LIBURAN AKHIR TAHUN DI RUMAH SAKIT

Minggu, 03 Januari 2021

Karena pandemik, aku tidak ada rencana kemana-mana liburan akhir tahun ini. Rencananya aku akan di  rumah saja, mau bersih-bersih rumah dan menyelesaikan tugas-tugasku yang terbengkalai. Mana akan ada penilaian di sekolahku, jadi aku harus menyiapkan berkas-berkasnya.

Selesai pembagian raport aku ditelpon bapakku, ternyata buLikku yang tinggal di Mbarat Magetan sakit dan harus opname di rumah sakit. Anak buLikku ada di Jakarta, tentunya tidak bisa pulang. Akhirnya aku harus mendadak ke Magetan untuk menemani buLikku. Aku menyampaikan kabar itu kepada anak-anakku ternyata mereka semangat untuk ikut ke Magetan. Ya sudah akhirnya aku ditemani dua anakku segera packing untuk pergi ke Magetan.



Menyebut kata Magetan memang selalu menyenangkan bagiku. Karena dulu masa kecilku memang di Magetan. Aku bersekolah mulai TK sampai SMP memang di Magetan, dan SMAku di Madiun. Tahun lalu kami sekeluarga juga liburan di Magetan. Makanya anak-anakku semangat ikut, padahal aku sudah bilang kalau liburan kali ini bakal di rumah bulikku saja karena aku harus menunggu di rumah sakit. Tapi ternyata anak-anakku semangat.

Hari sudah malam ketika kami sampai di rumah bulikku. Malam itu aku langsung bertugas menjaga buLikku di rumah sakit, jadi aku harus langsung tidur di rumah sakit deh. Rasanya deg-degan karena di masa pandemik begini tentu aku takut kalau bertemu pasien covid ya.. tapi aku bismillah saja, berdoa dengan kencang memohon perlindungan dari Allah.

Aku berangkat sendirian ke rumah sakit karena memang tidak ada yang bisa mengantar. Aku meninggalkan anak-anak di rumah buLik. Rumah sakitnya terletak cukup jauh dari rumah buLikku yaitu di Lanud iswahyudi Maospati. Di Iswahyudi situlah aku dulu tinggal waktu kecil karena bapakku adalah seorang TNI AU. 

Memasuki wilayah Iswahyudi yang kini dijaga ketat, hatiku terasa gegap gempita, entahlah aku selalu bahagia kalau berkunjung kesini. Rumah sakitnya terletak di belakang masjid. Dan aku selalu dejavu setiap lewat sini, karena dulu aku akad nikah di masjid ini. Ya Allah rasanya pengen nangis teringat almarhum suamiku. 



Alhamdulillah rumah sakitnya bersih dan rapi dan pasien covid juga dipisahkan, jadilah aku merasa aman. Aku menemani bulikku dengan tenang. Kondisi buLik tidak begitu parah tapi bagiku tetaplah menghawatirkan. Aku nyaris tidak bisa tidur karena was-was takut bulikku kenapa-napa. Untunglah aku membawa banyak makanan, jadilah begadangku jadi menyenangkan.

Aku menemaniku buLikku selama empat hari, alhamdulilah di hari keempat buLik sudah boleh pulang. Setiap hari aku sarapan pecel wkwkk adudu ini yang bikin happy sebetulnya, bisa menikmati pecel setiap hari hihihi alhamdulillah  yaa..

Ketika buLikku sudah pulang ke rumah, maka besoknya aku mengajak anakku untuk napak tilas wkwkwk agar2 anak-anak tahu kalau aku dulu tinggal di Iswahyudi. Aku mengajak anakku mengunjungi TK ku dan SDku, haduh rasanya mengharu biru hatiku. Menelusuri jalan-jalan yang begitu lekat dihati. Terbayang kenangan indah bersama keluargaku tercinta. MasyaAllah berasa ingin mengulangnya saja. 



Aku menunjukkan anakku dimana aku bersekolah, dimana aku bermain dan menghabiskan masa kecilku disana. Aku juga berfoto di tempat-tempat penting, tempat yang kuanggap penuh nostalgia. Terutama di amsjid tempat aku akad nikah dan juga di gedung tempat resepsi pernikahanku diadakan. MasyaAllah aku merasa sedih sekaligus berbahagia bisa mengajak anak-anakku berkunjung ke sini. Walaupun ini liburan yabg tidak disengaja tapi aku tetap bergembira. Bukankah semua memang selalu ada hikmahnya. Dibalik sakitnya bulikku akhirnya aku jadi bisa berlibur ke magetan, bisa napak tilas dan bisa menikmati kuliner yang selalu kirindukan. Alhamdulillah barakallah.


