TAHUN BARU YANG ANEH
Minggu, 31 Januari 2021
Dua Tiga Lima Sembilan
Minggu, 24 Januari 2021
Tak ada yang menduga bahwa corona akan menerjang kita. Tak ada yang menyangka, aku pun. Akhir Januari aku masih ke Jakarta dan bulan Februari aku masih ke Bali. Padahal bulan Desember Corona sudah menyerang Wuhan. Tapi waktu itu rasanya corona masih jauhhh dari kita. Jadi kesannya kita masih bersantai-santai, termasuk aku.
Ketika akhirnya bulan Maret tiba-tiba diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maka kagetlah aku. Sekolah tetiba libur dan belajar di rumah. Aku harus mengajar secara online. Semua rencana seketika buyar, beberapa kegiatan sekolah ditiadakan, apalagi job blogger, mendadak semua batal. Oh My God!!
Awalnya kaget dan juga bingung karena perubahan yang serba mendadak itu, tetapi lama kelamaan aku mencoba beradaptasi dan menikmati, aku pikir dengan di rumah saja, aku tentu bisa mempunyai banyak waktu luang dan tentu banyak hal yang bisa kukerjakan.
Aku sempat berpikiran bahwa mungkin corona ini akan sebentar saja. Mungkin tiga atau empat bulan sudah cukup. Jadi aku tidak muluk-muluk memasang target. Tetapi ketika dua bulan, tiga bulan dan kemudian empat bulan berlalu, maka aku langsung realize bahwa corona tampaknya akan lama tinggal bersama kita, corona akan menemani kita. Kita harus benar-benar bersiap menghadapi new normal. Lalu aku mulai menyusun jadwal, mulai mereka-reka apa saja yang bisa kukerjakan dengan di rumah saja. Aku tidak mau tahun 2020 ini terlewati begitu saja. Aku harus menghasilkan sesuatu. Waktuku harus bermanfaat pokoknya. Titik.
Nah, salah satu rencanaku adalah bisa menulis buku. Aku ingin mewujudkan impianku menulis buku solo. Tetapi sayangnya impian tinggallah impian. Aku betul-betul menyesal karena hingga berakhir tahun 2020 impianku untuk menulis buku Solo tidaklah terwujud. Ternyata tidak semudah yang kubayangkan.
Ternyata aku harus gedubrakan membagi waktuku, ternyata aku tergagap-gagap harus mengajar online, belum lagi harus mendampingi anakku juga. Aku juga gedubrakan harus di dapur lagi di dapur lagi, karena ternyata anak-anak maunya makan melulu, sehingga waktuku nyaris habis hanya untuk memasak.
Begitulah, ketika 2020 berlalu aku cuma bisa manyun. Semua list yang aku tulis untuk menulis ini menulis itu tak ada yg maksimal. Pun sepertinya waktu luang banyak, aku juga tetaplah deadliner garis keras yang selalu mengerjakan di akhir waktu, di menit-menit terakhir. Yup, ternyata aku tetap pejuang dua tiga lima sembilan yaitu pukul 23.59 dimana saat itulah naskah-naskah lomba harus segera dikumpulkan.
Entahlah, memang sudah penyakitku, kalau belum deadline ideku belum bisa muncul, akibatnya aku sering ketinggalan untuk ikut lomba atau ikut audisi naskah hanya karena kelewat deadline. Aku berharap semoga kedepannya aku lebih bisa mengatur waktuku Tak ada gunanya kalau aku menulis banyak resolusi banyak impian tetapi ternyata aku tidak bisa membagi waktuku dengan baik. Apapun kunci dari semuanya adalah manajemen waktu. Asal kita bisa membagi waktu dengan baik, insyaAllah apa yang kita rencanakan bisa terwuiud.
Walaupun akhirnya aku berhasil melahirkan buku yang kutulis berdua dengan temanku, yaitu Easy Teaching English during the pandemic, dan aku juga berhasil menulis 5 buku antologi. Tapi aku tetap berharap ke depannya aku lebih pandai mengatur waktu, agar aku tidak perlu menyesal karena sudah melewatkan banyak hal di tahun 2020. Semoga kedepannya aku tak lagi menjadi pejuang 23.59 hihihi aku ingin berubah menjadi lebih baik lagi.
