Aku membuka pesan whatssapp yang masuk, aku tidak mengenal pesan itu dari siapa, belum kusimpan di phonebook ku. Kulihat foto profilnya, eh ternyata foto artis korea yang lagi naik daun. Huft, anak-anak selalu saja begitu. Tapi aku tahu siapa pengirim pesan itu. Ya.. dia memang salah satu muridku yang dari kemarin memang ingin meminjam novelku. Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk lagi,
Bu, besok try outnya jangan sulit-sulit yaaa!!
Tentu saja pesan itu juga dari muridku, dan lagi-lagi tanpa identitas. Padahal berkali-kali aku sampaikan, setiap kirim pesan aku meminta mereka menuliskan nama dan kelas mereka, agar aku tahu dari siapa pesan itu. Tidak mungkin aku menyimpan semua nomer muridku yang jumlahnya ratusan itu bukan? Tetapi selalu saja mereka lupa. Entah lupa beneran atau memang malas. Belum lagi kalimat yang mereka gunakan, seringkali tidak sopan, lihatlah pesan yang pertama, sudah menyuruhku membawakan novel, tidak
menggunakan kata tolong dan juga tidak ada ucapan terima kasih, ckckckck
padahal aku ini gurunya.
Begitulah memang anak-anak zaman now, seperti kurang memahami sopan santun, kurang mengerti tentang tata krama.Padahal para orang tua dan guru juga tidak habis-habisnya selalu mengajarkan dan mengingatkan mereka. Maka ketika aku melihat buku ini, aku sangat antusias. Buku berjudul 30 cerita Tata Krama ini sepertinya bisa membantu mengatasi masalahku dan mungkin masalah para guru lainnya. Apabila anak-anak membaca buku ini, selain mereka mendapatkan cerita yang seru, mereka sekaligus juga akan mendapatkan pesannya. Keren sekali buku ini kan?
Penulis buku ini adalah Lia Herliana, bunda tiga anak berumur 17 tahun, 14 tahun dan 9 tahun, yang tinggal di Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Teh Lia, demikian aku memanggilnya karena memang beliau aslinya adalah mojang priangan, sudah menulis buku solo sebanyak 43 judul, wooww banyaaknyoooooo..., produktif sekali teteh yang satu ini ternyata. Teh Lia mulai melirik dunia menulis itu ketika pertama kali membuat akun facebook sekitar tahun 2010 dengan rajin mengikuti audisi menulis buku antologi.
Sejak tahun 2011, Teh Lia yang memang hobby membaca ini, mulai merambah untuk menulis di media. Beberapa cerpen, cerita anak dan artikelnya, pernah dimuat di Femina, Kartini, Sekar, Ummi, bahkan majalah berbahasa jawa Jaya Baya dan Harian Suara Merdeka. Dan pada tahun 2012, alumnus jurusan Komunikasi Universitas Diponegoro ini, mulai belajar menulis buku anak karena ingin kelak anaknya bisa membaca buku cerita karangan bundanya. Akhirnya tahun 2013, serial picbook pertamanya , Akhlak Anak Muslim terbit di Tiga Ananda. Sejak saat itulah beliau rutin menulis untuk Tiga Ananda. Menyusul kemudian buku-buku lain mulai terbit juga, diantaranya Bonbon si Hidung Tomat (BIP) yang ikut dipamerkan di stand Indonesia FBF 2015. Bahkan beberapa serialnya meraih predikat best seller dan dicetak ulang.
Pasti penasaran ya bagaimana cerita dibalik penulisan buku 30 Cerita Tata Krama ini , dan bagaimana proses kreatifnya sehingga teh Lia bisa melahirkan buku yang sangat apik ini. Aku sudah ngelist pertanyaan kepada beliau, mari kita simak saja wawancara berikut ini..
1. Apa motivasi menulis buku ini?
Awalnya gemes saja melihat anak-anak yang kurang memahami sopan santun, anak-anak yang suka main nerabas aja di tanah tetangga, suka memetik bunga tanpa izin, parkir seenaknya sehingga menyusahkan orang lewat dan masih banyak lagi. Akhirnya terpikir untuk menulis buku soal tata krama yang berbeda dengan buku yang lain yang sudah ada.
