THE BAPER EDITOR (ditulis spesial buat keluarga Media Guru)

Selasa, 02 Mei 2017




Saya bergabung dengan tim editor Media Guru awalnya karena rasa ikut memiliki yang besar terhadap Media Guru. Saya ingin buku yang diterbitkan Media Guru menjadi buku-buku best seller yang enak dibaca dan disukai pembacanya . Ketika Sang Boss Editor mengatakan timnya hanya sedikit dan butuh bantuan banyak editor, maka saya menyatakan siap bergabung. Membayangkan peserta Media Guru Writing Camp yang membludak dimana-mana, bisa saya bayangkan akan ada ratusan naskah masuk yang harus diedit.
Ketika akhirnya email dari Boss Editor masuk, saya langsung tersenyum kecut. Naskah yang dikirim per bab sehingga banyak attachment dalam satu email, foto-foto yang dikirim satu-satu dan banyak lagi yang membuat saya mulai menyadari bahwa saya harus bekerja keras. Saya sudah terbiasa menjadi editor pada banyak naskah dan buku. Memang saya akui, naskah yang saya edit biasanya adalah naskah-naskah yang terpilih bahkan kadang naskah pemenang lomba. Semua naskah sudah rapi dan urut.  Saya tidak perlu pusing-pusing, cukup memoles sedikit, sim salabim naskah siap diterbitkan. Tentu bisa dibayangkan bagaimana perasaan saya ketika bertemu naskah  seperti ini.
Pertama membuka email kiriman Boss Editor ini, saya menitikkan air mata. Saya Terharu. Demi Allah saya tidak sedang lebay. Saya benar-benar terharu. Naskah yang masuk itu amat sangat kacau. Sekali lagi amat sangat kacau. Bukan saja dari segi ejaannya, tapi kalimat yang dituliskan pun sama sekali tidak bisa dipahami. Lalu apa yang membuat saya terharu? Apa yang membuat saya menangis haru? Apa karena  saya harus lembur bermalam-malam hanya untuk mengedit satu naskah itu? Apa karena saya harus minum bodrek beremplek-emplek -pinjam istilah si Boss- agar naskah itu menjadi enak dibaca?
Bukan itu yang ada dalam pikiran saya. Yang saya pikirkan adalah, yang ada dalam pikiran saya adalah, apa yang sudah dijejalkan oleh CEO Media Guru pada para peserta Writing Camp ini sehingga mereka tergerak hatinya untuk menulis? Apa yang sudah disampaikan kepada mereka sehingga mereka mau berusaha untuk menghasilkan buku? Saya benar-benar tidak habis pikir. Saya memang ikut acara Writing Camp di Malang tetapi tidak sampai selesai. Bagaimana membuat ratusan guru itu tiba-tiba bersedia menulis, tiba-tiba tergerak hatinya untuk menulis? Bagaimana bisa? Itulah yang ada dalam pikiran saya. MasyaAllah.
Saya acungkan keempat jempol saya kepada Mr. CEO Media Guru yang berhasil memotivasi dan menyemangati teman-teman guru untuk menulis, untuk menghasilkan satu buku. Padahal mereka belum pernah menulis sama sekali, padahal mereka belum tentu mempunyai kemampuan untuk menuangkan ide dan gagasan mereka. Saya aktif di beberapa komunitas menulis, sering membuat pelatihan menulis tetapi tidak pernah berhasil memotivasi sedahsyat itu. Mungkin hanya satu dua saja yang tergerak untuk menulis. Sepertinya saya harus berguru banyak kepada Mr.CEO kita. Allahu Akbar.
Kebetulan lagi saya ini orangnya perfeksionis, saya tidak mau bila di buku  itu,  tertulis saya sebagai editornya tetapi bukunya acak adul. Terlebih lagi saya membawa nama besar Media Guru. Akhirnya  saya memang  tidak bisa mengedit asal-asalan. Saya gemes tiap kali bertemu kalimat yang tidak bisa dipahami, pasti saya ganti dengan kalimat yang mudah dimengerti. Agar bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Kalau yang ditulis itu sesuai dengan bidang saya, mungkin dengan mudah saya bisa memperbaikinya. Tetapi kalau tidak, mungkin minum beremplek-emplek bodrek tidak juga bisa membantunya. Kalau Bos Editor diibaratkan sudah naik pesawat jet dalam mengedit naskah teman-teman, maka saya masihlah tertatih-tatih mengeditnya. Saya tetap tidak rela bila naskah itu terbit dengan tidak sempurna.  Bisa dibayangkan bila saya mengedit lima buku saja, maka saya berasa menulis ulang lima buku itu, karena saya selalu saja tidak puas dengan hasil editan saya. Tetapi tidak berarti semua naskah yang masuk seperti itu. Tidak. Banyaaaaaaak juga naskah yang masuk dan sudah sempurna. Mungkin Boss Editor yang saking cintaaaanya kepada saya sehingga naskah yang dikirim kepada saya koq ya yang membuat saya harus minum bodrek semua hehehe...
Mr.CEO dan Boss Editor yang terhormat, saya minta maaf sudah membuat panjenengan menunggu-nunggu hasil pekerjaan saya. Saya benar-benar digembleng menjadi editor beneran ketika bergabung dengan tim Media Guru ini. Saya tidak kapok karena banyak hal yang saya dapatkan dari semua pengalaman ini. Saya ingin besar bersama Media Guru dan melihat Media Guru menjadi penerbit ternama dan diperhitungkan di dunia perbukuan kita. Saya ingin media Guru menjadi  penerbit kebanggaan para guru, saya ingin Media Guru menjadi wadah bagi mereka yang ingin menyalurkan passion menulisnya.  Terima kasih atas kepercayaannya. Last but not least, bolehkah saya minta kiriman bodreknya, untuk bekal mengedit nanti malam??
Read More

EXPLORE YOUR WORLD, ANAKKU!!

