MENGATASI JERAWAT DENGAN HUMPREY ACNE SERUM

Senin, 10 Agustus 2020

Banyak orang terganggu dengan munculnya jerawat di wajah, tak sedikit yang kemudian menjadi tidak percaya diri. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi jerawat pada wajah.


Munculnya Jerawat

Tak terasa sudah lima bulan pandemik ini. Dan aku benar-benar di rumah saja. Tidak kemana-mana. Tetapi di rumah justru sok sibuk, ada aja yang harus dikerjakan. Selain jadi harus sering memasak karena anak-anak pastilah maunya makan melulu, juga sibuk membuat materi pelajaran buat muridku. Belum lagi mendampingi anak-anakku yang belajar daring juga. Ya Allah malah gak sempat istirahat apalagi me time ya hehehe.. 

Nah mungkin karena di rumah melulu, kurang bergerak, kurang olahraga, kurang sinar matahari dan yang pasti makan terus akhirnya jerawat jadi bermunculan.  MasyaAllah mana besar-besar dan bikin gemes pengen ngulik-ngulik aja,  padahal kalau infeksi bisa luka dan meninggalkan bekas kan? Hmm rasanya sungguh tidak tahan. Belum lagi kalau ada rasa cenut-cenut saking besarnya jerawat itu, aduh pengen tak plithes tak plotot ben legoooo...


Acne Serum Humprey

Beruntung banget aku bertemu mbak Zhea yang menawari aku obat jerawat alias acne serum ini. Acne Serum dari Humprey Skincare ini yang akhirnya aku pakai dan sangat membantuku menghilangkan jerawat lho.. Dan Alhamdulillah cocok dengan wajahku yang berminyak ini, aduh senang banget rasanya, lega gitu lho... 

Tidak heran kalau serum ini menjadi King of Serum. Karena memang manjur dan mudah banget pemakaiannya serta cocok dipakai siapa saja. Udah gitu kandungannya antara lain tea tree extract, white willow extract dan niacinamide juga vitamin B3 benar-benar membantu merawat kulit yang berjerawat. 


Cara Pemakaian

Yang lebih seru lagi harganya murah banget gaes gak sepadan sama manfaatnya. Jadi cocok buat kantongku deh hehehe Oya cara pemakaiannnya mudah sekali lho:

1. Bersihkan dulu wajah kita

2. Oleskan acne serum ini langsung pada jerawatnya. 

3. Ulangi pemakaiannya dua atau tiga kali sehari

4. Rasakan sensasi dingin sejuknya

5. Tidak sampai dua minggu jerawat akan hilang tanpa meninggalkan bekas.

6. Setelah diolesi pakai serum, kalau kita ingin memakai bedak pada wajah, tidak masalah pakai saja. Jerawat sudah aman terlindung oleh serum tersebut bukan? Sudah bekerja obatnya.

Jerawatnya wadaaaw gaessss


Wajahku yang berjerawat mulai tampak bersih 


Bisa bersih mulus berkat Acne Serum Humphrey


Acne Serum Humprey ini memang manjur dan top markotop banget. Syukurlah kini wajahku sudah bebas jerawat, siap menghadapi new normal dengan semangat. 

Terima kasih Acne Serum Humphrey


Read More

LIMA DESTINASI YANG BERKESAN

Minggu, 09 Agustus 2020

Mempunyai seorang suami yang stroke survivor tentulah harus sabar dalam segala hal. Apalagi kesukaan kami adalah berjalan-jalan alias berwisata. Bagaimana mungkin dengan keadaan suami yang waktu itu susah berjalan, kita sekeluarga bisa bepergian. Alhamdulillah Allah selalu melindungi keluarga kami ketika mengadakan perjalanan. 