Untuk itulah untuk mengobati kecewaku dan penyesalanku, aku tetap menjadikan menulis buku solo menjadi resolusi di tahun 2021 ini. Harapanku semoga apa yang terlewat di tahun 2020 dapat aku wujudkan di tahun 2021 ini ammiin.
TUJUH RESOLUSIKU TAHUN 2021
Minggu, 17 Januari 2021
1. Menjadi Single Mom yang bahagia
2. Menjadi guru yang lebih kreatif
3. Menulis buku solo
4. Menulis di salah satu platform digital
5. Menekuni tik tok dan podcast
6. Mengembangkan bisnis jualan online agar mencapai kemapanan finansial
7. Lebih banyak mempelajari ilmu agama
KENDALA DALAM NGEBLOG
Minggu, 10 Januari 2021
Memang tidak mudah merawat sebuah blog, apalagi hingga menjadi blog yang bagus. Apa saja kriteria blog yang bagus itu, sehingga pemiliknya atau penulisnya sampai disebut blogger hits hehehe... Menurutku blog yang bagus itu enak dibaca, mempunyai banyak pengunjung setia, design yang keren, dan yang pasti SEO friendly deh.
Banyak orang pada awalnya ketika melihat seseorang punya blog, dia juga pengen punya. Tetapi kenyataannya ternyata kesulitan ketika harus konsisten menulis, harus konsisten merawatnya. Ada beberapa hal yang menurut pengalamanku menjadi kendala bagi seseorang untuk merawat blognya, yaitu:
1. Meluangkan Waktu
2. Mencari Ide
3. Menjadi Page One
4. Mempunyai Pengunjung Setia
SHARING SESSION BERSAMA EMIL DARDAK
Senin, 04 Januari 2021
Setelah berbulan-bulan diguncang pandemik dan terpaksa harus di rumah saja, maka seperti mendapat angin segar ketika ada undangan untuk meet up dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Rasanya happy banget dan tak sabar menunggu waktunya tiba.
Sore itu hari Sabtu tanggal 26 Desember 2020, akhirnya, aku bisa bertemu dengan Emil Dardak, sang Wagub Tamvan hihihi... Acaranya diadakan di Frangipani Restoran, Jalan Jemur Sari Surabaya. Alhamdulillah akhirnyaaa yaa...
Ada sekitar dua puluh blogger dan content creator yang diundang dalam acara tersebut. Aku salah satu yang beruntung bisa mendapatkan kesempatan bertemu Wakil Gubernur Jawa Timur ini. Jangan khawatir, pertemuan ini diadakan dengan tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan.
Tidak ada agenda serius yang dibahas dalam acara ini. Pak Wagub memberi kesempatan kepada kami untuk menyampaikan apa saja yang menjadi uneg-uneg kami, terutama terkait dengan masa pandemik ini.
VAKSIN
PENDIDIKAN
MILLENIAL JOB CENTRE
.
LIBURAN AKHIR TAHUN DI RUMAH SAKIT
Minggu, 03 Januari 2021
Karena pandemik, aku tidak ada rencana kemana-mana liburan akhir tahun ini. Rencananya aku akan di rumah saja, mau bersih-bersih rumah dan menyelesaikan tugas-tugasku yang terbengkalai. Mana akan ada penilaian di sekolahku, jadi aku harus menyiapkan berkas-berkasnya.
Selesai pembagian raport aku ditelpon bapakku, ternyata buLikku yang tinggal di Mbarat Magetan sakit dan harus opname di rumah sakit. Anak buLikku ada di Jakarta, tentunya tidak bisa pulang. Akhirnya aku harus mendadak ke Magetan untuk menemani buLikku. Aku menyampaikan kabar itu kepada anak-anakku ternyata mereka semangat untuk ikut ke Magetan. Ya sudah akhirnya aku ditemani dua anakku segera packing untuk pergi ke Magetan.
