Ketika kamu tinggal di sebuah kota kecil, tidak punya sanak saudara, survive sendirian, lalu tiba-tiba kamu bertemu dengan seseorang yang sefrekwensi denganmu, tentu bisa kebayang bahagianya kan?
Berenang bareng❤ |
Berenang bareng❤ |
Kita sering sekali mendengar peribahasa ini, sedia payung sebelum hujan yang artinya sebelum hujan datang kita sudah harus menyediakan payung hihihi lak mbulet ae.. Maksudnya adalah sebaiknya kita sudah bersiap-siap apabila ada hal buruk yang terjadi, baik itu bersiap fisik maupun bersiap mental.
Dulu ketika mempunyai suami yang stroke survivor maka aku selalu waspada dan sedia payung sebelum hujan. Karena stroke itu akan berulang. Jadi seseorang yang sudah pernah kena serangan stroke maka suatu saat dia pasti akan terkena lagi. Jadi aku harus waspada dan bersiap kalau suatu saat serangan itu datang.
Hal-hal yang harus kusiapkan adalah :
1. Pilihan Rumah Sakit
Selama ini kalau suami sakit aku selalu memilih rumah sakit swasta yang menurutku recommended. Karena di rumah sakit itu, penanganannya sungguh professional. Jadi rasanya aku puas dan merasa yakin kalau suamiku akan ditangani dengan baik. Serangan stroke itu selalu mendadak dan tiba-tiba. Nggak lucu rasanya kalau sudah terkena serangan lalu kita masih galau dan bingung mau dibawa kemana, tentu keburu parah dong yaa.. Jadi ketika ada serangan langsung buru-buru di bawa ke rumah sakit, sudah tidak pada tempatnya kalau masih galau mau rumah sakit yang mana hehehe...
2.Yang mengawasi anak-anak
Aku yang tinggal sendiri di Lamongan, harus sudah punya rencana siapa yang akan menemani anak-anak kalau aku menjaga suami di rumah sakit. Karena biasanya kalau terkena serangan, suamiku bisa sampai dua minggu opname di rumah sakit. Kebayang kan kalau tidak ada yang menjaga anak-anak. Jadi aku selalu berpesan kepada pembantuku kalau tiba-tiba suamiku sakit aku akan menjaga di rumah sakit sampai sembuh. Jadi pembantuku harus handle semua urusan di rumah, terutama siapa yang harus belanja dan memasak makanan, siapa yang harus antar jemput anak-anak sekolah. Alhamdulillah aku selalu punya pasukan yang siap membantu dan meringankan bebanku. Jadi aku cukup fokus di rumah sakit aja.
3.Kartu BPJS, KTP dan perlengkapan surat menyurat lainnya.
Karena aku ikut BPJS maka tentu banyak surat-surat yang harus disiapkan kalau aku menggunakannya. Biasanya aku akan masuk lewat IGD, karena kalau lewat IGD aku tidak perlu membawa rujukan. Jadi itu sangat memudahkan aku. Tetapi aku harus membawa banyak surat lain sebagai pelengkapnya, sepert Kartu Keluarga maupun KTP. Makanya aku selalu menyiapkannya terlebih dahulu di dalam map dan menyimpannya baik-baik. Apalagi kalau menggunakan BPJS aku tidak perlu membayar sepeser pun. Oleh karena apapun syaratnya pasti kulengkapi. Asal tidak pindah kelas aku bisa gratis tis tis..
4. Tugas-tugas sekolah
Karena aku seorang guru maka aku harus menyiapkan tugas-tugasku. Biasanya aku akan di rumah sakit selama dua minggu. Oleh karena itu tugas buat murid-muridku harus sudah kusiapkan. Sehingga kelas yang kutinggalkan tidak akan ramai, tidak gaduh karena mereka sibuk mengerjaka tugas dari aku hehehe... Alhamdulillahnya kepalaa sekolahku selama ini selalu mendukung dan mensuport aku, jadi walaupun aku tidak masuk sampai dua mimggu, biasanya beliau mengijinkan, asal ada tugas buat anak-anak. Terkadang juga ada guru piket yang ditugaskan menggantikan aku selama aku tidak masuk. Aku benar-benar bersyukur banyak pihak yang mendukung dan memudahkan urusanku dalam merawat suamiku. Sehingga aku bisa maksimal merawat suami.