Read More

Lima langkah mudah membuat content

Minggu, 27 Desember 2020

Zaman berubah dengan pesat, apalagi sejak munculnya pandemik. Semua orang terpaksa menyukai yang berbau online. Akhirnya social media menjadi tempat berlabuh para netizen dan generasi millenial. Konten-konten mulai bermunculan dan orang-orang mulai belajar membuat konten untuk menarik perhatian. Apalagi bagi mereka yang berjualan online, maka untuk mempromosikan produk dagangannya, mereka harus membuat konten sebaik mungkin. Agar produknya itu banyak dikenal orang sehingga akhirnya menjadi laris. Tak terkecuali aku dong, sebagai seorang penggiat media sosial dan seorang pemilik toko online, aku harus pintar-pintar memasarkan daganganku, dengan cara membuat konten semenarik mungkin.

Apalagi aku juga seorang blogger dan juga influencer, aku harus bisa membuat content sebaik mungkin. Apalagi bila contentnya itu dipesan oleh sebuah brand dengan tujuan untuk mempromokannya, dengan tujuan agar dikenal orang banyak. Maka kita harus berusaha membuat konten sesuai keinginan klien kita, oleh karena itu beberapa hal-hal yang biasa aku lakukan adalah :

1. Menyiapkan konsep

Sebelum membuat konten yang diperlukan, kita harus menentukan konsep apa yang akan kita gunakan. Usahakan kontennya itu menggambarkan produk yang akan kita ulas. Misalnya kita akan membuat konten mengenai sebuah vitamin. Maka kita harus menyiapkan konten yang  berhubungan dengan kesehatan. Memang kita harus kreatif dan mempunyai banyak ide ya, agar konten kita bisa disukai oleh masyarakat banyak. Kalau sudah disukai, konten kita akan menjadi viral dan tentu saja akhirnya menjadi terkenal dan mendunia.

2. Mencari referensi

Biasanya kalau blank dan tidak ada ide, aku suka mencari-cari referensi di internet, terutama dari selebgram. Sehingga aku bisa sedikit mencontek idenya. Dan tidak perlu pusing-pusing mencari ide sendiri. Atau kalau perlu aku membaca-baca buku untuk mencari product knowledgenya agar nanti kontenku tepat sasaran. Aku tetap berusaha kreatif dan tidak mencontek mentah-mentah dong yaa..

3. Menyiapkan properti

Setelah konsep dan idenya dapat, maka selanjutnya adalah menyiapkan propertinya. Kalau bisa diusahakan dengan alat-alat yang ada di sekitar rumah, ya tidak perlu membeli, tapi terkadang untuk tampil sempurna, kita harus sedikit berkorban yaa.. keluar duit dikit maksudnya gituu hehehe.. Akan tetapi kalau nanti hasilnya bagus tentu kita akan merasa puas, berasa worth it lah dengan apa yang kita lakukan. Kita nggak akan merasa rugi sudah mengeluarkan dana berlebih untuk membeli properti.

4. Menepati jadwal 

Setelah siap semuanya, maka waktunya mengeksekusi. Usahakan menepati jadwal, misalnya ketika harus memotret tentu kita harus meluangkan waktu di pagi hari. Jangan sampai kita lupa sehingga terpaksa memotret pada waktu malam, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Usahakan lakukan jauh-jauh hari, jadi tidak gedubrakan menjelang deadline. Karena kalau ada apa-apa yang kurang kita bisa memperbaikinya.

5. Membagikan 
Setelah konten selesai dibuat, maka bagikanlah atau share ke sahabat-sahabat kita untuk mendapatkan kritik dan saran. Atau kita bisa bertanya kepada klien kita apakah sudah sesuai apa belum dengan keinginan mereka. Kalau belum, sebaiknya kita perbaiki agar mereka puas.

Selain itu kita juga harus mempelajari di sosial media mana konten itu harus diunggah. Kita harus memperhatikan kelebihan masing-masing dari sosial media itu. Misalnya kalau di facebook maka kita harus kuat story tellingnya. Kalau di youtube kita harus bisa membuat video yang bagus, kalau di Instagram kita harus bisa membuat foto yang keren. Nah kalau di twitter kita harus bisa menampilkan narasi yang pas dengan karakter twitter yang cuma sedikit itu.

Demikianlah lima langkah yang biasa aku lakukan sebelum membuat suatu konten. Semoga bermanfaat.

