Dua Tiga Lima Sembilan

Minggu, 24 Januari 2021





Tak ada yang menduga bahwa corona akan  menerjang kita. Tak ada yang menyangka, aku pun. Akhir Januari aku masih ke Jakarta dan bulan Februari aku masih ke Bali. Padahal bulan Desember Corona sudah menyerang Wuhan. Tapi waktu itu rasanya corona masih jauhhh dari kita. Jadi kesannya kita masih bersantai-santai, termasuk aku.

Ketika akhirnya bulan Maret tiba-tiba diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maka kagetlah aku. Sekolah tetiba libur dan belajar di rumah. Aku harus mengajar secara online. Semua rencana seketika buyar, beberapa kegiatan sekolah ditiadakan, apalagi job blogger, mendadak semua batal. Oh My God!!

Awalnya kaget dan juga bingung karena perubahan yang serba mendadak itu, tetapi lama kelamaan aku mencoba beradaptasi dan menikmati, aku pikir dengan di rumah saja, aku tentu bisa mempunyai banyak waktu luang dan tentu banyak hal yang bisa kukerjakan.

Aku sempat berpikiran bahwa mungkin corona ini akan sebentar saja. Mungkin tiga atau empat bulan sudah cukup. Jadi aku tidak muluk-muluk memasang target. Tetapi ketika dua bulan, tiga bulan dan kemudian empat bulan berlalu, maka aku langsung realize bahwa corona tampaknya akan lama tinggal bersama kita, corona akan menemani kita. Kita harus benar-benar bersiap menghadapi new normal. Lalu aku mulai menyusun jadwal, mulai mereka-reka apa saja yang bisa kukerjakan dengan di rumah saja. Aku tidak mau tahun 2020 ini terlewati begitu saja. Aku harus menghasilkan sesuatu. Waktuku harus bermanfaat pokoknya. Titik.

Nah, salah satu rencanaku adalah bisa menulis buku. Aku ingin mewujudkan impianku menulis buku solo. Tetapi sayangnya impian tinggallah impian. Aku betul-betul menyesal karena hingga berakhir tahun 2020 impianku untuk menulis buku  Solo tidaklah terwujud. Ternyata tidak semudah yang kubayangkan.

Ternyata aku harus gedubrakan membagi waktuku, ternyata aku tergagap-gagap harus mengajar online, belum lagi harus mendampingi anakku juga. Aku juga gedubrakan harus di dapur lagi di dapur lagi, karena ternyata anak-anak maunya makan melulu, sehingga waktuku nyaris habis hanya untuk memasak. 

Begitulah, ketika 2020 berlalu aku cuma bisa manyun. Semua list yang aku tulis untuk menulis ini menulis itu tak ada yg maksimal. Pun sepertinya waktu luang banyak, aku juga tetaplah deadliner garis keras yang selalu mengerjakan di akhir waktu, di menit-menit terakhir. Yup, ternyata aku tetap pejuang dua tiga lima sembilan yaitu pukul 23.59 dimana saat itulah naskah-naskah lomba harus segera dikumpulkan. 

Entahlah, memang sudah penyakitku, kalau belum deadline ideku belum bisa muncul, akibatnya aku sering ketinggalan untuk ikut lomba atau ikut audisi naskah hanya karena kelewat deadline. Aku berharap semoga kedepannya aku lebih bisa mengatur waktuku Tak ada gunanya kalau aku menulis banyak resolusi banyak impian tetapi ternyata aku tidak bisa membagi waktuku dengan baik. Apapun kunci dari semuanya adalah manajemen waktu. Asal kita bisa membagi waktu dengan baik, insyaAllah apa yang kita rencanakan bisa terwuiud.

