Menuliskan harapan buat Sitos.id |
Siapa yang tidak ingat kata-kata Bung Karno ini :”Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” MasyaAllah, optimisme itulah yang saya rasakan begitu memasuki Wisma Achmad Yani Gresik, Jum’at siang 23 November kemarin. Disitu sedang ada Festival millennials Berkarya yang diadakan oleh Semen Indonesia dan Sitos.id. Aura semangat jiwa muda benar-benar saya rasakan. Bangga rasanya melihat generasi muda yang energik dan penuh ide itu berkumpul bersama. Mungkin pemuda yang lain sibuk kongkow di cafe, mungkin ada yang sibuk shoppping, atau ada yang cuma menghabiskan waktunya dengan main game, maka melihat mereka sungguhlah membanggakan. Ada yang membuncah di hati saya, meletup-letup bahagia, MasyaAllah semoga akan semakin banyak generasi-generasi hebat seperti ini.
Akan ada tiga
millennials hebat yang siap sharing mengenai perjalanan karir mereka yang
sukses berat dan patut dicontoh. Mereka akan berbagi tips dan inspirasi buat
para millennials yang sudah berkumpul disitu. Sebelum acara inti itu dimulai,
ada kelas kecil atau miniclass yang diadakan
terlebih dahulu. Miniclass tersebut diadakan di sayap kanan dan kiri gedung
tersebut. Masing-masing miniclass punya dua sesi dengan pembicara yang tak
kalah keren. Ada Sigit Wahono yang berbicara tentang “Think Globally, Act
Locally. Ada Dewi Melani yang membahas “First World Problems from Social Media
and its impact for Millennial” dan Silvia Nur Prasetiyowati yang juga membahas
tentang social media yaitu “How social media sparks a Movement”
Para millennials tampak
antusias mengikuti miniclass tersebut. Dalam kesempatan itu dibahas mengenai
penggunaan social media yang baik, karena sekarang banyak perusahaan yang
merekrut karyawan barunya dengan cara mengamati perilaku mereka di sosmed.
Tidak sulit bagi mereka untuk mencari database para pelamar tersebut. Wah wah
wah millennials, kalian harus berhati-hati nih, jangan lupa jaga image yaa kalau
posting sesuatu hehehe...
Sambil menunggu acara
inti dimulai , saya mengunjungi beberapa booth yang tampak berjajar di
sepanjang pintu masuk. Ada Marching Band Semen Indonesia, Kelas Inspirasi
Gresik, Kacapuri, Polyglot Indoensia, Gresik Fit Squad, Piyc dan masih banyak
lagi. Saya sempat ngobrol dengan beberapa dari mereka, aduh lagi-lagi saya
terpesona, Ya Allaaah betapa Indonesia akan menjadi negara yang hebat kalau
semua generasi mudanya seperti mereka deh,.
Yang tidak kalah seru,
ada booth buat berfoto 180 yang nanti hasilnya akan seperti video yang bergerak
sepanjang 180, aduh keren sekali, mengantri pun tak apa, pokoknya sempat
berfoto di sini. Selain itu saya dan teman-teman juga sempat berfoto di
sitos.id yaitu berpose bersama sack-sack kantong semen hehehehe dan kemudian
menuliskan harapan kita terhadap sitos.id itu sendiri. Menjelang pukul 16.00
acara inti pun dimulai.
TIGA CONTOH MILLENNIAL INSPIRATIF
Ternyata memang benar
bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seorang hambaNya apabila dia tidak
berusaha mengubahnya sendiri. Ketiga pembicara ini telah membuktikannya. Tidak
ada usaha yang mengkhianati hasil. Mereka memang pantas saat ini menuai
hasilnya, atas segala jerih payah dan jatuh bangun yang mereka rasakan
sebelumnya. Benar-benar tidak ada sebuah keberhasilan yang langsung simsalabim terjadi, semua harus
berproses dan jangan ditanya seperti apa sakitnya proses yang harus mereka
jalani untuk menikmati keberhasilan mereka saat ini. Ketiga millennials itu
adalah Fico Fachriza komika jebolan SUCI 2, Vikra Ijas co-founder Kitabisa.com
dan Kevin Hendrawan, youtuber yang sedang naik daun.