Read More

My Inspiring Blogger

Minggu, 20 Desember 2020

Sebetulnya awal mula berkecimpung di dunia tulis menulis itu karena aku punya akun facebook. Aku yang pada dasarnya senang menulis akhirnya bertemu banyak penulis dan juga komunitas menulis yang semakin mendukung kegiatan kepenulisanku.

Tapi kalau istilah blog aku tau awalnya dari multiply, dikenalkan oleh temanku SMP hihihi bahkan aku sempat bikin blog juga di opera. Yang sekarang baik multiply dan opera sudah wassalam yaa..

Karena suka menulis dan akhirnya bergabung dengan komunitas menulis, aku pun berkenalan dengan para penulis. Ada yang cuma kenal di dunia maya tetapi ada juga yang akhirnya ketemuan.  Salah satunya adalah dik Rahmah yang kemudian membuat aku tertarik belajar ngeblog. Yang kuingat awal debutku adalah ikutan acara Fun Blogging dan bertemu banyak blogger. Mereka tampaknya sudah saling kenal, hanya aku yang bengong cuma kenal beberapa orang. 

Dari acara itu aku kemudian mengenal blogger hits seperti Ani Berta, Shinta Ries dan Haya Alya Zaki. Dalam acara itu aku juga bertemu pakdhe Cholik yang menurutku amazing, karena sudah sepuh tapi beliau tetap aja eksis menulisnya.

Demikianlah aku kemudian bertekad ingin menjadi seorang blogger. Aku ingin mengasah kemampuan menulisku dan ingin menjadikan blogku sebagai ganti buku diaryku hihihi..

Oya waktu itu aku aktif di komunitas menulis FLP yaitu forum lingkar pena. Disitu aku berkenalan dengan dik Naqqiyyah Syam. Aku bertanya banyak hal tentang ngeblog dan alhamdulillah dia sangat membantuku, hingga aku memutuskan untuk menekuni blogku. Juga memutuskan untuk memonetize blogku.

Kebetulan sekali almarhum suamiku dan adikku juga support akan hobi menulisku ini, akhirnya aku didukung untuk membelikan domain untuk blogku ini, alhamdulillah senangnya aku. Akhirnya aku resmi mempunyai blog dengan namaku ini sejak tahun 2015 hehehe

Nah blog yang menginspirasiku adalah blognya dik Rahmah dan blognya dik Naqqiyah. Aku sering membaca-baca blog mereka untuk mencari ide. Itulah kenapa aku merasa akrab sekali dengan mereka, hanya karena aku sering baca blognya wkwkwk eh tapi alhamdulillah akhirnya aku bertemu darat dengan dik Naqqy lho di acara FLP. Kalau dengan dik Rahmah karena memang di surabaya aja, jadi lebih gampang ketemunya.

Satu blogger lagi yang menginspirasiku adalah blog belalangcerewet.com hihihi awalnya aku pikir yang nulis itu perempuan. Eh ketika nemi facebookmya ternyata laki-laki, aduuh aku pinisirin banget, ini cowok koq pinter banget nulis yaaa.. mana runut mana baguus nulisnya pula.

Tapi karena aku minder ya aku baca-baca aja gak pernah menyapa orangnya. Biasa, aku sungkan soalnya kan laki-laki. Jadi aku membacanya tanpa pernah ninggal komen wkwkkw hingga suatu saat aku dikabari kalau Mas belalang pindah ke Lamongan. Ya Allaah kaget  get deh akuuhh..

Dan begitulah akhirnya aku bisa bertemu darat dengan Mas Rudi, demikian ternyata nama penulis belalangcerewet.com, ini. Bahkan akhirnya kami mendirikan Komunitas KBM yaitu Kelompok Blogger Megilan wkwkkw yaitu komunitas para blogger di Lamongan.

Kami mencari blogger-blogger di Lamongan dan membuat group whatssapp. Alhamdulillah karena adanya group itu, aku merasa eksis menjadi blogger, arep gak nulis koq isin, jarene blogger hahahaa misalnya lama gak sempat nulis blog gitu ada terbersit tanggung jawab bahwa aku harus menulis blog karena aku seorang blogger xixixi begitulaaahh..

Dan tentu saja aku semakin rajin membaca tulisan di blognya mas Rudi hahahaa karena sering tukar link untuk blog walking doong wkkwkwk ahh dunia memang lucu. Oh ya aku juga banyak  belajar dari teman-teman di komunitas KBM ku, karena mereka adalah pembelajar yang keren, yang terus  menerus belajar tanpa henti hihihi aku tinggal menyimak obrolan di group, ilmuku langsung bertambah-tambah sendiri hehehe..
Read More

MAHKOTA KEMULIAAN UNTUK KEDUA ORANG TUA

Minggu, 13 Desember 2020




Jumat kemarin adalah waktunya aku menengok anakku di pesantren. Sudah hampir dua bulan tidak bertemu, karena covid, maka kemarin adalah hari yang kutunggu-tunggu. Menengoknya adalah sesuatu yang selalu membahagiakanku. Aku bersyukur akhirnya pihak pesantren memperbolehkan para wali santri untuk menengoknya. Yang kutengok adalah anakku yang nomer dua, Aisyah Ramadhani Anshory.

