JANGAN MARAH BAGIMU SURGA

Minggu, 06 Desember 2020



لَا تَغْضَبْ وَ لَكَ الْجَنَّةَ

Kita pasti sudah sering mendengar hadits itu yaa.. Jangan marah bagimu surga. Jangan marah yaaa hadiahnya masuk surgaa lhoo... Ahh tetapi tentu sulit sekali ya menahan marah itu. 

Sebetulnya aku bukan tipe orang yang gampang marah. Bahkan kata orang-orang aku termasuk orang yang sabar. Murid-muridku juga banyak yang bilang begitu. Aku ini jarang marah apalagi main tangan, sama sekali tidak pernah. Paling-paling kalau aku capek lihat muridku yang nakal, aku cuma ngomel sebentar. Besoknya aku udah lupa lagi, udah ngajar seperti biasa hihihi... sama sekali nggak pernah dendam hehehe...

Di rumah aku juga jarang marah, kalau hal ini mungkin karena suamiku sangat disiplin, jadi terkadang tampak galak di depan anak-anak. Nah, aku takut anakku tertekan, makanya aku jadi sabar kepada anak-anakku. Hampir tidak pernah marah.

Aku juga bukan tipe orang pendendam, biasanya kalau aku tidak suka sesuatu hal, langsung aku sampaikan, aku tidak suka ngomongin orang atau ngrasani orang di belakang. Kalau gak suka aku akan bilang, kalau suka ya aku akan memuji. Mungkin banyak orang kaget dengan gaya ceplas ceplosku ini yaa hihihi..

Tapi aku orangnya sangat toleran dan pengertian koq, itulah kenapa aku jarang marah. Aku selama ini selalu berusaha memahami kenapa orang berbuat begini kenapa orang berbuat begitu, aku berusaha maklum dan tidak gampang menjudge orang. Itulah kenapa aku jarang marah. Pun kepada murid-muridku, aku selalu  cari tahu kenapa mereka tidak mengerjakan PR, kenapa mereka terlambat dll dsb, tidak asal semprot aja hihihi.. Tetapi terkadang kesabaranku itu disalahgunakan oleh muridku, mereka jadi manja dan kadang-kadang ngelamak.. Apa ya ngelamak itu, semacam mentang-mentang sabar lalu mereka jadi seenaknya saja, begitu😁

Tetapi namanya juga manusia, aku tentu pernahlah marah dan sebal. Kalau aku langsung menyemprot seseorang karena aku tidak setuju dengan orang itu, maka sesungguhnya itu aku belum marah. Karena kalau sudah marah betulan aku akan diam. Diam seribu bahasa wkwkwk....

Almarhum suamiku sudah sangat hafal. Kalau sampai aku diam aja itu berarti ada something wrong dan berarti aku lagi MURKA wkwkkwk.. maka dia akan cepat-cepat mencari tahu apa sebabnya, supaya tahu kenapa koq aku sampai marah hihihi... Padahal selama menikah dengan suamiku kami gak pernah marahan sampai berhari-hari. Kalau ada masalah, ya malam itu harus diselesaikan. Tidak boleh tidur dengan membawa marah. Itu sudah perjanjian kami wkwkw.. MoU sebelum menikah..  Lagian aku itu orangnya nggak tahan kalau disuruh marah, gampang luluhnya.. entahlah wkwkwk..

Tapi kadang-kadang sebagai ibu, aku juga seringlah jengkel sama anak-anak. Apalagi anakku banyak wkwkw akhir-akhir ini sejak suamiku meninggal, aku tergolong kurang sabar sebetulnya. Mudah sekali marah. Kalau sudah begitu biasanya aku langsung istighfar dan ambil air wudhu. Supaya setan marah yang menempel padaku langsung hilang, langsung ngacir wkwkkwk.. Jadi ketika marahnya udah diubun-ubun, aku langsung istighfar dan berlari ambil air wudhu begitulah hehehe...

Kalau di kelas aku pengen marah ya sama saja yang kulakukan, keluar dari kelas itu, lalu berwudhu. Tetapi biasanya kalau di kelas sih, kalau ngomel aku ya ngomel aja, paling cuma sebentar kan. Kalau udah emosi banget, daripada aku tampak murka ya mending aku keluar dari kelas itu. Biasanya anak-anak heboh kalau sampai aku meninggalkan kelas, mereka akan meminta maaf dan menyusulku ke ruang guru agar aku mau mengajar lagi hihihi tetapi itu jarang sekali terjadi, jarang sekali kulakukan. 


Pernah suatu saat aku melakukannya, karena ketika udah capek-capek menerangkan benerapa muridku malah main handphone, aku ingatkan berkali-kali, masih saja main handphone saja. Lalu aku bertanya kepada mereka, aku atau dia yang keluar, ternyata mereka malah tertawa-tawa mendengar pertanyaanku. Ya sudah akhirnya aku memilih keluar, sebetulnya.aku sudah tahu kalau kelas ini memang terkenal bandelnya. Semua bapak ibu guru mengeluhkannya, aku nggak menyangka aku terbawa emosi juga. Sampai seorang temanku masuk kelas itu dan mengatakan kalau murid-murid itu pasti sudah kelewat batas, karena aku yang terkenal sabar saja sampai bisa marah di kelas itu hehehe ya begitulah aku mending keluar memang daripada emosi mengomel-ngomel atau bahkan harus memukul.

Itulah mungkin kenapa ada hadits itu ya, karena sesungguhnya pahalanya banyak sekali kalau kita bisa menjaga emosi dan menjaga marah kita. Kita akan mudah masuk surga karena mudah menahan emosi, mudah menahan marah kita. MasyaAllah.

Posting Komentar

Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...


Hakuna Matata
@trianadewi_td