Walaupun akhirnya aku berhasil melahirkan buku yang kutulis berdua dengan temanku, yaitu Easy Teaching English during the pandemic, dan aku juga berhasil menulis 5 buku antologi. Tapi aku tetap berharap ke depannya aku lebih pandai mengatur waktu, agar aku tidak perlu menyesal karena sudah melewatkan banyak hal di tahun 2020. Semoga kedepannya aku tak lagi menjadi pejuang 23.59 hihihi aku ingin berubah menjadi lebih baik lagi.

Untuk itulah untuk mengobati kecewaku dan penyesalanku, aku tetap menjadikan menulis buku solo menjadi resolusi di tahun 2021 ini. Harapanku semoga apa yang terlewat di tahun 2020 dapat aku wujudkan di tahun 2021 ini ammiin.

Read More

TUJUH RESOLUSIKU TAHUN 2021

Minggu, 17 Januari 2021





Baru saja menginjak tahun 2021 nggak nyangka sudah sampai di pertengahan bulan Januari ya.. Seperti tahun-tahun sebelumnya aku juga punya resolusi, walaupun tidak muluk-muluk tapi aku usahakan tetap tercapai. Kenapa harus membuat resolusi? Ya supaya lebih semangat menjalani hari-hari yang berat ini, karena tanpa adanya resolusi bisa-bisa aku jalan tak tentu arah deh hihihi...
Oke ayo sekarang aku mulai cerita tentang resolusiku ya..

1. Menjadi Single Mom yang bahagia

Aku merasa selama ini aku belum bisa move on, belum bisa berbahagia dengan seutuhnya. Bayang-bayang almarhum suamiku selalu masih menghantuiku. Sering aku berkeluh kesah seandainya masih ada suami, tentu aku tidak serepot ini. Kalau masih ada suami, aku tentu tak akan sesedih ini dan lain sebagainya. Astaghfirullaah hampir-hampir seperti meratap. Makanya aku berjanji tahun ini aku harus lebih tegar dan lebih kuat. Semoga dimudahkan yaa.. aku ingin selalu berbahagia dan menikmati hidupku..

2. Menjadi guru yang lebih kreatif

Di masa pandemik ini profesi guru benar-benar diuji. Guru yang biasanya hanya cukup mengajar di depan kelas, maka sekarang harus belajar banyak hal karena harus mengajar secara online. Oleh karena itu aku harus lebih kreatif agar murid-muridku senang menerima pelajaran dari aku. Aku harus belajar lebih banyak lagi aplikasi yang bisa kugunakan untuk mengajar. Aku harus kreatif pokoknya. Dan tetap berdoa semoga pandemik segera berlalu yaa.. Ammiin.

3. Menulis buku solo

Selama ini aku hanya sibuk menulis buku antologi saja.  Sudah berpuluh-puluh antologiku. Maka aku bertekad harus bisa menulis buku solo. Bisa jadi aku akan menulis novel atau aku akan menulis materi mengajarku. Pokoknya aku harus menghasilkan satu buku Solo. Aku harus lebih pandai megatur waktu agar impianku terwujud. Paling tidak setengah jam saja sehari kuluangkan waktu untuk menulis, bisa lho sebulan jadi buku, entahlah aku ini memang malas dan susah sekali mengatur waktuku hiks

4. Menulis di salah satu platform digital

Zaman berubah, orang-orang mulai berpindah cara membacanya. Mereka tidak lagi membaca buku cetak tetapi bukunya sudah berubah menjadi buku digital, makanya aku berusaha untuk mempelajari platform digital ini dan ikut berkompetisi. Aku melihat teman-teman penulisku sudah mulai menulis di wattpad, di storial, cabaca, KBM makanya aku jadi kepengen. Semoga bukan cuma kepengen aja ya tapi semoga bisa kuwujudkan juga. Aku sudah mempelajari beberapa platform digital dan akan segera memilih mau menulis dimana. Aduuh bismillaah semoga dimudahkaan...

