TIDAK PERLU JAUH-JAUH KE ARAB, YUK KE CHICKING AJA!

Minggu, 30 Juli 2017



 Royal Plaza di Jalan Ahmad Yani 18 Surabaya siang itu ramai sekali, pengunjung memadati berbagai outlet di plaza tersebut. Baik Orang dewasa maupun anak-anak tampak penuh sesak menikmati hari Minggu yang ceria. Salah satu gerai yang tak kalah ramainya adalah Chicking yang ada di Ground Floor A1-1. Chicking sebagai jaringan Internasional Resto halal dari Dubai, Uni Emirat Arab kini hadir di Indonesia. Gerai pertamanya ada di Royal Plaza Surabaya ini.
Sudah mulai mempunyai pangsa pasar sendiri

       Manajemen PT Ayam Top Dubai, President Director PT. Ayam Top Dubai Hengki Setiawan mengatakan Surabaya menjadi pertimbangan tersendiri karena Surabaya dianggap sebagai kota pusat perkembangan bisnis di Indonesia Timur yang sangat potensial. Gerai kedua akan segera di buka di kota Jakarta dan akan menjadi pusat pengembangan Chicking di Indonesia Barat.
Pegawai yang sigap dan tangkas mendukung pelayanan yang cepat

Chicking yang secara historis dikonsepkan di Dubai adalah salah satu merk Restoran layanan cepat (QSR – Quick Service Restaurant) Internasonal Halal pertama. Outlet chicking pertama didirikan pada tahun 2000 dan kemudian berkembang pesat dan menjadi populer di 8 negara dengan lebih dari 100 gerai, yaitu Dubai, Oman, India, Afghanistan, Maldives, Ivory Coast, Malaysia dan Indonesia.
serasa kembali ke Arab

Chicking kini telah melayani lebih dari 500.000 pelanggan setia yang akan segera terus bertambah. Hal ini dikarenakan Chicking sangat memahami apa yang disukai oleh banyak keluarga. Chicking menyajikan makanan segar dan lezat dengan menggunakan ramuan dan rempah-rempah berkualitas terbaik, yang dipilih secara hati-hati, untuk memberikan rasa unik dan suasana berbeda yang modern. Lezatnya Chicking terinspirasi oleh budaya rasa dari seluruh dunia, diantaranya yaitu Amerika yang Otentik, Lezatnya Meksiko, Inspirasi India dan Italia yang tak tertahankan. Tidak hanya fokus pada sumber dan rantai makanan saja, Chicking juga concern pada pengalaman end-to-end yang mencakup kebersihan dan keamanan secara menyeluruh.
Flaming Grilled Chicken dan Chicking Rice

Berbagai macam menu yang bisa kita nikmati di Chicking adalah:
1.    Flaming Grilled Chicken
Dibuat dari potongan ayam paling  lezat, yang dibumbui secara halus dengan rahasia perendaman hingga akhirnya dipanggang dengan sempurna. Kekuatan rasa membuat produk baru ini menjadi menu terlaris dan best seller.
2.    Chicking Rice
Nasi kuning yang terinspirasi nasi Biryani, terbuat dari beras Arab atau beras Basmati yang dimasak dengan rempah-rempah khusus.
3.    Original Fried Chicken
Terbuat dari potongan segar dan ayam juicy yang direndam dalam resep ramuan rahasia dari rempah-rempah aromatik, bertekstur lembut dilapisi tepung roti dan tepung putih dengan bumbu gurih.
4.    Chicken Strips
Berupa potongan dada ayam dengan ukuran 4 inchi yang renyah tanpa tulang, digulung dalam balutan tepung putih dengan bumbu zesty. Tersedia dalam pilihan rasa yang biasa atau pedas
5.    Big Beef Burger
Nikmati daging sapi murni, patty yang dihiasi selada renyah dan irisan gurih keju yang ditambahkan diatasnya bawang segar, acar, tomat dan roti biji wijen yang yummy.
6.    Tandori Burger
Fillet ayam renyah dan pedas ini dilapisi tepung roti dan bertabur bubuk tandoori untuk cita rasa khas India, segarnya selada dan saus mayo serta biji wijen bumbu menciptakan kelezatan yang sempurna
7.    Royal Crunchy
Sandwich dengan fillet ayam dan selada segar dengan mayones yang kaya rasa
Kemasan take away nya mantap, asyik dan keren buat dibawa pulang