Anak hanyalah titipan. Kita sering sekali mendengar kata-kata itu. Sering mendengar tak lantas membuat banyak orang paham yaa.. Kadang-kadang kita masih sering memaksakan kehendak, masih sering menganggap mereka milik kita yang kita berhak mengaturnya sesuka kita, sesuai keinginan kita. Kita sering lupa bahwa mereka hanya titipan dan mereka juga punya keinginan dan impian sendiri.

Demkian juga dengan anakku ini. Aku sempat shock gara-gara anakku ini, Ais, demikian aku memanggilnya, tidak mau sekolah. Ais ingin ke pesantren dan ingin menjadi penghafal Qur'an saja.  Padahal maksudku, aku ingin dia menyelesaikan SMAnya dulu, barulah nanti dia menghafal Qur'an.  Tetapi ternyata dia keukeuh tidak mau, sampai bingung sekali aku waktu itu. Mana suamiku sudah meninggal sehingga tidak ads orang yang bisa kuajak tukar pikiran hiks..

Untunglah ada adikku yang membesarkan hatiku, dia bilang harusnya aku bersyukur mempunyai anak yang mau jadi penghafal Qur'an, kenapa aku justru galau. Ijazah gampang dicari bukan? Ya Allah aku seperti disadarkan, Ya Allah aku koq kedonyan tenan yooo...

Walaupun om-omnya dan tante-tantenya yang lain banyak yang tidak setuju, bismillah aku memilih untuk mengabulkan keinginan anakku. Aku mulai browsing dan mencari-cari pesantren yang khusus untuk menghafal Quran saja. Alhamdulillah berkat info dari seorang teman aku menemukan pesantren yang kucari itu.

Akhirnya aku mengantarkan anakku menuju ke pesantrennya. Pesantren yang sangat sederhana menurutku tapi aku bersyukur anakku mau mondok disitu. Aku juga berpesan kepada anakku bahwa aku tidak memaksanya untuk hafal dengan cepat, aku juga tidak mentargetkan apa-apa. Bahkan aku bilang, kalau ditengah jalan dia bosan menghafal, dia boleh pindah untuk bersekolah di sekolah umum. Sebegitunya pesanku karena aku memang was-was dia berubah pikiran. Ais baru lulus SMP aku tahu anak seumurannya tentulah masih labil jiwanya. Bisa jadi dia akan bosan dan lalu meminta pulang.

Tetapi hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa sudah setahun lebih anakku mondok di pesantren itu. MasyaAllah dia tidak pernah mengeluh, sepertinya dia sangat menikmati mondok di pesantren itu. MasyaAllah tabarakallah. Bahkan di bulan Ramadhan kemarin, ketika semua panik pengen pulang karena corona, anakku memilih tetap di pesantren karena dia ingin segera menyelesaikan hafalannya. Ya Allah aku bersyukur sekali dia mempunyai tekad dan azzam yang kuat untuk menghafal.

Akhirnya tepat tanggal 7 Mei 2020 anakku bisa menyelesaikan hafalan 30 juznya. MasyaAllah tak terkira bahagiaku. Aku membayangkan pasti ayahnya bahagia disana, karena anakku berhasil memberikan mahkota kemuliaan itu. Aku bersyukur sekali akhirnya keputusanku untuk memenuhi keinginan anakku menjadi hafidzah sudah tepat. Walaupun dia tidak sekolah di sekolah formal, walaupun dia akan ketinggalan lulus dibanding teman-temannya, tapi bagiku dia sangat membanggakan. Aku sangat bersyukur sekali.





Senyum mbak ais menyambut kedatanganku


Dan hari Jumat kemarin adalah waktunya aku melepaskan rindu. Melihat wajah cerianya, senyum manisnya itu sudah sangat melegakanku. Sekarang anakku masih melanjutkan mondok disitu dan alhamdulillah pesantrennya bekerja sama dengan beberapa sekolah, sehingga anakku selain menghafal Quran juga kelak ketika lulus bisa mendapatkan ijazah juga. MasyaAllah aku tak henti bersyukur atas semua karunia Allah ini.




Read More