HEBATNYA PARA IBU

Sabtu, 17 Oktober 2015

✔Hebatnya para Ibu

JIKA KINI ATAU SUATU SAAT NANTI KAU JADI IBU,
Jadilah seperti Nuwair binti Malik (Radhiyallahu 'Anha) yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya..
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun..
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) dengan potensinya yang lain..
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an..
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris pencatat wahyu..
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini:
Zaid bin Tsabit (Radhiyallahu 'Anhu)..
☆☆☆

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah (Rahimahallah) yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah..
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu..
Kelak, ia tumbuh menjadi jajaran Ulama Hadits dan Imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah
Imam Ahmad bin Hanbal (Rahimahullah)..
☆☆


Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya .
Seperti Ummu Habibah (Rahimahallah)..
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya..
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya,
“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaan-Mu..
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu.. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya..
Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin!”..
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya:
Imam Syafi’i (Rahimahullah)..


Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya 'Abdurrahman..
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi Imam Masjidil Haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam Masjidil Haram…”,
Sang Ibu tak bosan-bosannya mengingatkan..
Hingga akhirnya 'Abdurrahman benar-benar menjadi Imam Masjidil Haram dan termasuk deretan Ulama berkelas dunia yang disegani..
Kita pasti sering mendengar Murattal-nya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama:
'Abdurrahman As-Sudais (Hafizhahullahu ta'ala)..


Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses..
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu..
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri.
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia..
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999,
Dr. Ahmad Zewail (Hafizhahullahu ta'ala)..


Maa syaa'aAllaah..
Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa min-dzuriyyatinaa Qurrata a'yun waj-'alnaa lil-Muttaqiinaa Imaamaa..
Read More
ENJOY YOUR LIFE AND FIND YOUR HAPPINESS

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari usa, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.
"Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka."
"Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada."

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun."

KEBAHAGiAAN itu milik "Orang-orang yang pandai BERSYUKUR".
"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI..."

Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1437H.

*copaslhoini
Read More

PIKNIKLAH DAN RASAKAN BAHAGIANYA!!

Senin, 05 Oktober 2015


          Sejak belum menikah, aku sangat suka piknik atau bepergian ke tempat-tempat yang baru. Bagiku piknik adalah refreshing. Piknik akan membuat pikiran kita menjadi segar kembali, karena bisa sejenak keluar dari rutinitas keseharian dan juga beban pekerjaan. Untunglah akhirnya aku mendapatkan suami yang juga suka piknik. Klop deh! Setiap ada rejeki lebih, maka selalu kami pakai buat berlibur. 
Bergaya di depan Gedung Sate BAndung

Bahkan ketika anak kami setiap tahun bertambah dan semakin banyak (cuma empat padahal hehehe), piknik tetap jadi prioritas utama kami. Banyak teman-teman yang heran, aduuuhhh apa nggak ribet bawa anak empat jalan-jalan, gimana packingnya, gimana rewelnya, gimana handlenya, gimana repotnya dan masih banyak lagi pertanyaan mereka yang hanya kami jawab dengan tertawa, pikniklah dan rasakan sensasinya hahaha...
Jalan-jalan ke MONAS

Teman-teman yang sibuk heran dan sibuk bertanya tentang hobby piknik kami, pasti  tidak tahu betapa indahnya datang di sebuah kota baru yang lebih indah dari kota kita. Apalagi bila kotanya seperti kota Yogyakarta yang Malioboronya mempesona, yang Parangtritisnya damai dan asri, yang Taman Pintarnya mencengangkan anak-anak. Belum lagi bila kotanya seperti kota Bandung yang dinginnya justru menambah kehangatan dan kemesraan, yang kulinernya membuat ternganga, yang Cibaduyutnya, Cihampelasnya jadi surga belanja, yang Lembangnya begitu indah.. Mereka pasti tidak tahu..
Ikutan jadi host family pada program Kapal Pemuda 2014 (Ship for Southeast ASEAN Youth Program)
 Mereka juga tidak tahu betapa menyenangkannya bertemu banyak orang baru di kereta, di bus, atau di pesawat. Banyak hal membuat kita lebih sering bersyukur bila ternyata kita melihat sepenggal cerita kehidupan yang lebih menyedihkan dari kehidupan kita. Anak-anak juga mendapat banyak pelajaran berharga selama bepergian yang tentu tidak akan mereka dapatkan bila mereka di rumah saja. Kekompakan dan kebersamaan bisa terjalin dengan baik selama menempuh perjalanan. Tentu hal ini akan semakin mempererat rasa persaudaraan dan saling menyayangi diantara mereka.
Dua jagoanku, yang biasa berantem di rumah, jadi rukun kalau bepergian