Menyebut kata Magetan memang selalu menyenangkan bagiku. Karena dulu masa kecilku memang di Magetan. Aku bersekolah mulai TK sampai SMP memang di Magetan, dan SMAku di Madiun. Tahun lalu kami sekeluarga juga liburan di Magetan. Makanya anak-anakku semangat ikut, padahal aku sudah bilang kalau liburan kali ini bakal di rumah bulikku saja karena aku harus menunggu di rumah sakit. Tapi ternyata anak-anakku semangat.
Hari sudah malam ketika kami sampai di rumah bulikku. Malam itu aku langsung bertugas menjaga buLikku di rumah sakit, jadi aku harus langsung tidur di rumah sakit deh. Rasanya deg-degan karena di masa pandemik begini tentu aku takut kalau bertemu pasien covid ya.. tapi aku bismillah saja, berdoa dengan kencang memohon perlindungan dari Allah.
Aku berangkat sendirian ke rumah sakit karena memang tidak ada yang bisa mengantar. Aku meninggalkan anak-anak di rumah buLik. Rumah sakitnya terletak cukup jauh dari rumah buLikku yaitu di Lanud iswahyudi Maospati. Di Iswahyudi situlah aku dulu tinggal waktu kecil karena bapakku adalah seorang TNI AU.
Memasuki wilayah Iswahyudi yang kini dijaga ketat, hatiku terasa gegap gempita, entahlah aku selalu bahagia kalau berkunjung kesini. Rumah sakitnya terletak di belakang masjid. Dan aku selalu dejavu setiap lewat sini, karena dulu aku akad nikah di masjid ini. Ya Allah rasanya pengen nangis teringat almarhum suamiku.
Alhamdulillah rumah sakitnya bersih dan rapi dan pasien covid juga dipisahkan, jadilah aku merasa aman. Aku menemani bulikku dengan tenang. Kondisi buLik tidak begitu parah tapi bagiku tetaplah menghawatirkan. Aku nyaris tidak bisa tidur karena was-was takut bulikku kenapa-napa. Untunglah aku membawa banyak makanan, jadilah begadangku jadi menyenangkan.
Aku menemaniku buLikku selama empat hari, alhamdulilah di hari keempat buLik sudah boleh pulang. Setiap hari aku sarapan pecel wkwkk adudu ini yang bikin happy sebetulnya, bisa menikmati pecel setiap hari hihihi alhamdulillah yaa..
Ketika buLikku sudah pulang ke rumah, maka besoknya aku mengajak anakku untuk napak tilas wkwkwk agar2 anak-anak tahu kalau aku dulu tinggal di Iswahyudi. Aku mengajak anakku mengunjungi TK ku dan SDku, haduh rasanya mengharu biru hatiku. Menelusuri jalan-jalan yang begitu lekat dihati. Terbayang kenangan indah bersama keluargaku tercinta. MasyaAllah berasa ingin mengulangnya saja.
Aku menunjukkan anakku dimana aku bersekolah, dimana aku bermain dan menghabiskan masa kecilku disana. Aku juga berfoto di tempat-tempat penting, tempat yang kuanggap penuh nostalgia. Terutama di amsjid tempat aku akad nikah dan juga di gedung tempat resepsi pernikahanku diadakan. MasyaAllah aku merasa sedih sekaligus berbahagia bisa mengajak anak-anakku berkunjung ke sini. Walaupun ini liburan yabg tidak disengaja tapi aku tetap bergembira. Bukankah semua memang selalu ada hikmahnya. Dibalik sakitnya bulikku akhirnya aku jadi bisa berlibur ke magetan, bisa napak tilas dan bisa menikmati kuliner yang selalu kirindukan. Alhamdulillah barakallah.
Lima langkah mudah membuat content
Minggu, 27 Desember 2020
My Inspiring Blogger
Minggu, 20 Desember 2020
MAHKOTA KEMULIAAN UNTUK KEDUA ORANG TUA
Minggu, 13 Desember 2020
Jumat kemarin adalah waktunya aku menengok anakku di pesantren. Sudah hampir dua bulan tidak bertemu, karena covid, maka kemarin adalah hari yang kutunggu-tunggu. Menengoknya adalah sesuatu yang selalu membahagiakanku. Aku bersyukur akhirnya pihak pesantren memperbolehkan para wali santri untuk menengoknya. Yang kutengok adalah anakku yang nomer dua, Aisyah Ramadhani Anshory.
