AKHIRNYA AKU LOLOS #JUSTWRITE2 DIVA PRESS

Kamis, 27 Juni 2013



           #JUST WRITE 2 adalah acara yang diadakan oleh Penerbit DIVA  Press Yogyakarta untuk menyaring penulis-penulis muda dan mencetaknya menjadi penulis-penulis handal. Ini pengumuman seleksinya :  http://blogdivapress.com/dvp/2013/02/22/pendaftaran-just-write-2/
Dengan tidak PD sama sekali, aku  mencoba mengirimkan karyaku, hadiah mendapat pelatihan gratis di Yogya itu yang membuatku mupeng. Aku mengirimkannya tanpa beban, seperti kebiasaanku yang berratus kali ikut lomba audisi menulis.  Kalau memang rejekiku aku pasti lolos, kalau nggak lolos ya besok ikut lomba lagi hehehe…
Waktu berlalu, aku nyaris lupa karena kesibukan kuliahku,  ketika aku menengok wall Fbnya Diva, betapa kagetnya aku, pesertanya sudah mencapai 877 orang. Ahh sudah jelas aku tidak akan lolos, apalagi tulisanku juga biasa-biasa aja hehehe… tetapi semakin banyak pesertanya aku semakin penasaran tak sabar menunggu pengumuman. Ketika hari pengumuman yang dijanjikan tiba, ternyata pengumumannya ditunda huaaa… aku semakin minder dan menyatakan tidak berharap lagi. Aku sudah tidak berusaha mengintip ke wall Diva dan tidak memikirkannya.
Tetapi ternyata telfon di pagi hari yang indah itu, mematahkan keraguanku, Pihak Diva Press menelfonku dan menyatakan aku lolos #Justwrite2. Alhamdulillah, aku sujud syukur, walaupun masih saja tidak percaya. Bayangkan dari 921 peserta seluruh Indonesia, diambil 30 orang, dan aku masuk. Unbelieveable! Oya Pengumuman lengkapnya bisa dilihat disini: http://blogdivapress.com/dvp/2013/05/03/pengumuman-peserta-lolos-seleksi-just-write-2-tahun-2013/
Sejak hari pengumuman itu, pihak Panitya rajin sekali menelfon, menyuruh melengkapi data dan menanyakan kesiapanku untuk berangkat ke Yogya. Bahkan semakin mendekati hari-H mereka semakin intens menanyakan jadwal berangkatku, mau naik apa ke Yogya dan minta dijemput dimana, dan pastinya jam berapa, benar-benar panitya yang luar biasa!
Sebelum akhirnya bertemu muka, kami sudah berkenalan dulu di facebook. Dua panitya yang kukenal di facebook itu juga sangat ramah sekali. Sering menyapaku kalau aku lagi online dan menanyakan ini itu. Aku juga sudah mulai akrab dengan beberapa peserta, karena sering ngobrol di FB. Semua itu benar-benar membuatku tidak sabar untuk segera mengikuti pelatihan menulis ini. Sudah tidak sabar ingin segera berangkat ke Yogya.
Yang membuatku kepikiran, kenapa aku yang sudah tua ini yang mendapat kesempatan berangkat? Kalau kulihat profil teman-temanku, wah mereka masih sangat-sangat muda, beberapa bahkan baru lulus SMA. Sedangkan aku? Huhuhu aku saja sudah berbuntut empat! Hehehe. Tetapi seperti biasa, aku tetep PD dan semangat berangkat kesana, apalagi kalau membaca tulisan Mas Edi, Boss Diva dalam bukunya #CEOKOPLAK, beliau mengatakan : “Di kantor penerbit gue, siapapun kalian, penulis tua atau muda, pemula sekalipun, akan gue terbitkan karya kalian dengan syarat “LAYAK TERBIT” wahh adeemm rasanya hatiku. Aku jadi PD.. Belakangan hal ini juga kutanyakan kepada Panitya, kenapa aku yang tua ini bisa terpilih? Hehehe jawabannya adalah umur bukanlah masalah untuk berkarya. Syukurlah.
Akhirnya, saat berangkat ke Yogya itu tiba juga. Lumayan sedih harus meninggalkan keempat anakku. Untunglah ibu mertuaku berbaik hati bersedia menemani anak-anakku selama kutinggal ke Yogya. Aku memutuskan berangkat naik bis, karena hanya naik bis saja yang tidak terikat waktu. Pagi itu aku memang masih harus kuliah, dan juga ada pertemuan dengan pihak Kemendiknas yang tidak bisa ditunda. Jadi aku tidak bisa menentukan jam berapa aku berangkat. Memang kalau  naik bis akan membutuhkan waktu lama, tetapi tidak apa-apa, ada banyak hal yang bisa kulakukan selama perjalanan hehehe.. Aku berangkat malam, agar sampai Yogya pagi. Sekali lagi kuacungkan dua jempol buat panitya, mereka terus memantau perjalananku sampai mana aku, dan menyatakan mereka sudah siap menjemputku. Aku senang sekaligus geli, aku ini ibu-ibu, anakku sudah empat, dan sudah terbiasa bepergian, tetapi mereka memperlakukan aku seperti gadis lulusan SMA yang belum pernah pergi kemana-mana hehehe..
Akhirnya shubuh tiba dan sampailah aku di Yogya! Oh My God, senangnya hatiku. Sudah 21 tahun aku tidak melihat Yogya hehehe.. Aku harus menunggu sebentar karena panitya masih menjemput peserta lain di stasiun. Dan ketika panitya datang menjemputku, betapa gegap gempitanya hatiku. Aku ternyata tidak sedang bermimpi dan benar-benar akan mengikuti pelatihan ini! Welcome to Yogyakarta, Dew! TerimaKasih Diva!