8.    Royal Wrap
Dibungkus pedas dengan dua strip menggoda, selada segar, tomat potong dadu dan mayones dengan roti tortilla panggang panas.
9.    Chrunchy Supreme
Menu favorit keluarga yang besar dan sehat hadir dalam rasa asli atau pedas yang juga dilengkapi dengan selada segar, tangiest asin dan saus Chicking yang gurih.
10. Tandoori Bites
Gigitan yang lezat dan adiktif. Terbuat dari potongan ayam tanpa tulang yang lembut dan juicy, dilapisi tepung roti yang digoreng dan diberi bubuk tandoori khas Chicking
11. Chick Pops
Daging ayam dengan ukuran gigitan yang lembut tanpa tulang, yang tersedia varian pedas dan biasa.
12. Tandori Fries
Kentang goreng berkarakter yang renyah bagian luar dan lembut di dalam yang dilapisi dengan bubuk tandoori untuk kesempurnaan rasanya.
13. Minuman Dubai Breeze atau Thirst Busters
Sejenis mocktail khas Dubai yang segar dan eksotik dengan paduan daun mint dan lemon. Ada 3 varian rasa: Passion Fruit Frizzr, Green Apple Frizzr dan Blue Lagoon Frizzr.
Arul suka dapat hadiah balon

Chicking yang memang dikemas dalam suasana cerah, modern dan unik, juga didukung oleh personil yang siap melayani dengan penuh kehangatan, ramah dan efisien. Inovasi produk adalah salah satu fokus utama chicking, agar pengalaman saat makan di Chicking menjadi pilihan yang sempurna bagi keluarga di Indonesia. 
Menunya lengkap buat anak-anak dan orang dewasa

Sehingga Chicking bisa menjadi resto cepat saji paling ngetop dengan resep lezat dan harga yang sangat terjangkau. Tidak perlu jauh-jauh ke Arab, ke Chicking saja, because Chicking it’s my choice!




Read More

THE BAPER EDITOR (ditulis spesial buat keluarga Media Guru)