Berikut ini adalah lima destinasi yang begitu berkesan karena semuanya aku kunjungi bersama suami yang stroke survivor. Lima destinasi itu adalah :

1. Mekkah dan Madinah

Kami berkesempatan beribadah ke Mekkah pada tahun 2015 ketika suami sudah terkena serangan stroke yang ke-2. Jalannya sudah sedikit pincang tetapi bicaranya masih jelas. Awalnya aku berencana akan menyewa kursi roda selama beribadah, karena membayangkan betapa sulitnya suami saya berjalan. Apalagi di sana tentu akan berjubel-jubel. Tetapi alhamdulilah atas kuasa Allah ternyata disana suamiku sehat, bahkan bisa melaksanakan semua ibadah tanpa menggunakan kursi roda.

2. Candi Borobudur dan Pantai Parangtritis

Perjalanan ke kota Jogjakarta menjadi pengalaman tak terlupa karena keadaan suami saya yang sudah semakin payah. Hanya karena ingin membahagiakan anak-anak maka beliau rela berkorban untuk menuruti keinginan anak-anak berwisata. Walaupun ketika di Borobudur suami saya tidak ikut naik ke atas dan cukup menunggu di bawah saja yang penting anak-anak berbahagia.

3. Pantai Karanggongso dan Kampung Susu Tulungagung

Pantai ini lokasinya dekat dengan rumah adik suami di Tulungagung, jadi tidak jauh-jauh. Apalagi medannya yang mudah dijangkau dan tidak terjal, sehingga kami memutuskan mengajak anak-anak berlibur kesana. Alhamdulilah ternyata pantainya masih asri dan indah. Tidak begitu ramai sehingga kami benar-benar bisa menikmati liburan. Ada perahu yang bisa disewa dan mengantar kami berkeliling. Selain itu juga banyak penjual ikan bakar di sekitar pantai. Sehingga setelah capek berenang di pantai kita langsung bisa menyantap ikan bakarnya. 

4. Monas dan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta

Walaupun orang tuaku tinggal di tangerang, tetapi ternyata kami jarang bepergian kemana-mana karena anak-anak yang masih kecil-kecil. Sayangnya begitu anak-anak sudah besar ayahnya justru sakit. Walaupun begitu tidak menyurutkan suamiku untuk tetap menemani anak-anak berjalan-jalan. Waktu di Monas alhamdulilah ada liftnya sehingga kita semua bisa naik ke atas dan menikmati indahnya pemandangan kota Jakarta. Begitu juga ketika ke Taman Mini kami tidak bisa menikmati seluruh wahana karena takut akan membuat suami kecapekan. Alhamdulillah anak-anak sangat memahami kondisi ayah mereka. 

5. Alun-alun Bandung dan Tempat Syuting Preman Pensiun

Ketika itu alun-alun Bandung sedang ramai-ramainya dengan wajah barunya. Kami yang sedang berlibur ke Jakarta tak mau kalah ingin ikut menikmatinya. Akhirnya kami sekeluarga memutuskan pergi ke Bandung dengan naik bus. Bapak sempat was-was melihat kondisi suami tapi alhamdulillah semua dimudahkan dan dilancarkan. Walaupun seringnya suami hanya menunggu di suatu tempat membiarkan saya dan anak-anak explore lokasinya. 

Oh ya ketika itu juga sedang ramai sinetron Preman Pensiun, sinetron kesukaan suami. Akhirnya ketika di Bandung kami menyempatkan untuk berkunjung kesana, suami tertawa melulu karena teringat adegan-adegan di sinetron yang kocak dan lucu. Tak lup kami berfoto di spot yang hits di sinetron itu. Benar-benar seru dan tak terlupakan pengalaman kami. 


Itulah lima destinasi yang berkesan bagiku, karena aku kunjungi setelah suamiku terkena serangan stroke. Semuanya kini menjadi kenangan indah yang tak akan terlupakan. 

Read More

MENDIDIK ANAK ALA ALI BIN ABI THALIB

Sabtu, 08 Agustus 2020

Read More

LELAKI IDAMANKU itu KAMU

Minggu, 02 Agustus 2020











Lelaki idamanku itu kamuuu ya betul kamuu... yang selalu ada untukku, yang selalu mau berkorban demi aku , yang selalu mengerti aku dan yang mencintai dan menyayangi aku tentunya.

