Kini Gadget Tak Lagi Jadi Prioritas, Kampung Lali Gadget Sidoarjo Membuktikan!

Senin, 13 Oktober 2025



Hari menjelang sore ketika aku sampai di Kampung Lali Gadget di Kawasan Wonoayu Sidoatjo. Aku mengira lokasinya ada di pisat kota, wah ternyata aku salah. Kampung Lali Gadhet benar-benar berada di pelosok perkampungan. Sejauh mata memandang yang tampak adalah nuansa hijau penuh kesejukan yang datang dari areal persawahan. Melihat lokasinya lamgsung terbayang bagaimana serunya anak-anak bermain bersama dan melupakan gadgetnya. Beneran deh, Gadget bukan lagi prioritas!


Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, di era digital ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama anak-anak. Dan di tengah kemajuan teknologi yang pesat ini, kita seringkali lupa akan pentingnya interaksi sosial dan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Nah, di Kampung Lali Gadget di Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada gadget dan kembali menikmati kebersamaaan dengan bermain permainan tradisional.

Menurut Badan Pusat Statistik, anak-anak di Indonesia mulai terpapar gadget sejak usia dini. Sungguh menyedihkan sekali. Berikut beberapa datanya: 

1. Anak di bawah usia 1 tahun: sekitar 5,88% sudah menggunakan HP dan 4,33% mengakses internet.

2. Anak usia 1-4 tahun: sekitar 37,02% menggunakan HP dan 33,80% mengakses internet.

3. Anak usia 5-6 tahun: sekitar 58,25% menggunakan HP dan 51,19% mengakses internet.

4. Anak usia sekolah

Lebih dari 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan memainkannya dalam porsi yang cukup lama dalam sehari.

Dari data ini menunjukkan bahwa paparan gadget pada anak-anak di Indonesia terjadi pada usia yang sangat dini, dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau dan mengatur penggunaan gadget anak-anak mereka untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan dan perkembangan mereka. Mungkin bisa dengan mengatur jadwal screen time mereka, sehingga tidak berada di depan gagdet terus.

Kenyataan yang menyedihkan itulah yang membuat Achmad Irfandi terketuk hatinya untuk mendirikan Kampung Lali Gadget di daerahnya, di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.  Kampung ini didirikan dengan tujuan untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak dan mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia


Sejarah Kampung Lali Gadget

Aku dan Mas Irfandi. founder KLG


Kampung Lali Gadget didirikan dengan tujuan untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak dan mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan memiliki kemampuan sosial yang baik.

Di Kampung Lali Gadget, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti:

- Bermain permainan tradisional Indonesia, seperti gobak sodor, egrang, dan lain-lain

- Membuat kerajinan tangan, seperti membuat wayang dari daun singkong

- Belajar tentang teknologi dan bagaimana menggunakannya dengan bijak

Keberadaan Kampung Lali Gadget ini sangatlah penting karena dapat membantu mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak dan mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan memiliki kemampuan sosial yang baik.


Kegiatan yang Menggantikan Gadget di KLG

Luna Maya pernah berkunjung ke KLG


Di Kampung Lali Gadget, anak-anak dapat menikmati berbagai kegiatan yang menyenangkan dan edukatif, seperti:

1. Permainan Tradisional

Anak-anak dapat memainkan permainan tradisional Indonesia seperti gobak sodor, engklek, egrang, dan lain-lain

2. Membuat kerajinan tangan, seperti membuat wayang dari daun singkong

3. Outdoor Learning

Kegiatan outdoor yang dilakukan di kebun, sawah, dan kolam, seperti bermain di kebun, sawah, dan kolam, serta mengenal berbagai jenis tumbuh-tumbuhan

4. Pengenalan Alam

Anak-anak diajarkan untuk mengenal dan menghargai alam sekitar melalui kegiatan seperti berkebun dan memancing

5. Parenting

Program parenting untuk orang tua, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya kecanduan gadget pada anak-anak

6. Eksplorasi Tema

terdapat beberapa tema yang dapat dieksplorasi, seperti:

-Tema Air:  bermain air, membuat kolase

-Tema Pasir : membuat menara dari pasir

- Tema Daun: membuat wayang dari daun singkong, membuat kitiran

- Tema Batu: bermain damparan, wenga

- Tema Permainan Tradisional seperti gobak sodor, engklek, petak umpet

7  Berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan belajar tentang nilai-nilai sosial


Dampak Positif Kampung Lali Gadget

Salah satu mainan di KLG


Kampung Lali Gadget telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat mengurangi ketergantungan pada gadget dan menikmati kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Maka ampak positif adanya kampung ini antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan sosial anak-anak

2. Mengembangkan kreativitas dan keterampilan anak-anak

3. Mengenalkan kembali permainan tradisional Indonesia

4. Membangun kesadaran akan pentingnya interaksi sosial dan kegiatan lain yang bermanfaat


Oleh karena itu tidaklah mengherankan ketika Kampung Lali Gadget di Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur mendapat penghargaan.    penghargaan dari SATU Indonesia Awards tahun 2021 kategori bidang pendidikan. Pemghargaan ini tentulah sebagai apresiasi dan dedikasi atas kontribusinya dalam mengatasi masalah kecanduan gadget pada anak-anak.

Dengan berbagai kegiatan yang ditawarkan, Kampung Lali Gadget menjadi tempat yang ideal bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang sambil bermain.Jika Anda sedang mencari tempat yang menyenangkan dan edukatif untuk anak-anak, Kampung Lali Gadget adalah pilihan yang tepat.

Posting Komentar

Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...


Hakuna Matata
@trianadewi_td