2. Bagaimana proses penulisan buku ini?
Proses menulis buku ini cukup memakan waktu lama. Berawal dari obrolan santai dengan Mas Dhidit, salah satu editor Tiga
Ananda, saya ingin menulis tentang sopan santun. Tapi, yang tidak sama dengan buku yang sudag ada. Baik itu idenya, ceritanya juga nilai-nilainya. Lalu kami berdua melakukan brainstrorming via whatsapp.
Mas Dhidit ‘memaksa’ saya menguras ide cerita. Dari cuma beberapa,
sampai akhirnya bisa terkumpul cukup banyak. Lalu, saya membuat outline-nya, yang kemudian diajukan oleh Mas Editor tersebut. Sempat takut tidak disetujui, karena tema sopan santun kan sudah banyak ditulis. Tetapi Alhamdulillaah, ternyata outline disetujui! Akhirnya Saya mulai membuat daftar tema dan
subtema, membuat garis besar cerita dan lalu mulai menulisnya.
3. Apa kesulitan menulis buku ini?
Kesulitannya karena saya harus mengumpulkan ide 30 cerita yang berbeda! Ini salah satu naskah dengan cerita terbanyak
yang pernah saya tulis. Ngos-ngosan juga sih nulisnya hehehe... Alhamdulillah, meski
tertatih-tatih, akhirnya sekian bulan kemudian naskah ini bisa selesai...
Itulah wawancara singkatku dengan teh Lia mengenai proses kreatif terbitnya buku ini. Kalau ingin ngobrol dengan Teh Lia bisa lewat email beliau di lia.kuntarto@gmail.com juga bisa ngepoin buku-buku beliau di IG @lia_herliana2015 atau facebook Lia Herliana.
TENTANG BUKU 30 CERITA TATA KRAMA
TENTANG BUKU 30 CERITA TATA KRAMA
Judul : 30 Cerita Tata Krama
Penulis : Lia Herliana
Ilustrasi: Inner Child
Penerbit: Tiga Ananda, Creatif Imprint of Tiga Serangkai
Cetakan Pertama : Maret 2017
Cetakan Kedua : Desember 2017
Halaman : 128 hal
BLURB
Dalam buku ini, kalian akan menemukan tiga puluh cerita seru tentang krama atau sopan santun. Tokohnya unik-unik. Ada musisi yang rapi, tukang jahit yang enggan mendengarkan, sampai anak-anak supermungil yang senang menjelajah.
Dengan membaca semua ceritanya, kalian akan semakin mengerti bagaimana bersikap santun dan penuh tata krama. Dan, kalian akan makin disayang oleh semua orang! Percayalah.
REVIEW BUKU
Pertama kali membaca judul bukunya, sempat terpikir olehku jangan-jangan buku ini monoton dan tidak menarik. Apa serunya membaca buku tentang tata krama, pasti isinya tentang berbagai macam ulasan mengenai tata krama, sopan santun dan seabreg aturan lainnya.
Tetapi ketika melihat sampul bukunya yang eyecatching, gambar ilustrasinya yang keren dan warna kuningnya yang ceria, membuatku penasaran untuk membukanya. Dan begitu melihat isinya, olala ternyata buku ini seru sekali. Font tulisan yang dipakai juga bagus dan memang sesuai untuk anak-anak. Gambar ilustrasi di dalamnya juga menarik dan pasti akan membuat anak-anak semangat membacanya.
Buku ini berisi 30 cerita yang berbeda yang semua ceritanya bertema tata krama atau tentang sopan santun. Jangan membayangkan cerita yang serius ya, karena semua ceritanya seru bahkan unik dan kocak. Masing-masing cerita hanya terdiri dari tiga sampai empat halaman, jadi dijamin tidak akan bosan membacanya.
Aku salut banget dengan Teh Lia bisa menyelesaikan menulis buku ini dengan baik. Terbayang bagaimana beliau harus mencari tiga puluh ide cerita, kemudian harus menyampaikan idenya tersebut hanya dalam tiga sampai empat halaman. itu sangat sulit buat aku yang selalu bertele-tele kalau menulis.
Ada banyak kisah seru dalam buku ini, misalnya tentang Stick yang selalu membuat berisik, Tuan Tanpa Nama yang tinggi hati, Ratu Intania yang pandai menghargai masakan orang lain, Bu Qritix yang berlidah tajam, Pak Lenghous yang acuh kalau diajak bicara dan masih banyak lagi.