Read More

I REALLY WANT TO BE A GOOD WRITER!!



            Aku tidak tahu sejak kapan ingin menjadi penulis. Tetapi sejak kecil, ketika masih SD dan aku suka membaca Lima Sekawan, aku selalu membayangkan menjadi Enid Blyton. Boro-boro membayangkan menjadi George atau Georgina yang tomboy atau menjadi si bungsu Anne, (apalagi jadi Timmy anjingnya gaakkk pernaahh…) aku justru ingin menjadi Enid Blyton yang bisa menciptakan cerita-cerita yang seru, mengambarkan tempat-tempat yang asyik dan makanan yang lezat-lezat. Pun ketika membaca Trio Detektif, aku tidak ingin menjadi Jupiter, Bob maupun Pete, aku justru ingin menjadi Alfred Hitchcock yang bisa menciptakan misteri-misteri yang seru beserta penyelesaian yang menakjubkan, padahal belakangan aku baru tahu ternyata bukan Alfred yang menulis cerita itu huhuhu..
            Dan begitulah, akhirnya aku selalu menghayal menjadi Hilman ketika seri Lupus begitu lucunya, penasaran pengen tahu siapa yang membuat cerita Bobo, Paman Kikuk dan Nirmala juga membayangkan menjadi Zara Zettira, Agatha Christie, Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata dan tentu saja sekarang berkhayal menjadi Tere Liye hahaha.... Aku selalu membayangkan menjadi penulis dan menulis kisah-kisah yang seru. Padahal apakah aku kemudian rajin menulis sebuah cerita? Hahaha ternyata tidak. Aku cuma pengen menjadi penulis tetapi do nothing. Maksudnya aku juga tidak berusaha menulis cerpen, tidak berusaha menghasilkan karya hehehe tetapi aku rajin menulis diary ketika itu, rajin berkirim surat kemana-mana menceritakan semuanya ke dalam surat, menceritakan kepada teman-temanku dan sahabat penaku apa saja yang ingin kuceritakan. Oya Bapakku adalah seorang TNI-AU, jadi aku sering berganti teman dan sahabat karena Bapak kami yang harus berpindah tugas. So, aku sering menulis surat kepada teman-teman lamaku. Itu saja yang rajin kulakukan. Menulis surat juga sebuah aktifitas menulis bukan? Hehehe..
            Ketika SD aku sudah akrab dengan mesin ketik, tetapi aku justru lebih suka mengetik syair lagu-lagu yang ada di Selecta Pop atau Aneka Ria Safari hahaha… aku pernah sekali dua kali ingin menulis cerita dan mengirimkannya ke majalah Bobo, tetapi itu toh pada akhirnya tidak pernah kulakukan. Berbicara soal mesin ketik, aku selalu ingat janji palsuku. Dulu aku menghayal pengen punya mesin ketik, ketika akhirnya punya, aku tetap tidak menulis. Kemudian aku berkhayal ingin punya komputer, pada akhirnya ketika punya, juga cuma kupakai haha hihi saja. Ketika masih punya mesin ketik, aku membayangkan kalau punya komputer pasti lebih menyenangkan dan nyaman buat menulis. Tetapi ketika akhirnya aku punya komputer, aku juga tidak rajin menulis. Kemudian aku membayangkan, seandainya punya laptop pasti lebih menyenangkan lagi buat menulis, aku bisa menulis dimana saja, ternyataaaa ketika aku sudah punya laptop, aku juga tidak menulis dengan teratur huhuhu justru cuma sibuk online sana sini hihihi.. trus kapan aku mau menulis? Sampai akhirnya ada tablet, yang sangat ringan, bener-bener portable, tetapi ternyata aku belum juga rajin menulis huhuhu..
            So saat ini ceritanya aku sedang memaksa diriku menjadi penulis. Aku bergabung dengan banyak group menulis di facebook, agar bisa belajar menulis dari para penulis yang hebat, mempelajari ilmu yang mereka sharing, dan bisa memaksaku mulai menulis. Eh  termasuk salah satu caranya mengaktifkan blog ini hehehe.. biar aku mau menulis. Oya sebetulnya jejaring sosial lah yang membuatku semakin ingin menjadi penulis. Pertama berkenalan dengan Facebook, aku bisa mengetahui banyak penulis terkenal, mengikuti aktifitas menulis mereka dan mengikuti banyak lomba menulis. Terus terang facebook lah yang kemudian mewujudkan mimpiku sehingga aku bisa punya buku yang berisi tulisanku. Sekarang aku baru mempunyai 14 antologi, dan aku bertekad ingin mempunyai buku solo amin amin amin…      
            Jadi, apa kesimpulan tulisan ini, entahlah hahahaa…aku cuma ingin meyakinkan kalian bahwa aku benar-benar ingin menjadi penulis dan menghasilkan banyak karya. Menulislah dan kita akan abadi. Walaupun kita telah tiada, tetapi tulisan kita akan tetap dibaca.
Read More