Demikianlah hal-hal yang harus kusiapkan selama merawat suamiku yang sakit. Semoga bermanfaat yaa..
Yang namanya penyesalan tentu datangnya belakangan. Kalau datangnya di awal itu namanya pendaftaran hihihi... Begitulah suka duka kehidupan lika likunya kadang menghasilkan penyesalan. Tak jarang kita berucap seandainya waktu bisa diputar ulang, seandainya waktu bisa kembali, kita akan berhati-hati bertindak agar tidak menimbulkan penyesalan.
Ceritanya suatu saat aku bertemu dengan seseorang di tempat latihan beladiriku. Sebut saja namanya Esty, bukan mawar yeee, kecele wkwkkwk Berawal dari cerita mbak Esty yang ingin mengirimkan anaknya homeschooling seperti rencanaku yang juga ingin mengirim mbak Ais homeschooling. Maka kita akhirnya menjadi sangat akrab. Sebetulnya setiap melihat mbak Esty aku selalu ingat dengan mbak Lilis saudara sepupuku, makanya aku seperti langsung klik dengannya.
Dari yang cuma cerita tentang homeschooling lama-lama akhirnya cerita tentang banyak hal. Mbak Esty yang setahun lebih tua daripada aku benar-benar seperti kakak bagiku. Kami cocok sekali membahas segala macam hal. Dan kemudian karena corona, maka latihan beladiri kami dihentikan. Karena vakum akhirnya kami semakin intens ngobrol di WA. Dan sampai berjanji untuk bertemu. Yah karena harus di rumah terus menerus tentulah kebosanan melanda dan solusinya memang harus hang out bareng-bareng hehehe..
Karena semakin akrab, akhirnya suatu hari mbak Esty curhat tentang masalah keluarganya, yaitu masalah tentang suaminya. Ya bukankah emak-emak memang beginii ya, butuh tempat curhat agar bisa lega dan tetap waras hihihi aku sempat kaget karena tidak menyangka masalah yang dihadapi mbak Esty ternyata cukup berat menurutku. Kuakui mbak esty sangat sabar dan ikhlas. Kalau aku mengalaminya belum tentu aku bisa sekuat dia.
Daaan seperti yang sering kita dengar bahwa dunia itu cuma selebar daun kelor, maka begitulah yang terjadi. Ternyata mbak Esty itu adalah istri Mas Wisnu. Dan mas Wisnu adalah kakak kelasku di SMA. Tentu saja aku shock dan kaget karena aku mengenal akrab bagaimana mas Wisnu. Dan nggak menyangka dibalik sikap religiusnya itu ternyata dia sama sekali bukan seseorang yang penyayang. Seperti juga aku maka mbak Esty juga kaget tidak menyangka kalau aku ternyata mengenal suaminya.
Tetapi justru setelah tahu aku mengenal suaminya, mbak Esty justru semakin sering curhat, dia meminta saranku bagaimana enaknya. Aku mencoba menerka-nerka bagaimana solusinya hingga aku memutuskan untuk mengontak teman-teman mas Wisnu. Aku sempat kepikiran kalau mas Wisnu itu selingkuh, ya bukankah perselingkuhan sedang marak akhir-akhir ini. Bisa jadi perubahan sikap mas Wisnu terhadap keluarganya itu karena doa punya selingkuhan. Mbak Esty membantah keras semua dugaanku. Mbak Wisnu itu rajn ke Masjid, rajin puasa senin kamis, ibadahnya top markotop. Bagaimana mungkin dia selingkuh. Baiklah aku mencoba menghargai pembelaan mbak Esty.
Tetapi bukan aku namanya, kalau tidak mendapatkan ide jitu. Apalagi aku akrab dengan beberapa teman mas Wisnu. Akhirnya aku berusaha mengontak beberapa teman seangkatan mas Wisnu yang kebetulan aku menyimpan kontaknya. Baru saja bertanya aku sudah mau pingsan mendengar peringatan kakak kelasku itu. Aku baru saja bertanya bagaimana kabar mas Wisnu ya koq sosial medianya nggak update, eh kakak kelasku itu langsung terkejut kenapa aku mencari data tentang mas Wisnu. Yang lebih membuat aku shock lagi dia mengingatkan aku supaya berhati-hati karena ternyata mas Wisnu suka menggoda para janda.. astaghfirullah aku langsung lemas.