Aku juga suka nama-nama tokoh yang digunakan oleh teh Lia dalam buku ini. Selalu sesuai dengan ceritanya dan sangat unik sekali. Misalnya kisah tentang mobil es krim, maka tokohnya bernama Vanillo, kisah tentang petugas kebersihan, tokohnya bernama Pak Soukhlin. Ada juga Pak Teplon sang koki istana, Latte yang suka terlambat, pangeran Kasepnian yang putra mahkota tampan, prajurit Omdo yang sulit mejaga mulutnya juga bu Salona pemilik salon kecantikan. Nama-nama yang unik ini tentu akan membuat ceritanya semakin hidup.
Selain itu, pesan tentang tata krama yang disampaikan juga apik, karena sering kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi anak-anak akan bisa langsung menikmati manfaat membaca buku ini, karena mereka bisa memahami hal-hal yang sebaiknya mereka lakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan. Contohnya seperti jangan suka mencoret-coret taman kota, jangan suka mengobral janji, jangan suka menggunjing orang lain, jangan suka datang terlambat, jangan suka meminjam tanpa ijin, jangan seenaknya di jalan raya dan masih banyak cerita seru lainnya.
Selain cerita yang menarik, yang tak kalah keren, dalam setiap cerita selalu ada ungkapan beserta artinya. Ungkapan ini bisa menambah kosa kata atau perbendaharaan kata baru buat anak-anak. Selain itu ada pesan moral yang juga dijabarkan dengan apik. Jadi anak-anak yang membacanya akan mendapat banyak manfaat. Misalnya dalam cerita Tawa Lebar Kuni, disitu dikisahkan ada seorang raksasa yang suka sekali tertawa terbahak-bahak. Tertawanya itu sering membuat kaget raksasa yang lain, bahkan membuat anak raksasa ketakutan. Akhirnya dia ditegur raksasa tua agar tidak tertawa seperti itu lagi. Kuni kemudian bertekad untuk memperhalus tawanya. Maka pada akhir cerita terdapat pesan moral yang menjabarkan tentang tidak baiknya tertawa yang berlebihan.
Buku 30 Cerita Tata Krama ini menurutku sudah berhasil menjadi buku yang berbeda dari buku tentang Tata Krama lainnya. Teh Lia yang kreatif dan pandai berimajinasi membuat buku ini tampil sempurna karena pesannya tentang tata krama bisa tersampaikan dengan baik. Pasti sudah tidak sabar ingin memiliki bukunya ya?
GIVEAWAY TIME
Nah setelah menyimak review bukunya, kini saatnya bagi-bagi hadiah buku!! Yeaaaayy..... ada dua buku 30 Cerita Tata Krama untuk dua orang yang beruntung, caranya mudah sekali:
1. Like fanpage FB Tiga Serangkai
2. Follow Instagram @tigaserangkai
3. Follow Instagram @lia_herliana2015
4. Follow Instagram @trianadewi_td
5. Tulis di kolom komentar tentang alasanmu kenapa ingin mendapatkan buku ini, jangan lupa sertakan akun instagrammu ya...
6. Pastikan alamatmu di Indonesia
7. Jawaban ditunggu paling lambat tanggal 17 Maret 2018
8. Pemenang diumumkan tanggal 20 Maret 2018
Ikuti juga rangkaian blog tour ini di blog www.naqiyyahsyam.com dan www.lestarie.com
Oke ditunggu ya partisipasinya... Terima kasih!!
Pertama kali membaca judul bukunya, sempat terpikir olehku jangan-jangan buku ini monoton dan tidak menarik. Apa serunya membaca buku tentang tata krama, pasti isinya tentang berbagai macam ulasan mengenai tata krama, sopan santun dan seabreg aturan lainnya.
Tetapi ketika melihat sampul bukunya yang eyecatching, gambar ilustrasinya yang keren dan warna kuningnya yang ceria, membuatku penasaran untuk membukanya. Dan begitu melihat isinya, olala ternyata buku ini seru sekali. Font tulisan yang dipakai juga bagus dan memang sesuai untuk anak-anak. Gambar ilustrasi di dalamnya juga menarik dan pasti akan membuat anak-anak semangat membacanya.