Fico
menjadi juara dua di ajang Stand Up Comedy yang diadakan oleh Kompas TV itu di
usia remaja. Dalam usia yang labil itu dia telah memiliki segalanya bahkan
saking lengkap yang dimilikinya, Fico sampai merasa sudah tidak mempunyai mimpi
lagi yang harus dicapai. Sayangnya penghasilannya yang berlebih itu membuatnya
jadi mengenal Narkoba. Untunglah Fico tidak lama larut dengan obat terlarang
itu. Dia berusaha menghindari dan menyembuhkan diri dari ketergantungan obat
tersebut. Pihak keluarga terutama ayahnya sangat mendukungnya, itulah yang
membuat Fico bisa bebas dan kembali berkarya. Bahkan ketika dia menceritakan
pengalaamn pahitnya itu dan mengunggahnya ke youtube, ayahnya alih-alih malu,
beliau justru mendukungnya, karena itu akan menjadi pengingat buat Fico agar
tidak mengulanginya lagi.
Vikra
yang menyebut dirinya anak start-up ini, banyak menghabiskan masa remajanya di Auckland
Selandia Baru. Vikra tidak bisa menikmati masa kuliahnya disana dengan baik,
apalagi sebagai minoritas banyak keterbatasan yang dia rasakan. Akibatnya dia
sampai harus berpindah jurusan ketika kuliah, bayangkan harus pindah dan
memulai semuanya dari awal lagi tentulah hal yang berat bagi Vikra. Awalnya
Vikra mengambil jurusan Akuntansi, ternyata dia tidak begitu menguasai,
akhirnya dia mengambil jurusan Bisnis.
Di jurusan inilah Vikra menemukan passionnya dan mulai bereksperimen untuk
memulai bisnisnya. Diawali dengan menerima tantangan dari Gopher, kemudian bersama
teman-temannya mendirikan Solver. Lalu mencoba membuat video penggalangan dana
di wujudkan.com. Semuanya gagal, hingga akhirnya bertemu dengan Timmy dan
kemudian merintis berdirinya kitabisa.com yang sangat terkenal saat ini.
Mendengar
kisah hidup Kevin maka kita yakin bahwa kini Kevin memang berhak menuai
hasilnya. Di umur Kevin yang baru 17 tahun, ternyata dia sudah harus menjadi
tulang punggung keluarganya. Pekerjaan menjadi laundry dan penjual martabak
dilakukannya demi untuk menyambung hidup. Awal karirnya dimulai ketika dia
berhasil menjadi juara dalam kompetisi L-Men. Karena sudah terlanjur hijrah di
Jakarta, akhirnya dia justru belajar banyak hal, termasuk mengikuti casting dan
berhasil menjadi host National Geographic. Ketika akhirnya memutuskan untuk
menjadi youtuber, perjuangannya juga tak kalah berat, karena setelah video yang
ke 127 baru dia bisa menuai hasilnya. Belum tentu lho kita bisa sesabar Kevin
bukan?
Setelah tampilnya
ketiga millennial inspiratif itu, wawasan saya jadi bertambah, banyak hal bermanfaat
yang saya dapatkan. Sebagai guru saya ingin membagi cerita ini kepada
murid-murid saya. Saya ingin mereka juga menjadi generasi millenial yang
membanggakan. Sebelum pulang saya sempatkan menjajal berbagai macam makanan
yang tersedia di food truck yang berjajar di sepanjang halaman Wisma Achmad
Yani itu. Terima kasih Semen Gresik untuk acara yang keren ini!!
Kenyang ilmu dan wawasan ya Mbak pulang dari sana. Moga tahun depan kalo ada kegiatan ini lagi, bisa ngeliput lagi...
BalasHapusbu guru harus menyebar virus motivasi nih buat murid2 calon generasi milenial :)
BalasHapusBu harusnya ajak siswanya ke sini... Seneng banget ke sini banyak yg menginspirasi.
BalasHapusAkhirnya ketemu Vikra secara langsung. Kitabisa.com sangat inspiratif, sering bantu komunitas bahkan Individu yang butuh dukungan semangat dan keuangan. Acara begini kudu diperbanyak biar generasi millenials punya model buat berkarya.
BalasHapusasyikkkk, ada emak-emak milineal.... :D
BalasHapus