Selasa, 02 Mei 2017




Saya bergabung dengan tim editor Media Guru awalnya karena rasa ikut memiliki yang besar terhadap Media Guru. Saya ingin buku yang diterbitkan Media Guru menjadi buku-buku best seller yang enak dibaca dan disukai pembacanya . Ketika Sang Boss Editor mengatakan timnya hanya sedikit dan butuh bantuan banyak editor, maka saya menyatakan siap bergabung. Membayangkan peserta Media Guru Writing Camp yang membludak dimana-mana, bisa saya bayangkan akan ada ratusan naskah masuk yang harus diedit.
Ketika akhirnya email dari Boss Editor masuk, saya langsung tersenyum kecut. Naskah yang dikirim per bab sehingga banyak attachment dalam satu email, foto-foto yang dikirim satu-satu dan banyak lagi yang membuat saya mulai menyadari bahwa saya harus bekerja keras. Saya sudah terbiasa menjadi editor pada banyak naskah dan buku. Memang saya akui, naskah yang saya edit biasanya adalah naskah-naskah yang terpilih bahkan kadang naskah pemenang lomba. Semua naskah sudah rapi dan urut.  Saya tidak perlu pusing-pusing, cukup memoles sedikit, sim salabim naskah siap diterbitkan. Tentu bisa dibayangkan bagaimana perasaan saya ketika bertemu naskah  seperti ini.
Pertama membuka email kiriman Boss Editor ini, saya menitikkan air mata. Saya Terharu. Demi Allah saya tidak sedang lebay. Saya benar-benar terharu. Naskah yang masuk itu amat sangat kacau. Sekali lagi amat sangat kacau. Bukan saja dari segi ejaannya, tapi kalimat yang dituliskan pun sama sekali tidak bisa dipahami. Lalu apa yang membuat saya terharu? Apa yang membuat saya menangis haru? Apa karena  saya harus lembur bermalam-malam hanya untuk mengedit satu naskah itu? Apa karena saya harus minum bodrek beremplek-emplek -pinjam istilah si Boss- agar naskah itu menjadi enak dibaca?
Bukan itu yang ada dalam pikiran saya. Yang saya pikirkan adalah, yang ada dalam pikiran saya adalah, apa yang sudah dijejalkan oleh CEO Media Guru pada para peserta Writing Camp ini sehingga mereka tergerak hatinya untuk menulis? Apa yang sudah disampaikan kepada mereka sehingga mereka mau berusaha untuk menghasilkan buku? Saya benar-benar tidak habis pikir. Saya memang ikut acara Writing Camp di Malang tetapi tidak sampai selesai. Bagaimana membuat ratusan guru itu tiba-tiba bersedia menulis, tiba-tiba tergerak hatinya untuk menulis? Bagaimana bisa? Itulah yang ada dalam pikiran saya. MasyaAllah.
Saya acungkan keempat jempol saya kepada Mr. CEO Media Guru yang berhasil memotivasi dan menyemangati teman-teman guru untuk menulis, untuk menghasilkan satu buku. Padahal mereka belum pernah menulis sama sekali, padahal mereka belum tentu mempunyai kemampuan untuk menuangkan ide dan gagasan mereka. Saya aktif di beberapa komunitas menulis, sering membuat pelatihan menulis tetapi tidak pernah berhasil memotivasi sedahsyat itu. Mungkin hanya satu dua saja yang tergerak untuk menulis. Sepertinya saya harus berguru banyak kepada Mr.CEO kita. Allahu Akbar.
Kebetulan lagi saya ini orangnya perfeksionis, saya tidak mau bila di buku  itu,  tertulis saya sebagai editornya tetapi bukunya acak adul. Terlebih lagi saya membawa nama besar Media Guru. Akhirnya  saya memang  tidak bisa mengedit asal-asalan. Saya gemes tiap kali bertemu kalimat yang tidak bisa dipahami, pasti saya ganti dengan kalimat yang mudah dimengerti. Agar bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Kalau yang ditulis itu sesuai dengan bidang saya, mungkin dengan mudah saya bisa memperbaikinya. Tetapi kalau tidak, mungkin minum beremplek-emplek bodrek tidak juga bisa membantunya. Kalau Bos Editor diibaratkan sudah naik pesawat jet dalam mengedit naskah teman-teman, maka saya masihlah tertatih-tatih mengeditnya. Saya tetap tidak rela bila naskah itu terbit dengan tidak sempurna.  Bisa dibayangkan bila saya mengedit lima buku saja, maka saya berasa menulis ulang lima buku itu, karena saya selalu saja tidak puas dengan hasil editan saya. Tetapi tidak berarti semua naskah yang masuk seperti itu. Tidak. Banyaaaaaaak juga naskah yang masuk dan sudah sempurna. Mungkin Boss Editor yang saking cintaaaanya kepada saya sehingga naskah yang dikirim kepada saya koq ya yang membuat saya harus minum bodrek semua hehehe...
Mr.CEO dan Boss Editor yang terhormat, saya minta maaf sudah membuat panjenengan menunggu-nunggu hasil pekerjaan saya. Saya benar-benar digembleng menjadi editor beneran ketika bergabung dengan tim Media Guru ini. Saya tidak kapok karena banyak hal yang saya dapatkan dari semua pengalaman ini. Saya ingin besar bersama Media Guru dan melihat Media Guru menjadi penerbit ternama dan diperhitungkan di dunia perbukuan kita. Saya ingin media Guru menjadi  penerbit kebanggaan para guru, saya ingin Media Guru menjadi wadah bagi mereka yang ingin menyalurkan passion menulisnya.  Terima kasih atas kepercayaannya. Last but not least, bolehkah saya minta kiriman bodreknya, untuk bekal mengedit nanti malam??
Read More