My Inspiring Blogger

Minggu, 20 Desember 2020

Sebetulnya awal mula berkecimpung di dunia tulis menulis itu karena aku punya akun facebook. Aku yang pada dasarnya senang menulis akhirnya bertemu banyak penulis dan juga komunitas menulis yang semakin mendukung kegiatan kepenulisanku.

Tapi kalau istilah blog aku tau awalnya dari multiply, dikenalkan oleh temanku SMP hihihi bahkan aku sempat bikin blog juga di opera. Yang sekarang baik multiply dan opera sudah wassalam yaa..

Karena suka menulis dan akhirnya bergabung dengan komunitas menulis, aku pun berkenalan dengan para penulis. Ada yang cuma kenal di dunia maya tetapi ada juga yang akhirnya ketemuan.  Salah satunya adalah dik Rahmah yang kemudian membuat aku tertarik belajar ngeblog. Yang kuingat awal debutku adalah ikutan acara Fun Blogging dan bertemu banyak blogger. Mereka tampaknya sudah saling kenal, hanya aku yang bengong cuma kenal beberapa orang. 

Dari acara itu aku kemudian mengenal blogger hits seperti Ani Berta, Shinta Ries dan Haya Alya Zaki. Dalam acara itu aku juga bertemu pakdhe Cholik yang menurutku amazing, karena sudah sepuh tapi beliau tetap aja eksis menulisnya.

Demikianlah aku kemudian bertekad ingin menjadi seorang blogger. Aku ingin mengasah kemampuan menulisku dan ingin menjadikan blogku sebagai ganti buku diaryku hihihi..

Oya waktu itu aku aktif di komunitas menulis FLP yaitu forum lingkar pena. Disitu aku berkenalan dengan dik Naqqiyyah Syam. Aku bertanya banyak hal tentang ngeblog dan alhamdulillah dia sangat membantuku, hingga aku memutuskan untuk menekuni blogku. Juga memutuskan untuk memonetize blogku.

Kebetulan sekali almarhum suamiku dan adikku juga support akan hobi menulisku ini, akhirnya aku didukung untuk membelikan domain untuk blogku ini, alhamdulillah senangnya aku. Akhirnya aku resmi mempunyai blog dengan namaku ini sejak tahun 2015 hehehe

Nah blog yang menginspirasiku adalah blognya dik Rahmah dan blognya dik Naqqiyah. Aku sering membaca-baca blog mereka untuk mencari ide. Itulah kenapa aku merasa akrab sekali dengan mereka, hanya karena aku sering baca blognya wkwkwk eh tapi alhamdulillah akhirnya aku bertemu darat dengan dik Naqqy lho di acara FLP. Kalau dengan dik Rahmah karena memang di surabaya aja, jadi lebih gampang ketemunya.

Satu blogger lagi yang menginspirasiku adalah blog belalangcerewet.com hihihi awalnya aku pikir yang nulis itu perempuan. Eh ketika nemi facebookmya ternyata laki-laki, aduuh aku pinisirin banget, ini cowok koq pinter banget nulis yaaa.. mana runut mana baguus nulisnya pula.

Tapi karena aku minder ya aku baca-baca aja gak pernah menyapa orangnya. Biasa, aku sungkan soalnya kan laki-laki. Jadi aku membacanya tanpa pernah ninggal komen wkwkkw hingga suatu saat aku dikabari kalau Mas belalang pindah ke Lamongan. Ya Allaah kaget  get deh akuuhh..

Dan begitulah akhirnya aku bisa bertemu darat dengan Mas Rudi, demikian ternyata nama penulis belalangcerewet.com, ini. Bahkan akhirnya kami mendirikan Komunitas KBM yaitu Kelompok Blogger Megilan wkwkkw yaitu komunitas para blogger di Lamongan.