5. Menekuni tik tok dan podcast

Akhir-akhir ini menurutku tik tok dan podcast mulai digemari orang. Banyak orang berusaha untuk membuat content dari dua media sosial ini dan tidak sedikit yang menjadi hit. Aku sendiri akan menekuninya, terutama tentu untuk membantu mengajarku. Agar murid-muridku tertarik. Karena memang aku mempelajari ini untuk murid-muridku. Sebagai guru aku harus mengikuti perkembangan zaman, harus mengikuti bagaimana murid-muridku bertumbuh, apa kesukaannya dan bagaimana mereka belajar. Dan kulihat mereka suka main tik tok makanya aku pengen mereka bisa bermain sambil belajar, tentu menyenangkan bukan?

6. Mengembangkan bisnis jualan online agar mencapai kemapanan finansial

Sebetulnya aku tidak sengaja kemarin berjualan online selama pandemik karena diajak temanku. Alhamdulillah bisa laris manis. Oleh karena itu aku akan lebih menekuninya mulai saat ini. Mungkin aku akan mencoba  berjualan di market place atau mungkin juga di tempat lain, pokoknya judulnya jualan online. Karena berjualan online lebih enak. Aku tidak perlu kemana- mana, aku tidak perlu membuka toko tetapi aku  bisa bekerja. Tentu saja bekerja dari rumah kan? Aku selama ini sudah menekuni dunia droshipper, sangat mudah, enak dan tidak perlu repot-repot. Oleh karena itu aku ingin menekuninya lebih baik lagi.

7. Lebih banyak mempelajari ilmu agama

Berita duka yang datang silih berganti membuat aku jadi introspeksi bahwa bekalku masihlah kurang. Oleh karena itu aku berjanji untuk lebih khusyu dalam beribadah dan lebih tekun. Semoga Allah memudahkan jalanku ini ammiinn...

Itulah tujuh resolusiku, semoga aku bisa melaksanakan semuanya dan semoga semuanya bisa tercapai. Aammiin. Eh, aku boleh tahu nggak apa resolusimu?
Read More

KENDALA DALAM NGEBLOG

Minggu, 10 Januari 2021






Memang tidak mudah merawat sebuah blog, apalagi hingga menjadi blog yang bagus. Apa saja kriteria blog yang bagus itu, sehingga pemiliknya atau penulisnya sampai disebut blogger hits hehehe... Menurutku blog yang bagus itu enak dibaca, mempunyai banyak pengunjung setia, design yang keren, dan yang pasti SEO friendly deh. 

Banyak orang pada awalnya ketika melihat seseorang punya blog, dia juga pengen punya. Tetapi kenyataannya ternyata kesulitan ketika harus konsisten menulis, harus konsisten merawatnya. Ada beberapa hal yang menurut pengalamanku menjadi kendala bagi seseorang untuk merawat blognya, yaitu:

1. Meluangkan Waktu

Meluangkan waktu disini maksudku adalah menyediakan waktu untuk menulis blog. Kunci agar semuanya berjalan lancar menurutku adalah manajemem waktu. Kita harus membuat jadwal,  kita harus memilih mana prioritas utama yang harus didahulukan, dan lalu mematuhinya. Sulit memang, aku sendiri aja suka keteteran hihihi...
Satu lagi kebiasaan jelekku adalah deadliner garis keras, jadi aku baru bisa menulis kalau udah mepeett waktunyaa hihihi aduh menulis dengan gedubrakan adalah hobbyku. Herannya ideku justru mengalir deras kalau aku menulis mepet waktu begitu, entahlah akuuu ini kenapa punya penyakit seperti ini hiks.
Kadang udah susah-susah menyusun jadwal akhirnya jadi kacau karena aku gak mood nulis dan tidak bisa mematuhi jadwal yang aku buat sendiri, akhirnya yaaa bubar deh wkwkk.. Sifat jelek ini yang harus aku perbaiki, tak jarang sehari ada beberapa deadline maka aku nyaris pingsan karena menulis secara marathon wkwkwk aduh padahal waktunya lamaaa, kemana sajaa akuuuh hiks.. tak jarang aku juga sering ketinggalan mengikuti lomba karena terlalu mepet waktunyaa.. hmm kena batunya deh pokoknya..

