FALL IN LOVE

Minggu, 12 Juli 2020







KITA BARU BISA MERASAKAN BETAPA BERHARGANYA SESEORANG ITU BAGI KITA BILA KITA SUDAH KEHILANGANNYA

Baru nulis judulnya rasanya udah puyeng akuuh wkkwkw ya hari ini aku mendapat tantangan dari Ning Blogger Surabaya untuk menuliskan pengalaman pertama kali jatuh cinta. Hmm aku lak galau nulis apa...


Pikir punya pikir ingatanku melayang ketika aku masih kelas 3 SD wkwkw ya Allah lak yo 38 tahun yang lalu yaa hihihi

Apa ini termasuk cinta monyet entahlah aku juga tidak tahu, kayaknya memang cinta monyet sih yaaa..


Oke jadi begini ceritanya gaes...

Bapakku itu seorang TNI-AU dan kami tinggal di kompleks perumahan AURI di Lanud Iswahyudi Magetan. Karena seorang tentara, maka berpindah tugas adalah hal yang biasa. Maka tidaklah heran kalau kami sering berganti teman, kadang kehilangan teman karena harus mengikuti orang tuanya pindah, kadang juga mendapat teman baru karena orang tua mereka dipindahtugaskan di daerah kami. 


Ini nih Sekolah Dasarku


Begitulah, hari itu teman kami pindah ke Jakarta. Namanya Deni. Dia teman sekelasku. Seperti yang aku ceritakan tadi, saat itu aku masih kelas 3 SD di SDN Keraton IV, demikian nama SDku. Orang tua Deni pindah tugas ke Lanud Halim Perdana Kusuma di Jakarta makanya Deni harus pindah dari sekolah kami mengikuti ayahnya.

Aku melepas kepindahan Deni dengan rasa sedih, karena dia teman akrabku. Lagian rumah kami berdekatan, sama-sama di jalan Merpati. Kami sering bermain dan belajar bersama.


Hari pertama tidak ada Deni di kelas rasanya aku malas sekali berangkat ke sekolah. Oya aku anak pertama jadi aku tidak punya kakak. Nah Deni ini sering banget nemenin aku jadi aku merasa punya kakak pelindung di sekolah hehehe


Udah gitu aku kan sekretaris ya, perasaan waktu itu aku sering banget nulis di papan tulis deh, mungkin memang buku yang terbatas dan juga belum ada mesin foto kopi sehingga akhirnya murid-murid harus mencatat banyak materi pelajaran. Jadi deh kerjaanku sebagai sekretaris harus menulis setiap hari di papan tulis dan lalu teman-teman akan menuliskannya di buku mereka.

Denilah setiap hari yang menolongku menghapus papan tulis kalau papan tulis sudah penuh dengan tulisanku. Deni juga yang selalu membelaku kalau teman-teman usil dan menggoda aku. 


Udah gitu, kalau nulis di papan tulis karena papan tulisnya tinggi aku suka naik diatas kursi, sehingga aku harus melepas sepatuku. Nah teman-temanku yang usil sering menyembunyikan sepatuku itu. Kalau aku selesai nulis aku pasti kebingungan mencarinya. Lalu datanglah Deni yang menolongku dan mencarikan sampai ketemu. Begitulah aku merasa aman kalau ada Deni di kelas, karena dia pasti akan  berbaik hati menolongku hehehe 


Kebayang hari pertama tanpa Deni aku seperti ayam kehilangan induknya. Sedih sekali tidak ada yang menolongku ketika teman-teman laki-laki banyak yang usil padaku. Jadilah hari-hari itu aku menjadi pelapor tingkat dewa, karena kalau aku sudah jengkel aku akan melapor kepada wali kelasku siapa saja yang sudah menggangguku.


Di suatu sore setelah seminggu kepindahan Deni aku bertanya kepada Bapakku kenapa aku sedih sekali Deni pindah dan kenapa aku pengen bertemu dengan Deni? Adikku menggodaku habis-habisan dan menuduhku kalau aku menyukai Deni wkwwk Bapak cuma tertawa lebar dan mengatakan karena aku selama ini sudah sangat tergantung kepada Deni makanya aku pasti sangat kehilangan ketika Deni pindah. Entahlah aku juga tidak mengerti. Tapi aku memang jadi sering melamun dan menghayal seandainya ada Deni seandainya Deni nggak pindah dan lain sebagainya hihihi lucu sekali ya..


Yang lebih lucu aku masih mengingatnya sampai sekarang. Jadi apakah kepada Deni pertama kali aku jatuh cinta? Hihihi aku juga tidak tahu wkwkkw..


Lalu bagaimana kisahku selanjutnya, apakah kemudian aku bisa bertemu lagi dengan Deni? Apakah benar aku jatuh cinta kepadanya. Tunggu ya di postinganku selanjutnya...


Sstt gaes namanya nggak aku ganti lho ini, semoga dia tidak pernah membacanya hihihi... bisa malu gue..

.







2 komentar

  1. Waaah sekarang Deni apa kabar buk? Lucu juga ya kalau mengingat jaman dulu, deg-degan tiap ketemu atau jalan bareng orang yang di taksir. Hehehe

    BalasHapus
  2. haha, deni awakmu diceluk mba triana loh wkwk

    BalasHapus

Tengkyu udah blog walking here and nyempetin comment yaa...


Hakuna Matata
@trianadewi_td