Lelaki idamanku itu kamuuuu ya memang kamu... Aku nggak butuh lelaki yang tajir yang kaya raya kalau pada akhirnya aku menderita. Kamu nggak harus sekaya Iwan Musri atau sekaya Raffi Ahmad, aku nggak butuh itu. Aku hanya butuh kamu. Perhatian dan kasih sayangmu itu sudah tak ternilai harganya bagiku.

Lelaki idamanku itu kamuuu iyaa kamuuu... Aku nggak butuh lelaki yang cakep seperti Hamish Daud atau seperti Keanu Reeves (aduh iki artis zaman kapan ngetok-ngetoki umurku wae hihihi..) nggak perlu cakep dan tampan seperti mereka. Senyum manismu dan tatapan teduhmu itu saja sudah sangat memabukkanku...

Lelaki idamanku itu kamuuuu hanya kamuuu... Aku nggak butuh mereka yang berbadan kekar seperti Ade Ray atau yang atletis seperti Ronaldo, aku nggak butuuuh itu. Cukup bagiku ada pundakmu bila aku ingin mengadu, cukup bagiku ada dadamu untukku bersandar jika aku sedang butuh pelukan...

Lelaki idamanku itu kamuuu cuma kamuuu..
Aku nggak perlu laki-laki yang terkenal seperti Rey Mbayang atau seperti Baim Wong nggak perlu, aku hanya perlu kamu yang hanya mengenaliku saja, aku hanya perlu kamu yang sholeh yang akan membimbingku menjadi istri sholehah, aku hanya perlu kamu yang tidak terkenal di bumi tetapi dikenal oleh mahkluk langit karena kesholihanmu...

Lelaki idamanku itu kamuuuuu
Kamuuu siaappppaaaaa
Kamuuu dimaaanaaaaa
Aku belum menemukanmuuuuuu...
Read More

SELAMAT JALAN, OPI!!

Minggu, 26 Juli 2020




          Baru saja aku melipat mukena usai melaksanakan sholat shubuh, ketika handphoneku berdering. Belum sampai aku mengangkatnya. Handphoneku sudah mati. Aku penasaran siapa yang menelpon pagi-pagi begini. Aku lihat chat teratas ada ucapan innalillahi, jantungku terasa berhenti berdetak. Berita itu dari mbak Anik. Ya Allah Opiiiii... mataku basah seketika. Cepat sekali Allah memanggilmu. Ingatanku melayang pada masa-masa SDku dulu...

          "Tooootttt tooootttt toooooott" suara seseorang di belakangku yang sudah sangat kuhapal. Lalu tangannya yang bergaya seolah sedang menyetir motor akan pura-pura menyenggolku sambil dia  menyalip jalanku dengan berlari kecil.

         "Ruuunn ruuuunnn ruuunnn" Aku tak kalah galak berlari menyalipnya lagi. Menyenggolnya dengan kencang agar dia terjatuh. Tetapi itu tak mungkin, yang ada justru aku yang jatuh. Karena badannya yang lebih besar daripada aku. Lalu dia akan tertawa renyah melihatku jatuh sambil masih berkata tot tot tot Gatot tot tot Gatot. Berusaha ditolongnya aku berdiri. Oh, tapi aku tidak mau, aku akan berdiri sendiri, jangan sampai minta tolong padanya yang sudah mengolokku.

           Ya kalian benar Gatot adalah nama bapakku. Sudah tidak aneh bukan nama orang tua memang  sering menjadi olok-olok di masa sekolah kita dulu. Dan Run yang kuterikkan tadi juga nama bapaknya sebagai balasan dia sudah mengolok-olok memakai nama orang tuaku.

           Kali lain Opi, demikian nama panggilan temanku itu akan berteriak memanggilku jerapah. Kenapa Jerapah? Ya karena aku tinggi, mungkin paling tinggi di kelas. kata Heri temanku yang lain, aku sangat tinggi jadi harus mau dipanggil Jerapah. Kupikir Opi cuma ikut-ikut Heri saja sebetulnya. Entahlah, ikut-ikut atau tidak yang jelas aku sebel kalau diolok-olok begitu.