Kami mencari blogger-blogger di Lamongan dan membuat group whatssapp. Alhamdulillah karena adanya group itu, aku merasa eksis menjadi blogger, arep gak nulis koq isin, jarene blogger hahahaa misalnya lama gak sempat nulis blog gitu ada terbersit tanggung jawab bahwa aku harus menulis blog karena aku seorang blogger xixixi begitulaaahh..

Dan tentu saja aku semakin rajin membaca tulisan di blognya mas Rudi hahahaa karena sering tukar link untuk blog walking doong wkkwkwk ahh dunia memang lucu. Oh ya aku juga banyak  belajar dari teman-teman di komunitas KBM ku, karena mereka adalah pembelajar yang keren, yang terus  menerus belajar tanpa henti hihihi aku tinggal menyimak obrolan di group, ilmuku langsung bertambah-tambah sendiri hehehe..
Read More

MAHKOTA KEMULIAAN UNTUK KEDUA ORANG TUA

Minggu, 13 Desember 2020




Jumat kemarin adalah waktunya aku menengok anakku di pesantren. Sudah hampir dua bulan tidak bertemu, karena covid, maka kemarin adalah hari yang kutunggu-tunggu. Menengoknya adalah sesuatu yang selalu membahagiakanku. Aku bersyukur akhirnya pihak pesantren memperbolehkan para wali santri untuk menengoknya. Yang kutengok adalah anakku yang nomer dua, Aisyah Ramadhani Anshory.

Anak hanyalah titipan. Kita sering sekali mendengar kata-kata itu. Sering mendengar tak lantas membuat banyak orang paham yaa.. Kadang-kadang kita masih sering memaksakan kehendak, masih sering menganggap mereka milik kita yang kita berhak mengaturnya sesuka kita, sesuai keinginan kita. Kita sering lupa bahwa mereka hanya titipan dan mereka juga punya keinginan dan impian sendiri.

Demkian juga dengan anakku ini. Aku sempat shock gara-gara anakku ini, Ais, demikian aku memanggilnya, tidak mau sekolah. Ais ingin ke pesantren dan ingin menjadi penghafal Qur'an saja.  Padahal maksudku, aku ingin dia menyelesaikan SMAnya dulu, barulah nanti dia menghafal Qur'an.  Tetapi ternyata dia keukeuh tidak mau, sampai bingung sekali aku waktu itu. Mana suamiku sudah meninggal sehingga tidak ads orang yang bisa kuajak tukar pikiran hiks..

Untunglah ada adikku yang membesarkan hatiku, dia bilang harusnya aku bersyukur mempunyai anak yang mau jadi penghafal Qur'an, kenapa aku justru galau. Ijazah gampang dicari bukan? Ya Allah aku seperti disadarkan, Ya Allah aku koq kedonyan tenan yooo...

Walaupun om-omnya dan tante-tantenya yang lain banyak yang tidak setuju, bismillah aku memilih untuk mengabulkan keinginan anakku. Aku mulai browsing dan mencari-cari pesantren yang khusus untuk menghafal Quran saja. Alhamdulillah berkat info dari seorang teman aku menemukan pesantren yang kucari itu.

Akhirnya aku mengantarkan anakku menuju ke pesantrennya. Pesantren yang sangat sederhana menurutku tapi aku bersyukur anakku mau mondok disitu. Aku juga berpesan kepada anakku bahwa aku tidak memaksanya untuk hafal dengan cepat, aku juga tidak mentargetkan apa-apa. Bahkan aku bilang, kalau ditengah jalan dia bosan menghafal, dia boleh pindah untuk bersekolah di sekolah umum. Sebegitunya pesanku karena aku memang was-was dia berubah pikiran. Ais baru lulus SMP aku tahu anak seumurannya tentulah masih labil jiwanya. Bisa jadi dia akan bosan dan lalu meminta pulang.