Buku ini berisi 30 cerita yang berbeda yang semua ceritanya bertema tata krama atau tentang sopan santun. Jangan membayangkan cerita yang serius ya, karena semua ceritanya seru bahkan unik dan kocak. Masing-masing cerita hanya terdiri dari tiga sampai empat halaman, jadi dijamin tidak akan bosan membacanya.
Aku salut banget dengan Teh Lia bisa menyelesaikan menulis buku ini dengan baik. Terbayang bagaimana beliau harus mencari tiga puluh ide cerita, kemudian harus menyampaikan idenya tersebut hanya dalam tiga sampai empat halaman. itu sangat sulit buat aku yang selalu bertele-tele kalau menulis.
Ada banyak kisah seru dalam buku ini, misalnya tentang Stick yang selalu membuat berisik, Tuan Tanpa Nama yang tinggi hati, Ratu Intania yang pandai menghargai masakan orang lain, Bu Qritix yang berlidah tajam, Pak Lenghous yang acuh kalau diajak bicara dan masih banyak lagi.
Aku juga suka nama-nama tokoh yang digunakan oleh teh Lia dalam buku ini. Selalu sesuai dengan ceritanya dan sangat unik sekali. Misalnya kisah tentang mobil es krim, maka tokohnya bernama Vanillo, kisah tentang petugas kebersihan, tokohnya bernama Pak Soukhlin. Ada juga Pak Teplon sang koki istana, Latte yang suka terlambat, pangeran Kasepnian yang putra mahkota tampan, prajurit Omdo yang sulit mejaga mulutnya juga bu Salona pemilik salon kecantikan. Nama-nama yang unik ini tentu akan membuat ceritanya semakin hidup.
Selain itu, pesan tentang tata krama yang disampaikan juga apik, karena sering kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi anak-anak akan bisa langsung menikmati manfaat membaca buku ini, karena mereka bisa memahami hal-hal yang sebaiknya mereka lakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan. Contohnya seperti jangan suka mencoret-coret taman kota, jangan suka mengobral janji, jangan suka menggunjing orang lain, jangan suka datang terlambat, jangan suka meminjam tanpa ijin, jangan seenaknya di jalan raya dan masih banyak cerita seru lainnya.
Selain cerita yang menarik, yang tak kalah keren, dalam setiap cerita selalu ada ungkapan beserta artinya. Ungkapan ini bisa menambah kosa kata atau perbendaharaan kata baru buat anak-anak. Selain itu ada pesan moral yang juga dijabarkan dengan apik. Jadi anak-anak yang membacanya akan mendapat banyak manfaat. Misalnya dalam cerita Tawa Lebar Kuni, disitu dikisahkan ada seorang raksasa yang suka sekali tertawa terbahak-bahak. Tertawanya itu sering membuat kaget raksasa yang lain, bahkan membuat anak raksasa ketakutan. Akhirnya dia ditegur raksasa tua agar tidak tertawa seperti itu lagi. Kuni kemudian bertekad untuk memperhalus tawanya. Maka pada akhir cerita terdapat pesan moral yang menjabarkan tentang tidak baiknya tertawa yang berlebihan.
Buku 30 Cerita Tata Krama ini menurutku sudah berhasil menjadi buku yang berbeda dari buku tentang Tata Krama lainnya. Teh Lia yang kreatif dan pandai berimajinasi membuat buku ini tampil sempurna karena pesannya tentang tata krama bisa tersampaikan dengan baik. Pasti sudah tidak sabar ingin memiliki bukunya ya?
GIVEAWAY TIME
Nah setelah menyimak review bukunya, kini saatnya bagi-bagi hadiah buku!! Yeaaaayy..... ada dua buku 30 Cerita Tata Krama untuk dua orang yang beruntung, caranya mudah sekali:
1. Like fanpage FB Tiga Serangkai
2. Follow Instagram @tigaserangkai
3. Follow Instagram @lia_herliana2015
4. Follow Instagram @trianadewi_td
5. Tulis di kolom komentar tentang alasanmu kenapa ingin mendapatkan buku ini, jangan lupa sertakan akun instagrammu ya...
6. Pastikan alamatmu di Indonesia
7. Jawaban ditunggu paling lambat tanggal 17 Maret 2018
8. Pemenang diumumkan tanggal 20 Maret 2018
Ikuti juga rangkaian blog tour ini di blog www.naqiyyahsyam.com dan www.lestarie.com
Oke ditunggu ya partisipasinya... Terima kasih!!