LINDUNGI ANAK-ANAK DARI PNEUMONIA

Senin, 23 November 2020



Tanggal 12 November kemarin adalah Hari Pneumonia dunia (HPD) yang betepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang ke-56. Alhamdulillah aku berkesempatan mengikuti webinar Peringatan Hari Pneumonia Dunia 2020 dan Festival Anak Sehat Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik Save The Children.

Webinarnya yang bernuansa merah-merah dan sangat seru sekali, diikuti oleh banyak peserta. Ada perwakilan para orang tua yang anaknya bisa sembuh dari pneumonia, ada pejabat pemerintahan dan juga ada blogger yang meliputnya. Acaranya dipandu oleh Lula Kamal dan dihadiri antara lain seperti Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, Menteri KPPPA RI, Menteri Kesehatan, CEO Save the Children, Dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K.), M.Si., dan yang tak kalah penting adalah ibu wakil.gubernur Jawa Timur Arumi Bachin.

Menteri Kesehatan

Ibu Wakil Presiden

Ibu Wakil Gubernur


Save The Children memang aktif melakukan kampanye #StopPneumonia, bekerja sama dengan pemerintah, berbagai komunitas dan banyak pihak untuk mengatasi masalah pneumonia ini. Save the Children Indonesia sebagai lembaga non profit sudah mengadakan kampanye STOP pneumonia sejak 2019. Mereka mempunyai tujuan untuk memberikan kampanye dan penyadaran akan pneumonia untuk melindungi anak Indonesia. 

Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang meneruskan program Save the Children Indonesia melakukan kampanye terintegrasi yang menyasar pada perubahan perilaku guna mengatasi pneumonia pada anak ke masyarakat luas dengan melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan, mobilisasi sosial dan kampanye parenting untuk menguatkan peran ayah di dalam keluarga.


APA ITU PNEUMONIA

Kita sudah sering mendengar kata Pneumonia ya, bahkan akhir-akhir ini semakin banyak orang yang membicarakannya. Karena gejala orang yang terkena virus covid-19 hampir sama dengan orang yang menderita pneumonia ini.

Dalam kesempatan kali ini, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si (Dokter Spesialis Anak) menjelaskan mengenai penyebab Pneumonia dan cara mencegahnya. Profesor Soejatmiko adalah seorang konsultan tumbuh kembang, pediatri sosial, serta magister sains psikologi perkembangan.

Menurut beliau peumonia atau yang biasa disebut sebagai paru-paru basah adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh kuman bakteri, virus, atau jamur maupun parasit pada salah satu atau kedua belah jaringan paru-paru. Kantong udara pada paru-paru pengidap pneumonia yang seharusnya berisi udara, menjadi berisi cairan atau kotoran, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas, dan berakibat kekurangan oksigen yang masuk ke tubuh

Dan ternyata pneumonia ini adalah penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi nomer dua setelah prematur. Aduh miris sekali rasanya, apabila teringat anak-anakku sendiri.  Pasti tak ada satu pun orang tua pun di dunia ini yang mau anaknya sakit. Segala cara akan dilakukan untuk menjaga anak-anak agar tetap sehat.

Bahkan menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 1 dari 5 kematian balita itu disebabkan oleh Pnemonia. Oleh karena itu hal ini membutuhkan penanganan serius. Tidak hanya di Indonesian saja lho, pneumonia anak juga menjadi permasalahan dunia. Menurut data Save The Children, 1.4 juta balita di dunia meninggal dunia setiap tahunnya akibat pneumonia. Angka ini setara dengan 2.500 kematian balita per hari atau dua kematian balita setiap satu menit akibat penyakit yang sama.

Sebaiknya kita memang harus waspada apabila ada anak-anak yang sakit. Jangan menganggap remeh. Ada beberapa gejala Pneumonia yang wajib kita ketahui, antara lain:  

1. Demam

2. Sesak napas

3. Batuk kering atau berdahak

4. Menggigil atau bernapas cepat 

5. Tidak mau minum ASI

6. Dada terasa nyeri

7. Kehilangan nafsu  makan 

8. Warna bibir dan kuku membiru 

Gejala Pneumonia memang bervariasi, apabila menemukan gejala-gejala seperti tersebut diatas, bawalah segera ke rumah sakit terdekat agar segera mendapat pertolongan.

Yang perlu diingat juga bahwa pneumonia ini bisa menular. Baik melalui udara, batuk dan bersin, maupun benda pribadi penderita. Jadi kita harus benar-benar waspada menjaga kesehatan tubuh kita yaa...

STOP PNEUMONIA



Dengan mengikuti acara tersebut diharapkan masyarakat lebih aware dan lebih waspada dengan slogan STOP Pneumonia, yang maksudnya adalah:

S adalah ASI Eksklusif selama enam bulan, setelah itu menyusui ditambah MPASI sampai 2 tahun. Memberikan ASI ekslusif adalah salah satu cara yang paling mujarab untuk mencegah Pneumonia pada anak. Diharapkan para ibu berkomitmen memberikan ASI eksklusif. Tak lupa dukungan dari suami dan keluarga yang lain juga sangat diharapkan.

T adalah Tuntaskan imunisasi. Masyarakat bisa mendapatkan imunisasi gratis melalui posyandu, oleh karena itu diharapkan anak-anak bisa mendapatkan imunisasi dengan teratur karena pemerintah memang sangat concern dengan hal ini. 

O adalah Obati anak. Bila anak sakit maka segera bawalah ke rumah sakit terdekat. Jangan menyepelekan dan menganggap ringan. Terkadang kita santai-santai saja dan baru membawanya ke dokter setelah parah. Padahal itu bisa menyebabkan tidak tertolong.

P adalah Pastikan kecukupan gizinya. Dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anak yang penting adalah gizi yang terkandung di dalamnya agar anak-anak bisa tumbuh dengan sehat.

MENCEGAH PNEUMONIA

Tetapi jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mencegah pneumonia ini. Salah satunya adalah dengan  makan makanan dengan gizi yang seimbang. Karena dengan makanan yang sehat bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Kalau kekebalan tubuh kita tinggi, semakin kecil resiko terjangkit penyakit ini. Pneumonia juga dapat di cegah antara lain dengan:

1.  Mengkonsumsi makanan bergizi

2. Menjaga kebersihan tubuh

3. Tidak merokok

4. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol

5. Menghindari orang-orang yang sedang sakit

6. Mengikuti Vaksin

Semoga kita bisa terhindar dari penyakit yang mengerikan ini. Bukankah anak-anak kita memiliki hak hidup dan bertumbuh secara optimal? Oleh karena itu sebagai orangtua, marilah kita melindungi dan mencegah anak-anak kita dari penyakit ini.

Posting Komentar

Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...


Hakuna Matata
@trianadewi_td