Tetapi hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa sudah setahun lebih anakku mondok di pesantren itu. MasyaAllah dia tidak pernah mengeluh, sepertinya dia sangat menikmati mondok di pesantren itu. MasyaAllah tabarakallah. Bahkan di bulan Ramadhan kemarin, ketika semua panik pengen pulang karena corona, anakku memilih tetap di pesantren karena dia ingin segera menyelesaikan hafalannya. Ya Allah aku bersyukur sekali dia mempunyai tekad dan azzam yang kuat untuk menghafal.

Akhirnya tepat tanggal 7 Mei 2020 anakku bisa menyelesaikan hafalan 30 juznya. MasyaAllah tak terkira bahagiaku. Aku membayangkan pasti ayahnya bahagia disana, karena anakku berhasil memberikan mahkota kemuliaan itu. Aku bersyukur sekali akhirnya keputusanku untuk memenuhi keinginan anakku menjadi hafidzah sudah tepat. Walaupun dia tidak sekolah di sekolah formal, walaupun dia akan ketinggalan lulus dibanding teman-temannya, tapi bagiku dia sangat membanggakan. Aku sangat bersyukur sekali.





Senyum mbak ais menyambut kedatanganku


Dan hari Jumat kemarin adalah waktunya aku melepaskan rindu. Melihat wajah cerianya, senyum manisnya itu sudah sangat melegakanku. Sekarang anakku masih melanjutkan mondok disitu dan alhamdulillah pesantrennya bekerja sama dengan beberapa sekolah, sehingga anakku selain menghafal Quran juga kelak ketika lulus bisa mendapatkan ijazah juga. MasyaAllah aku tak henti bersyukur atas semua karunia Allah ini.




Read More

Lima Perkembangan Anak Usia 1 Tahun Yang Wajib Diketahui

Rabu, 09 Desember 2020

 

Pada tahun pertamanya, bayi sibuk mengenail diri dan fungsi anggota tubuhnya. Pada usia ini anak menyadari bahwa dunia di sekitarnya menarik. Dalam pikiran si anak mungkin sedang tidak sabar untuk mencoba berdiri dan berjalan. Tentunya akan banyak perubahan yang terjadi dalam tumbuh kembang anak usia 1 tahun. Si anak lebih banyak berinteraksi dengan orang tua dan orang-orang di sekitarnya, mempunyai rasa ingin tahu lebih besar, dan semakin aktif bergerak. Proses tumbuh kembang yang dialami setiap anak akan berlangsung unik dan berbeda-beda. Karena setiap organ di tubuh si anak memiliki pola pertumbuhan yang berbeda dan dengan kecepatan yang bermacam-macam. Nah jika kalian ingin mengetahui perkembangan anak usia 1 tahun, simak artikel ini sampai selesai ya:

    1. Berat dan Tinggi Badan

Umumnya, berat badan anak usia 1 tahun berkisar 3 kali dari berat lahirnya. Biasanya memiliki berat badan antara 7 sampai 10 kg. Sedangkan tinggi tubuhnya mencapai 70-77 cm. Jika ingin melakukan perhitungan yang lebih rinci cara menghitung perkiraan tinggi badan normal anak usia 1 tahun adalah: 1,5 x tinggi badan saat lahir. Jangan khawatir jika berat dan tinggi tubuh si anak belum mencapai angka yang disebutkan tadi. Karena pastinya setiap anak memiliki laju perkembangan yang berbeda-beda.

    2. Kemampuan Motorik

Kemampuan motorik merupakan kemampuan si anak dalam menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Anak usia 1 tahun, perkembangan motorik ini ditandai dengan kemampuannya berdiri sendiri, belajar melangkah, dan masih banyak yang lainnya. Tidak hanya itu, salah satu cara memantau perkembangan motorik anak 1 tahun yaitu melihat kemampuannya dalam makan sendiri. Ketika usia 1 tahun ini, si anak semestinya sudah bisa makan menggunakan jarinya, walaupun belum sempurna dan masih berantakan. Setidaknya si anak sudah bisa menggenggam makanan dan memasukkannya ke dalam mulut. Sebagian anak malah sudah bisa makan menggunakan sendok di usia 1 tahun ini.

