Mohammad Afifi Romadhoni, Dokter Spesialis Kebersihan Pesantren
Sudah menjadi rahasia umum, anak-anak yang tinggal di Pesantren selalu mengalami masalah penyakit kulit. Dua anakku kebetulan juga tinggal di Pesantren. Ketika mereka masih duduk di SMP mungkin pesantrennya tergolong bersih, sehingga tidak sampai terkena penyakit kulit. Ketika mereka duduk di bangku SMA, aku memindahkan mereka ke pesantren yang lebih besar, mungkin karena penghuninya semakin banyak maka akhirnya tak pelak lagi anakku terkena penyakit kulit. Alhamdulillah tidak berlarut-larut, begitu diberi salep dan obat dari dokter, gatalnya langsung kering dan sembuh. Padahal aku selalu berpesan banyak kepada anakku untuk menjaga kebersihan, jangan suka meminjam barang temannya,selalu membersihkan kamar tidur dan kamar mandi dan masih banyak lagi. Tetapi ternyata hal itu tidak cukup menjaga, penyakit kulit mereka tetep saja dating.
Oleh
karena itu aku salut sekali dengan Mohammad Afifi Romadhoni yang mendirikan
Gerakan Pesantren Sehat di Jambi Pada Tahun 2017. Afif adalah penerima apresiasi bidang
kesehatan di Satu Indonesia Awards tahun 2019 dari Propinsi jambi.
Berdasarakan pengalamnya
Afif menyampaikan bahwa fasilitas yang ada di Pesantren seperti kamar tidur, kamar
mandi, dan toilet masih sering kurang memadai, sehingga rawan menularkan
penyakit. Afif memahami hal ini karena Afif pernah tinggal di Pesantren. Belum
lagi fasilitas minim itu dipakai oleh ratusan santri, sehingga santri akhirnya
rentan tertular penyakit. Hal ini memberi inspirasi Afif untuk memberikan
edukasi untuk meningkatkan pemahaman santri agar melakukan Prinsip Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari di Pesantren.
Walaupun para
Santri sering mendengar dan memahami bahwa Kebersihan adalah sebagian dari
iman, bahwa mereka harus menjaga kebersihan, tetapi tampaknya hal ini belum sepenuhnya
diaplikasikan oleh para santri, apalagi mereka tinggal jauh dari orang tua,
tidak ada yang cerewet mengingatkan setiap hari.
Kebetulan Afif
adalah juga seorang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Umum Universitas Jambi.
Dengan pengetahuan medis yang dimiliki Afif, mendorongnya untuk mengadakan
Gerakan Pesantren Sehat ini. Gerakan ini menjadi wadah bagi para pemuda yang
memiliki minat dalam kegiatan sosial di bidang kesehatan, khususnya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan para santri. Berbagai kegiatan inovatif telah
dilakukan Afif dan teman-temannya dalam Gerakan Pesantren Sehat itu, seperti:
1.
Penyuluhan
Kesehatan, yang dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat
pemahaman santri,
2.
Lomba Bertema Kesehatan, seperti lomba pidato PHBS
3.
Pemilihan Duta Santri Sehat.
4.
Pemilihan Dokter Pesantren (seperti dokter
cilik)
Sampai saat
ini sudah lebih dari 5000 santri yang pernah menjadi peserta penyebaran gerakan
Pesantren Sehat ini. Alhamdulillah banyak
dukungan untuk membantu memublikasikan kegiatan ini, selain itu juga kolaborasi
dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu penyebaran pentingnya
meningkatkan kualitas kesehatan para santri yang tinggal di pondok pesantren. Afif
berharap, GPS dapat menjadi inspirasi bagi gerakan peningkatan kualitas
kesehatan santri di seluruh Indonesia. Santri adalah generasi penerus bangsa, kesehatan
mereka tentu harus diutamakan.
Walaupun tak
sedikit kendala yang dihadapi Afif dan teman—teman, tetapi itu tak menyurutkan
semangat mereka. Ada yang lokasinya terpencil sehingga mereka harus merogoh
kocek lebih dalam untuk transportasinya. Selama tiga tahun ini, GPS telah
mendatangi enam pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar 1.000 orang. Program
intensif mereka, membuat mereka harus datang berkali-kali, pertama untuk
memberi penyuluhan, kemudian mengevaluasi perkembangan para santri dan terakhir
mengukur perubahan nyata untuk memastikan manfaatnya betul-betul terasa.
Mimpi besar
Afif adalah berharap GPS bisa diadopsi di seluruh penjuru Nusantara agar
kualitas kesehatan semua santri meningkat. Yuk kita bantu Afif mewujudkannya.
Posting Komentar
Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...
Hakuna Matata
@trianadewi_td