Anak hanyalah titipan. Kita sering sekali mendengar kata-kata itu. Sering mendengar tak lantas membuat banyak orang paham yaa.. Kadang-kadang kita masih sering memaksakan kehendak, masih sering menganggap mereka milik kita yang kita berhak mengaturnya sesuka kita, sesuai keinginan kita. Kita sering lupa bahwa mereka hanya titipan dan mereka juga punya keinginan dan impian sendiri.
Demkian juga dengan anakku ini. Aku sempat shock gara-gara anakku ini, Ais, demikian aku memanggilnya, tidak mau sekolah. Ais ingin ke pesantren dan ingin menjadi penghafal Qur'an saja. Padahal maksudku, aku ingin dia menyelesaikan SMAnya dulu, barulah nanti dia menghafal Qur'an. Tetapi ternyata dia keukeuh tidak mau, sampai bingung sekali aku waktu itu. Mana suamiku sudah meninggal sehingga tidak ads orang yang bisa kuajak tukar pikiran hiks..
Untunglah ada adikku yang membesarkan hatiku, dia bilang harusnya aku bersyukur mempunyai anak yang mau jadi penghafal Qur'an, kenapa aku justru galau. Ijazah gampang dicari bukan? Ya Allah aku seperti disadarkan, Ya Allah aku koq kedonyan tenan yooo...
Walaupun om-omnya dan tante-tantenya yang lain banyak yang tidak setuju, bismillah aku memilih untuk mengabulkan keinginan anakku. Aku mulai browsing dan mencari-cari pesantren yang khusus untuk menghafal Quran saja. Alhamdulillah berkat info dari seorang teman aku menemukan pesantren yang kucari itu.
Akhirnya aku mengantarkan anakku menuju ke pesantrennya. Pesantren yang sangat sederhana menurutku tapi aku bersyukur anakku mau mondok disitu. Aku juga berpesan kepada anakku bahwa aku tidak memaksanya untuk hafal dengan cepat, aku juga tidak mentargetkan apa-apa. Bahkan aku bilang, kalau ditengah jalan dia bosan menghafal, dia boleh pindah untuk bersekolah di sekolah umum. Sebegitunya pesanku karena aku memang was-was dia berubah pikiran. Ais baru lulus SMP aku tahu anak seumurannya tentulah masih labil jiwanya. Bisa jadi dia akan bosan dan lalu meminta pulang.
Tetapi hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa sudah setahun lebih anakku mondok di pesantren itu. MasyaAllah dia tidak pernah mengeluh, sepertinya dia sangat menikmati mondok di pesantren itu. MasyaAllah tabarakallah. Bahkan di bulan Ramadhan kemarin, ketika semua panik pengen pulang karena corona, anakku memilih tetap di pesantren karena dia ingin segera menyelesaikan hafalannya. Ya Allah aku bersyukur sekali dia mempunyai tekad dan azzam yang kuat untuk menghafal.
Akhirnya tepat tanggal 7 Mei 2020 anakku bisa menyelesaikan hafalan 30 juznya. MasyaAllah tak terkira bahagiaku. Aku membayangkan pasti ayahnya bahagia disana, karena anakku berhasil memberikan mahkota kemuliaan itu. Aku bersyukur sekali akhirnya keputusanku untuk memenuhi keinginan anakku menjadi hafidzah sudah tepat. Walaupun dia tidak sekolah di sekolah formal, walaupun dia akan ketinggalan lulus dibanding teman-temannya, tapi bagiku dia sangat membanggakan. Aku sangat bersyukur sekali.
![]() |
Senyum mbak ais menyambut kedatanganku |
Dan hari Jumat kemarin adalah waktunya aku melepaskan rindu. Melihat wajah cerianya, senyum manisnya itu sudah sangat melegakanku. Sekarang anakku masih melanjutkan mondok disitu dan alhamdulillah pesantrennya bekerja sama dengan beberapa sekolah, sehingga anakku selain menghafal Quran juga kelak ketika lulus bisa mendapatkan ijazah juga. MasyaAllah aku tak henti bersyukur atas semua karunia Allah ini.