             "Jerapah... hai Jerapaaah.. daun apa yang kamu makan hari ini?..."
             "Jerapah, tinggi sekali dirimu.. apakah setinggi tiang listrik?"
             "Hei, jangan cemberut karena Jerapah selalu tersenyum!"

            Kalau hatiku enakan, aku akan mengejar Opi sampai dapat lalu memukulnya. Tapi kalau aku bad mood, aku justru diam. Kalau sudah bad mood, aku bahkan tidak membalasnya, karena aku dongkol, sebel, benci sehingga marahku sampai ke ubun-ubun. Kalau aku masih bisa mengejar, memukul atau cuma ngomel itu tandanya aku belum marah betulan. Tapi kalau aku diam saja, berarti aku sudah marah besar. Hampir tiap hari Opi menggodaku, shingga membuat aku jengkel. Akibatnya aku sering sekali marah padanya.

            Tetapi bukan Opi namanya kalau tidak bisa mengambil hatiku. Ketika pulang sekolah dia akan berjalan di belakangku, menguntitku sampai rumah sambil meminta maaf. Opi tahu hukumannya kalau sampai aku marah beneran, aku tidak akan meminjaminya buku dan juga tidak akan membolehkan dia ke rumahku untuk belajar kelompok. Maka dengan segala cara dia akan meminta maaf dengan melawak atau dengan menemaniku pulang sampai rumah. Karena memang jalan pulang ke rumah Opi itu melewati rumahku. 

          Aku sendiri bukan anak yang pendendam, marahku selalu cuma sebentar. Kalau Opi sudah melawak, atau bermain tebak-tebakan yang lucu, aku pasti ikut tertawa. Dan kalau sudah tertawa berarti sudah hilang marahku, berarti aku sudah memaafkannya. Mungkin itu yang membuat Opi senang sekali menggangguku, karena dia tahu aku tidak pernah sungguh-sungguh marah.

          Tetapi aku pernah marah sekali padanya, karena seharian dia mengolok-olok aku dan juga mengatakan tamanku jelek. Waktu itu kami ada tugas membuat taman. Opi bukan kelompokku. Tapi karena tamanku terletak di depan kelas persis, maka setiap orang bisa melihat dengan bebas bagaimana kondisi tamanku. Dia pindah pot yang sudah aku atur dengan baik, aku kembalikan lagi potnya eh sama dia dipindah lagi sehingga tidak lurus dan tidak rapi. Aku betulkan yang satu yang lainnya dipindah sama dia, dan begitu seterusnya. Mana injakan-injakan di taman itu membuat batu-batu yang sudah kuatur rapi jadi berantakan. Huft sebal sekali rasanya, seharian itu aku dan Sari temanku sekelompok, cuma capek membetulkan pot dan mengejar-ngejar Opi dan teman-teman laki-laki yang lain yang kompak menggangguku.

             Siangnya aku sepakat sama Sari untuk tidak mengajak Opi belajar kelompok. Aku memajukan belajar kelompokku yang biasanya sehabis maghrib maka kali ini sehabis ashar. Untung hari itu les mengajiku libur. Supaya Opi kecele kalau nanti sehabis maghrib dia ke rumahku. Begitulah rencanaku dan Sari. Oya rumah kami di kompleks Iswahyudi, tidak begitu jauh sebetulnya. apalagi  keluarga kami akrab karena bapakku dan bapaknya pernah satu kantor.

           Pagi itu kakaknya Opi mengabarkan Opi meninggal dunia karena jatuh dari kamar mandi. Kaget sekali aku rasanya karena beberapa hari sebelumnya kita masih bercanda di WAG SD kami. Umur memang tidak ada yang tahu. 

Mungkin Opi memang sering menjengkelkan ketika aku masih SD. Tetapi Opi sebetulnya sangat baik dan perhatian padaku. Ketika SMA kami sama-sama bersekolah di kota, dia selalu menemani aku pulang naik bis. 

Semoga Opi tenang di alam sana. Doaku selalu buatnya. Ammiinn....
Read More