2. Mencari Ide

Mencari ide tentang apa yang akan ditulis juga menjadi kendala tersendiri. Karena terkadang kita suka bingung mau nulis apa lagi hihihi padahal sebetulnya buanyaaak hal lho yang bisa ditulis, tapi terkadang memang kita tuh sukanya yang muluk-muluk, pengennya nulis hal-hal yang hebat yang amazing, padahal akhirnya malah zonk gak nulis-nulis adudu.. Jadi menurutku menulislah hal-hal yang kita kuasai, yang gampang-gampang aja, pasti deh akan mengalir tulisannya. Kata JK Rowling tulislah apa yang kamu bisa apa yang kamu alami itu lebih mudah. Iya juga sih ya, gak usah muluk-muluk pengen nulis tentang bagaimana mengemudikan pesawat yang benar lha mengemudikan truck aja kita belum tentu bisa hihihi...  Jadi tulislah bagaimana naik sepeda onthel ketika pagi hari keliling kompleks, karena itu pasti lebih mudah kita menuliskannya hehehe.. yeekaaann...

3. Menjadi Page One

Ini yang paling sulit menurutku, bagaimana blog kita bisa  berada di page one atau di halaman pertama pada mesin pencarian google. Kita harus menguasai SEO atau search engine optimization heuheuheu... 
Dan aku adalah blogger yang belum begitu memikirkan SEO dan teman-temannya yaa.. entah kapan nih aku mau serius memikirkannya. Saat ini aku lebih memilih menulis untuk menyenangkan hatiku, menulis umtuk healing gitu gitu deh wkwkw aku nggak mau pusing dengan segala macam aturan dulu. Semoga  nanti kedepannya aku semakin mumpuni, semakin pintar merawat  blogku ini yaa.. aammiinn..

4. Mempunyai Pengunjung Setia

Sebaiknya blog kita mempunyai niche tertentu agar kita mempunyai pengunjung setia deh misalnya blog tentang travel, maka para traveler akan rajin menengok blog kita. Atau blog yang khusus nichenya tentang food atau tentang makanan, maka tentu akan lebih disamperin orang yang suka masak, yang mencari referensi dalam memasak daripada blog palugada kayak punyaku ini hiks.. appaaapuun yang kau cari di blog gue adaaaa wkwkkwwk.. kalah tuh  etalase toko sama blogku hahahhaa....

Menurutku empat hal itulah yang paling sulit untuk bisa ngeblog dengan baik hihihi...kalau menurut pengalamanmu apa dong? Kendala ngeblogmu?





Read More

SHARING SESSION BERSAMA EMIL DARDAK

Senin, 04 Januari 2021



Setelah berbulan-bulan diguncang pandemik dan terpaksa harus di rumah saja, maka seperti mendapat angin segar ketika ada undangan untuk meet up dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Rasanya happy banget dan tak sabar menunggu waktunya tiba.


Sore itu hari Sabtu tanggal 26 Desember 2020, akhirnya, aku bisa bertemu dengan Emil Dardak, sang Wagub Tamvan hihihi... Acaranya diadakan di Frangipani Restoran, Jalan Jemur Sari Surabaya. Alhamdulillah akhirnyaaa yaa...

Ada sekitar dua puluh blogger dan content creator yang diundang dalam acara tersebut. Aku salah satu yang beruntung bisa mendapatkan kesempatan bertemu Wakil Gubernur Jawa Timur ini. Jangan khawatir, pertemuan ini diadakan dengan tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan. 

Tidak ada agenda serius yang dibahas dalam acara ini. Pak Wagub memberi kesempatan kepada kami untuk menyampaikan apa saja yang  menjadi uneg-uneg kami, terutama terkait dengan masa pandemik ini.