Lima Perkembangan Anak Usia 1 Tahun Yang Wajib Diketahui
Rabu, 09 Desember 2020
Pada tahun pertamanya, bayi sibuk mengenail diri dan fungsi anggota tubuhnya. Pada usia ini anak menyadari bahwa dunia di sekitarnya menarik. Dalam pikiran si anak mungkin sedang tidak sabar untuk mencoba berdiri dan berjalan. Tentunya akan banyak perubahan yang terjadi dalam tumbuh kembang anak usia 1 tahun. Si anak lebih banyak berinteraksi dengan orang tua dan orang-orang di sekitarnya, mempunyai rasa ingin tahu lebih besar, dan semakin aktif bergerak. Proses tumbuh kembang yang dialami setiap anak akan berlangsung unik dan berbeda-beda. Karena setiap organ di tubuh si anak memiliki pola pertumbuhan yang berbeda dan dengan kecepatan yang bermacam-macam. Nah jika kalian ingin mengetahui perkembangan anak usia 1 tahun, simak artikel ini sampai selesai ya:
1. Berat dan Tinggi Badan
Umumnya, berat badan anak usia 1 tahun berkisar 3 kali dari berat lahirnya. Biasanya memiliki berat badan antara 7 sampai 10 kg. Sedangkan tinggi tubuhnya mencapai 70-77 cm. Jika ingin melakukan perhitungan yang lebih rinci cara menghitung perkiraan tinggi badan normal anak usia 1 tahun adalah: 1,5 x tinggi badan saat lahir. Jangan khawatir jika berat dan tinggi tubuh si anak belum mencapai angka yang disebutkan tadi. Karena pastinya setiap anak memiliki laju perkembangan yang berbeda-beda.
2. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan kemampuan si anak dalam menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Anak usia 1 tahun, perkembangan motorik ini ditandai dengan kemampuannya berdiri sendiri, belajar melangkah, dan masih banyak yang lainnya. Tidak hanya itu, salah satu cara memantau perkembangan motorik anak 1 tahun yaitu melihat kemampuannya dalam makan sendiri. Ketika usia 1 tahun ini, si anak semestinya sudah bisa makan menggunakan jarinya, walaupun belum sempurna dan masih berantakan. Setidaknya si anak sudah bisa menggenggam makanan dan memasukkannya ke dalam mulut. Sebagian anak malah sudah bisa makan menggunakan sendok di usia 1 tahun ini.
3. Kemampuan Berbahasa
Biasanya, anak usia 1 tahun sudah bisa mengerti dan memahami kata-kata tunggal, dapat menunjuk bagian-bagian tubuh, pembendaharaan kata meningkat cepat, dan bisa mengucapkan kalimat yang dimulai dari dua kata atau lebih. Bahkan sudah bisa memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan misalnya ibu atau ayah.
4. Kemampuan Sosial dan Emosional
Kemampuan ini berhubungan dengan bagaimana si anak berinteraksi dengan orang lain. Salah satu ciri tumbuh kembang anak usia 1 tahun yang paling umum yaitu si anak senang memeluk orang tua, meniru aktivitas di rumah, dan mulai berbagi mainan dengan anak lain. Walaupun begitu, kamu sebagai seorang ibu tak perlu heran dan khawatir juga kalau si anak selalu dekat pada kamu saat berada di luar rumah. Si anak mungkin merasa malu ketika berada di dekat orang yang tidak dikenali. Ini merupakan hal yang wajar.
5. Kemampuan Kognitif
Usia 1 tahun adalah titik awal si anak mulai menyadari keberadaan diri dan lingkungan sekitarnya. Mulai menyadari betapa luas dan menariknya dunia tempat dia hidup selama ini. Ketika dulu si anak senang di dekat kamu atau menggendongnya selalu, sekarang biasanya si anak mungkin lebih sering minta turun dari gendongan dan ingin merangkak atau bahkan berjalan sendiri, apalagi jika baru pertama kali datang ke suatu tempat. Usia ini tahap di mana memori anak mulai berkembang. Saat yang tepat untuk mengenalkan bayi pada bentuk dan warna. Si anak mulai mengetahui punya kemampuan melakukan sesuatu.
Demikianlah lima perkembangan anak usia satu tahun yang wajin kita ketahui. Semoga bermanfaat.