    3. Kemampuan Berbahasa

Biasanya, anak usia 1 tahun sudah bisa mengerti dan memahami kata-kata tunggal, dapat menunjuk bagian-bagian tubuh, pembendaharaan kata meningkat cepat, dan bisa mengucapkan kalimat yang dimulai dari dua kata atau lebih. Bahkan sudah bisa memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan misalnya ibu atau ayah.

    4. Kemampuan Sosial dan Emosional

Kemampuan ini berhubungan dengan bagaimana si anak berinteraksi dengan orang lain. Salah satu ciri tumbuh kembang anak usia 1 tahun yang paling umum yaitu si anak senang memeluk orang tua, meniru aktivitas di rumah, dan mulai berbagi mainan dengan anak lain. Walaupun begitu, kamu sebagai seorang ibu tak perlu heran dan khawatir juga kalau si anak selalu dekat pada kamu saat berada di luar rumah. Si anak mungkin merasa malu ketika berada di dekat orang yang tidak dikenali. Ini merupakan hal yang wajar.

    5. Kemampuan Kognitif

Usia 1 tahun adalah titik awal si anak mulai menyadari keberadaan diri dan lingkungan sekitarnya. Mulai menyadari betapa luas dan menariknya dunia tempat dia hidup selama ini. Ketika dulu si anak senang di dekat kamu atau menggendongnya selalu, sekarang biasanya si anak mungkin lebih sering minta turun dari gendongan dan ingin merangkak atau bahkan berjalan sendiri, apalagi jika baru pertama kali datang ke suatu tempat. Usia ini tahap di mana memori anak mulai berkembang. Saat yang tepat untuk mengenalkan bayi pada bentuk dan warna. Si anak mulai mengetahui punya kemampuan melakukan sesuatu.

Demikianlah lima perkembangan anak usia satu tahun yang wajin kita ketahui. Semoga bermanfaat.

Read More

JANGAN MARAH BAGIMU SURGA

Minggu, 06 Desember 2020



لَا تَغْضَبْ وَ لَكَ الْجَنَّةَ

Kita pasti sudah sering mendengar hadits itu yaa.. Jangan marah bagimu surga. Jangan marah yaaa hadiahnya masuk surgaa lhoo... Ahh tetapi tentu sulit sekali ya menahan marah itu. 

Sebetulnya aku bukan tipe orang yang gampang marah. Bahkan kata orang-orang aku termasuk orang yang sabar. Murid-muridku juga banyak yang bilang begitu. Aku ini jarang marah apalagi main tangan, sama sekali tidak pernah. Paling-paling kalau aku capek lihat muridku yang nakal, aku cuma ngomel sebentar. Besoknya aku udah lupa lagi, udah ngajar seperti biasa hihihi... sama sekali nggak pernah dendam hehehe...

Di rumah aku juga jarang marah, kalau hal ini mungkin karena suamiku sangat disiplin, jadi terkadang tampak galak di depan anak-anak. Nah, aku takut anakku tertekan, makanya aku jadi sabar kepada anak-anakku. Hampir tidak pernah marah.

Aku juga bukan tipe orang pendendam, biasanya kalau aku tidak suka sesuatu hal, langsung aku sampaikan, aku tidak suka ngomongin orang atau ngrasani orang di belakang. Kalau gak suka aku akan bilang, kalau suka ya aku akan memuji. Mungkin banyak orang kaget dengan gaya ceplas ceplosku ini yaa hihihi..