VAKSIN

Pada bulan Desember kemarin jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 memang meningkat tajam, apalagi setelah diadakannya Pilkada serentak. Untuk itulah diharapkan bantuan dari para content creator untuk ikut mengedukasi masyarakat. Seperti diketahui bahwa terkadang berita-berita yang bermunculan sebetulmya adalah hoax yang tentu saja meresahkan masyarakat. Apalagi terkait vaksin ini, masyarakat sudah gaduh dan was-was duluan padahal vaksinnya belum juga sampai.

Pemerintah Jawa Timur sendiri belum berani mengeluarkan statement apa-apa terkait vaksin ini karena memang belum ada yang bisa disampaikan. Emil Dardak sendiri mengatakan pasti akan disampaikan semuanya kepada masyarakat apabila sudah ada kejelasan mengenai vaksin ini.

PENDIDIKAN



Karena diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg, maka aku memanfaatkannya untuk curhat mengenai proses belajar mengajar di sekolahku di SMPN 1 KEMBANGBAHU LAMONGAN. Aku bercerita bagaimana semakin repotnya aku mengajar di masa pandemik ini. Bagaimana harus menghandle murid-murid untuk tetap bisa menerima pelajaran dengan baik. Belum lagi menerima keluh kesah orang tua yang merasa keberatan harus mendampingi putra putri mereka.

Ketika menjawab curhatku, Emil bercerita mengenai pengalamannya ketika mendapatkan beasiswa di Singapura. Ketika itu masih tahun 1999 tetapi pemerintah Singapura telah mengenalkan system e-learning atau pembelajaran jarak jauh. Sistem yang sangat sesuai digunakan dalam masa pandemik ini.

Emil juga berharap bahwa orang tua dan guru saling support agar pembelajaran bisa tetap berjalan dengan lancar. Ada beberapa ide metode pembelajaran daring yang disampaikan oleh Wagub kita ini. Salah satunya adalah menggunakan metode pre-recording, dimana para guru bisa merekam dahulu apa yang akan disampaikan, lalu anak-anak dipersilahkan mempelajari. Sehingga ketika ada sesi pertemuan baik lewat zoom meeting atau video call maka murid-murid sudah paham apa yang disampaikan, tinggal menyampaikan kendalanya saja. Hal ini tentu bisa menghemat waktu dan lebih efisien.

Selain itu, bapak Wagub juga menyampaikan tentang pembelajar mandiri atau Independent Learner. Ketika murid-murid sudah siap belajar secara mandiri, maka hal ini sangatlah membantu sekali di masa pandemik seperti ini. Guru tidak lagi menjadi subyek utama yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. Guru cukup menjadi fasilitator saja. Para murid diharapkan memiliki skill yang lebih yang bisa mengatur kebutuhannya dengan baik dan bisa bekerja sendirian ataupun bekerja di dalam team.

MILLENIAL JOB CENTRE

Dalam kesempatan kali ini, bapak wagub juga menjelaskan tentang program yang diadakan oleh pemerintah Jawa Timur terutama program selama masa pandemik ini. Bagaimana pemerintah mengadakan berbagai macam program untuk meningkatkan berbagai sektor terutama sektor perekonomian. Millenial Job Centre sendiri ternyata sudah membantu banyak para pengusaha untuk meningkatkan skill mereka. Salah satunya adalah membantu mereka untuk bisa berjualan online, sesuai yang dibutuhkan di masa pandemik ini. Mereka diajari bagaimana cara mempromosikan dagangan mereka secara online, mulai dari memotret produk dengan baik hingga memasarkannya. Sudah ada kurang lebih 1000 pedangang lho yang dibantu. 

Waktu yang cuma satu jam sangat terasa kurang bagiku. Semoga di lain kesempatan aku bisa bertemu kembali. Aku sangat tercerahkan dengan acaar ini, karena aku jadi memahami program-program Pemerintah jawa Timur. Bravo Pak Wagub, sukses terus yaa...



Read More