Selasa, 04 April 2017




“Ibu, kenapa banyak orang disini?”
“Kenapa semua berwarna kuning?”
“Aku mau foto disini, boleh Bu?”
“Horeeee, aku boleh minum susu sapiiii yaaa Buuu...”
“Aku mauuu loncat-loncat, boleh kaannn Buuuu...”
Tidak seperti kakak-kakaknya, Arul anakku yang nomer 4 ini lebih berhati-hati di setiap mengambil tindakan. Dia akan bertanya banyak hal sebelum melakukan sesuatu.  Setiap mengajaknya ke tempat yang baru, dia akan bertanya ini itu dan sangat penasaran dengan semua hal yang ada di situ. Sebetulnya dia tidak takut dengan hal-hal yang baru, justru dia sangat penasaran sekali dan selalu ingin mencobanya. Tetapi karena berhati-hati maka dia selalu meminta ijin terlebih dahulu kepadaku.

Terus terang, kadang-kadang aku bingung untuk menjawabnya, apakah harus mengijinkan atau melarangnya, karena tidak selalu yang ingin dia lakukan itu aman untuknya. Aku seringkali khawatir jika terjadi hal-hal buruk yang menimpanya. Tetapi begitu datang ke acara Explore Your World yang diadakan DANCOW kemarin, aku menjadi yakin dan mantap bahwa sebagai orang tua kita harus mendukung masa eksplorasi si kecil. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dancow pada 1-2 April 2017 di Royal Plaza ini memang mengusung tagline IYA BOLEH sebagai simbol kepercayaan diri orang tua untuk melepas si Kecil membuka potensi maksimalnya.

Dalam talkshow yang di pandu oleh Shanaz Haque pagi itu, disampaikan oleh Psikolog Ratih Ibrahim bahwa memperbolehkan si kecil bereksplorasi merupakan salah satu wujud cinta Bunda dan Ayah. Orang tua mengatakan IYA BOLEH untuk memperbolehkan dan melepas si kecil melakukan sesuatu, dengan sendirinya dapat mendorong si kecil untuk berani dan mandiri sehingga semakin terbuka kesempatan bagi mereka untuk belajar hal-hal baru dan mengembangkan dirinya.
Pada kesempatan itu Dancow meluncurkan inovasi terbarunya Nestle DANCOW Advanced Excelnutri+ yang memiliki kandungan Lactobacillus rhamnosus hingga tiga kali lipat lebih tinggi dari sebelumnya.  Senior Brand manager DANCOW Advanced Excelnutri+ Nestle Indonesia, Riza Nopalas mengatakan bahwa ada tiga elemen yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu nutrisi, stimulasi serta cinta Bunda dan Ayah. Oleh karena itu diharapkan inovasi terbaru yang didukung Nestle Reasearch Centre ini dapat membantu si Kecil mencapai tumbuh kembangnya yang optimal dari sisi nutrisi.

Dokter spesialis tumbuh kembang  anak DR. Dr Roedi Irawan, M.Kes SpA(K) menuturkan bahwa Lactobacillus rhamnosus adalah bakteri baik yang dapat membantu menjaga saluran pernafasan dan saluran cerna si Kecil. Menjaga asupan bakteri baik seperti ini sangat penting karena tubuh yang terlindungi dapat menjadi fondasi fundamental untuk mendukung proses belajar dan pertumbuhan fisik si Kecil, yang tentunya sangat penting dalam tahap tumbuh kembangnya.
Dalam Nestle DANCOW Explore Your World di Royal Plasa kemarin dibagi menjadi empat area utama, yaitu ART CENTRE dengan aktivitas hand painting dan storytelling, CENTRAL PARK yang dilengkapi dengan teknologi augmented reality, SMART CITY dimana si kecil bisa membangun kota DANCOW versinya sendiri, dan ada PLAY PARK yang dipisahkan antara anak yang berusia 1+, 3+ dan 5+ dengan aktifitas wall climbing  dan monkey bar untuk si Kecil bertualang. Semua aktifitas ini bertujuan untuk mengasah mulai dari kemampuan berbahasa dan motoriknya. Juga ada kesempatan untuk berkonsultasi dengan para pakarnya sehingga bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah pertumbuhan yang dihadapi si Kecil.
Keseruan Dancow Explore Your World ini ditutup dengan konser Sheila on7. Rasanya kurang sekali karena hanya dua hari, tetapi jangan khawatir bagi yang belum sempat merasakan keseruannya, Dancow akan hadir lagi di Jakarta (29-30 April), Semarang (5-6 Agustus), Solo (9-10 September) dan Makassar (7-8 Oktober). Dengan acara ini,  diharapkan setiap orang tua semakin yakin untuk mengatakan IYA BOLEH kepada si Kecil bereksplorasi sehingga si Kecil dapat mencapai tumbuh kembang anak yang optimal.












                                                                                                                    

















Read More