinya. Memang cukuplah kita berusaha, memantaskan diri untuk mendapatkannya. Yakinkan Allah bahwa kita mampu dan berhak memperolehnya. Dan biarkan Allah yang mengaturnya. Mengatur sehingga kita berhak mendapatkan impian kita. Jangan pernah menyerah, teruslah bermimpi dan Allah yang akan membantu kita mewujudkan mimpi itu... Aminn..

Selamat ulang tahun ya Feng, selalu menjadi adik yang mebanggakan buatku, suami yang hebat buat Rizky dan juga Abi yang hebat buat Syafa, Al dan Fatin. Semoga umur panjangmu Barokah, senantiasa sehat dan sukses selalu. Aminnnn..
Read More

KESETIAAN YANG MENGINSPIRASI

Sabtu, 20 Agustus 2016


Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

 
video sound track film Habibie dan Ainun


Lagu diatas sempat mengguncang penggemar musik tanah air. Siapa yang tidak tahu lagu ini? Lagu yang merupakan sound track film Habibie dan Ainun ini mampu menghipnotis masyarakat dan membuat kita semakin kagum dengan sosok Prof. Dr. BJ Habibie, Presiden Indonesia yang ke-3.

Siapa yang tidak kenal Habibie, di seantero negeri ini? Dulu ketika kita masih kecil, apabila ditanya, Siapa tokoh idolamu? Maka sebagian besar dari kita akan menjawab Pak Habibie. Padahal kita tidak begitu mengenal dan mengetahui beliau. Yang kita tahu tentang beliau hanyalah sedikit, tetapi yang sedikit itu sangatlah dahsyat, sehingga membuat kita pantas mengidolakan beliau. Ya, siapa yang tidak tahu, Habibie lah yang telah mampu membuat sebuah pesawat CN-235 yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara kita. Bayangkan seorang anak dari  negeri yang masih berkembang ini bisa membuat sebuah industri yang bisa menghasilkan pesawat. Tentulah sangat mengagumkan.

Seiring jalannya waktu, sosok Habibie semakin melekat di hati kita. Apalagi ada beberapa buku yang ditulis tentang beliau, antara lain Habibie The Series yang mengisahkan perjalanan hidup beliau. Tidak hanya buku saja, bahkan film pun sudah ditayangkan dan bisa dinikmati di bioskop. Semakin mudah bagi kita untuk mengenal sosok beliau. Dan tak bisa kita pungkiri, semakin kita mengenalnya, kita akan semakin mengidolakan beliau.




Aku dan foto Pak Habibie di Taman Pintar Jogjakarta


Bila kita simak lirik lagu diatas, kita bisa merasakan kehilangan yang sangat mendalam. Yaitu ketika Ibu Ainun Habibie meninggalkan Pak Habibie untuk selamanya. Bagi Pak Habibie, ibu Ainun adalah segalanya. Mereka adalah satu dan tak terpisahkan. Kisah cinta beliau yang sangat apik dan mengharukan sangat  menginspirasi kita. Bisa kita lihat bagaimana Ibu Ainun selalu mendampingi Pak Habibie kemanapun dan dalam kondisi apapun. Itulah yang membuat Pak Habibie merasa sangat kehilangan. Bahkan Pak Habibie menyatakan tidak ada yang bisa memisahkan cinta mereka, maut sekalipun.

Selain cinta dan kesetiaan yang begitu besar terhadap Sang Istri, maka satu hal yang patut diteladani adalah kecintaan dan kesetiaan Pak Habibie terhadap Bangsa dan Negara ini juga sangatlah besar.. Kita tahu bagaimana Pak Habibie rela pulang ke tanah air untuk mengabdikan dirinya kepada Bangsa ini. Padahal banyak para ilmuwan bangsa kita yang lebih suka menetap di luar negeri daripada harus pulang membangun negeri.

Tidak hanya itu, walaupun sudah purna tugas tetapi Pak Habibie tetap ,mendedikasikan dirinya kepada bangsa dan negara ini dengan mendirikan banyak yayasan. Salah satunya adalah The Habibie Center yaitu suatu yayasan yang berupaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia yang didasarkan pada moralitas dan integritas budaya dan nilai-nilai agama. 

The Habibi Center didirikan pada tanggal 10 Nopember 1998. Ada dua misinya, yaitu untuk menciptakan masyarakat  demokratis secara kultural dan struktural yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta mengkaji dan mengangkat isu-isu perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia. Misi yang lain adalah untuk memajukan pengelolaan sumber daya manusia dan usaha sosialisasi teknologi. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh yayasan ini antara lain adalah pemberian beasiswa di dalam dan luar negeri dan pemberian Anugrah Habibie atau Habibie Award. 

Kesetiaan terhadap istri dan Bangsa inilah yang harusnya menginspirasi kita. Yang harus kita contoh demi kemajuan Negara kita ini. Sebagai generasi muda tentu kesetiaan sangat penting kita miliki untuk membangun bangsa dan tanah air kita. Dedikasi kita akan senantiasa dinanti. Dan Pak Habibie sudah hadir memberi contoh dengan begitu sempurnanya.

Salah satu acara peringatan Ulang Tahun Habibie ke 80


Tanggal 25 Juni tahun ini Pak Habibie genap berumur 80 Tahun. Banyak kegiatan yang diadakan untuk memperingatinya. Salah satunya adalah Pameran foto Habibie dan Gebyar aneka lomba yang dilaksanakan oleh berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum. Pameran ini diadakan untuk umum mulai tanggal 24 Juli hingga 21 Agustus 2016 di Musium Bank Mandiri, Kota Tua Jakarta. Begitu semaraknya peringatan ulang tahun Pak Habibie ini adalah sebagai rasa syukur kita memiliki seorang ilmuwan dan inspirator bangsa seperti beliau. Terima kasih Pak habibie sudah selalu menginspirasi.

 


 

Read More