Tapi aku orangnya sangat toleran dan pengertian koq, itulah kenapa aku jarang marah. Aku selama ini selalu berusaha memahami kenapa orang berbuat begini kenapa orang berbuat begitu, aku berusaha maklum dan tidak gampang menjudge orang. Itulah kenapa aku jarang marah. Pun kepada murid-muridku, aku selalu  cari tahu kenapa mereka tidak mengerjakan PR, kenapa mereka terlambat dll dsb, tidak asal semprot aja hihihi.. Tetapi terkadang kesabaranku itu disalahgunakan oleh muridku, mereka jadi manja dan kadang-kadang ngelamak.. Apa ya ngelamak itu, semacam mentang-mentang sabar lalu mereka jadi seenaknya saja, begitu😁

Tetapi namanya juga manusia, aku tentu pernahlah marah dan sebal. Kalau aku langsung menyemprot seseorang karena aku tidak setuju dengan orang itu, maka sesungguhnya itu aku belum marah. Karena kalau sudah marah betulan aku akan diam. Diam seribu bahasa wkwkwk....

Almarhum suamiku sudah sangat hafal. Kalau sampai aku diam aja itu berarti ada something wrong dan berarti aku lagi MURKA wkwkkwk.. maka dia akan cepat-cepat mencari tahu apa sebabnya, supaya tahu kenapa koq aku sampai marah hihihi... Padahal selama menikah dengan suamiku kami gak pernah marahan sampai berhari-hari. Kalau ada masalah, ya malam itu harus diselesaikan. Tidak boleh tidur dengan membawa marah. Itu sudah perjanjian kami wkwkw.. MoU sebelum menikah..  Lagian aku itu orangnya nggak tahan kalau disuruh marah, gampang luluhnya.. entahlah wkwkwk..

Tapi kadang-kadang sebagai ibu, aku juga seringlah jengkel sama anak-anak. Apalagi anakku banyak wkwkw akhir-akhir ini sejak suamiku meninggal, aku tergolong kurang sabar sebetulnya. Mudah sekali marah. Kalau sudah begitu biasanya aku langsung istighfar dan ambil air wudhu. Supaya setan marah yang menempel padaku langsung hilang, langsung ngacir wkwkkwk.. Jadi ketika marahnya udah diubun-ubun, aku langsung istighfar dan berlari ambil air wudhu begitulah hehehe...

Kalau di kelas aku pengen marah ya sama saja yang kulakukan, keluar dari kelas itu, lalu berwudhu. Tetapi biasanya kalau di kelas sih, kalau ngomel aku ya ngomel aja, paling cuma sebentar kan. Kalau udah emosi banget, daripada aku tampak murka ya mending aku keluar dari kelas itu. Biasanya anak-anak heboh kalau sampai aku meninggalkan kelas, mereka akan meminta maaf dan menyusulku ke ruang guru agar aku mau mengajar lagi hihihi tetapi itu jarang sekali terjadi, jarang sekali kulakukan. 


Pernah suatu saat aku melakukannya, karena ketika udah capek-capek menerangkan benerapa muridku malah main handphone, aku ingatkan berkali-kali, masih saja main handphone saja. Lalu aku bertanya kepada mereka, aku atau dia yang keluar, ternyata mereka malah tertawa-tawa mendengar pertanyaanku. Ya sudah akhirnya aku memilih keluar, sebetulnya.aku sudah tahu kalau kelas ini memang terkenal bandelnya. Semua bapak ibu guru mengeluhkannya, aku nggak menyangka aku terbawa emosi juga. Sampai seorang temanku masuk kelas itu dan mengatakan kalau murid-murid itu pasti sudah kelewat batas, karena aku yang terkenal sabar saja sampai bisa marah di kelas itu hehehe ya begitulah aku mending keluar memang daripada emosi mengomel-ngomel atau bahkan harus memukul.

Itulah mungkin kenapa ada hadits itu ya, karena sesungguhnya pahalanya banyak sekali kalau kita bisa menjaga emosi dan menjaga marah kita. Kita akan mudah masuk surga karena mudah menahan emosi, mudah menahan marah kita. MasyaAllah.

Read More