Kebiasaan piknik keluarga kami sempat terganggu ketika suami saya mengalami stroke. Penyakit stroke yang menyerang suami saya membuat tubuh bagian kanannya nyaris lumpuh. Setelah therapy hampir setahun lamanya, akhirnya suami saya bisa berjalan lagi walaupun masih belum sempurna. Untuk mensyukuri perkembangan fisiknya yang semakin sehat, karena memang hobby kami piknik alias traveling maka kami kemudian memutuskan untuk pergi umroh. Tentu ini perjalanan rohani yang begitu berharga bagi kami. Inilah amazing piknik kami, piknik yang paling berkesan. Suamiku mampu melaksanakan semua prosesi ibadah seperti thowaf dan sa’i dengan lancar tanpa bantuan kursi roda. Semua yang kami alami di tanah suci sangat membahagiakan dan meninggalkan kesan yang teramat dalam. Banyak hikmah yang kami dapatkan selama perjalanan umroh ini. Suamiku yang sempat drop setelah terkena stroke, mulai bangkit lagi kepercayaan dirinya setelah pulang dari umroh. 
My Amazing Umroh, melihat suamiku sehat dan bisa berjalan sempurna , tak terperi bahagiaku.

Oya selama di tanah suci, kami selalu teringat anak-anak, karena biasanya kami selalu pergi bersama-sama dan ada saja tingkah mereka yang meramaikan suasana. Jadi ketika umroh, kami begitu merindukan mereka dan berharap segera bisa piknik bersama lagi. Alhamdulillah setelah umroh, kesehatan suamiku semakin membaik, sehingga kami bisa kembali melaksanakan tradisi jalan-jalan di waktu liburan. 
            Semangat suamiku untuk sembuh kudukung sepenuhnya, permintaannya untuk sering berjalan-jalan berusaha selalu kukabulkan. Apalagi ketika aku membaca sebuah artikel di www.yukpiknik.com aku baru tahu ternyata piknik bisa mengurangi resiko kematian seseorang. Sebuah studi yang melibatkan 12000 responden yang dilakukan di State University of New York menunjukkan bahwa mereka yang pergi berlibur dapat mengurangi kematian dini hingga 20 persen. Wow, sangat menakjubkan, bukan?
Menikmati Borobudur

            Kini walaupun agak sedikit repot, karena aku harus menghandle semuanya dalam setiap piknik keluarga kami, tetapi piknik tetap jalan terus. Aku menerapkan job description kepada anak-anakku, siapa yang memapah ayahnya, siapa yang membawa tasnya, siapa yang menggandeng si kecil hehehe.. 

Tetap menyenangkan walaupun barang-barangnya seabreg..

Alhamdulillah piknik kami so far so good, bahkan semakin membuat anak-anak ketagihan. Mereka mulai punya banyak permintaan, minta kesana minta kesitu hehehe oya salah satunya mereka pengen liburan ke Bogor, pengen ke Kebun Raya melihat bunga Raflesia Arnoldi, pengen berkunjung ke IPB melihat Institut Pertanian terbesar di Indonesia, pengen ke Istana Bogor dan banyak tempat lagi. Dan tentunya akan sangat indah bila bisa menginap di  Padjadjaran Suites Hotel yang ketika kita terbangun di pagi hari, ada pemandangan menawan sosok Gunung Salak dari balkon hotel.. Wah semoga bisa terkabul yaa impian anak-anakku ini.. Aamiin...
Sesekali aku piknik sendiri, me time itu juga penting lho hehehe

Last but not least, So bila hidup mulai jenuh, bila stress mulai datang karena beban berat pekerjaan, bila mulai susah tersenyum, bila pikiran tak lagi kreatif, bila produktifitas berkurang, ayooo segera ambil cutimu...segera packinglah, pikniklah dan nikmati bahagianya!! Trust me..

Tulisan ini diikutkan pada Lomba Blog "Piknik itu Penting"!!


Read More