Terbayang baik hati dan cantiknya mbak Esty, koq teganya mas Wisnu berbuat begitu. Aku mencoba mengklarifikasi apa yang dikatakan kakak kelasku itu dengan meminta bukti-bukti, siapa tau berita itu cuma hoax, siapa tahu berita itu cuma bohong. Tetapi foto-foto yang dikirimkan padaku membuat aku mendidih marah. Astaghfirullah. Ternyata itu bukan isapan jempol ternyata beneraan... ya Allah!!
Begitu melihat bukti-bukti itu aku seketika ingin memberitahu mbak Esty tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Tetapi aku juga ragu-ragu belum tentu mbak Esty bisa menerimanya. Akhirnya aku memutuskan tidak memberitahu mbak Esty tentang apa yang aku ketahui. Mungkin itu lebih baik. Tetapi curhat mbak Esty dari hari ke hari semakin menyedihkan. Mbak Esty semakin merana karena suaminya bertambah parah sikapnya, tak lagi mau menyapa. Semakin mbak Esty bertanya apa salahnya, suaminya semakin murka hiks
Karena tidak tahan dengan ceritanya, aku sedikit demi sedikit menyindir-nyindir mbak Esty, memberi contoh bisa jadi ada yang disembunyikan mas Wisnu, bisa jadi mas Wisnu menutup-nutupi sesuatu, bisa jadi mas Wisnu selingkuh dan bisa jadi bisa jadi lainnya. Tetapo mbak Esty tidak percaya, dia begitu yakin suaminya bersih. Ya sudahlah bisa apa aku?
Tetapi apapun mbak Esty tetap memendam masalah, tetap galau dan tetap bingung dan curhatnya juga tetap ke aku.. Oh My benar-benar membuatku berpikir keras bagaimana aku mengingatkannya, bagaimana aku harus bersikap. Semua ideku untuk mencari tahu lewat boss suaminya atau bahkan bertanya kepada psikolog tak membuahkan hasil.
Tiba-tiba mbak Esty memberikan nomer handphone suaminya kepadaku. Dia memintaku untuk menghubungi suaminya, tanpa tujuan apa-apa sih, mbak Esty hanya ingin tahu bagaimana respon suaminya kalau aku sapa lewat whatssapp, siapa tahu ada titik terang. Awalnya aku malas, karena terus terang aku tidak mau mencampuri urusan mereka. Tetapi saking pengennya aku menolong mbak Esty akhirnya aku memutuskan mengontak Mas Wisnu.
Dan entah bagaimana awalnya, tiba-tiba mbak Esty marah-marah padaku. Dia menuduhku ikit campur urusannya. Aku cuma bengong. Siapa yang curhat duluan siapa yang memberi nomer handphone suaminya kepadaku, siapa yang meminta tolong? Koq sekarang aku dituduh mencampuri urusannya. Karena sebel dituduh begitu akhirnya aku katakan kepada mbak Esty kalau suaminya sebetulnya selingkuh. Aku punya data-data yang kuat. Ealah bukannya berterima kasih aku punya datanya, mbak Esty justru memblokirku setelah menuduhku bahwa aku suka mencari-cari kejelekan orang lain. Helooo aku ini orang sibuk yaa mana sempat kurang kerjaan begitu.
Ya begitulah, sekarang mbak Esty sudah memblokirku. Aku menyesal kenapa aku kemarin pakai mencari tahu tentang suaminya segala. Harusnya aku cukup jadi telinga cukup jadi pendengar yang baik saja, tidak perlu terlalu semangat mencarikan solusi. Tapi apa boleh dikata, semua sudah terlanjur, wis kadung, nasi sudah menjadi bubur hehehe..
Banyak para ibu mengeluh nafsu makan anak-anaknya meningkat tajam selama masa pandemik. Sampai aku menyebutnya selain ada wabah corona juga ada wabah ngunyah lagi ngunyah lagi wkwkkwk bisa ditebak kegiatan di dapur menjadi meningkat tajam karena kita harus menyiapkan camilan buat anak-anak. Tapi itu kalau lagi rajin ya, kalau lagi malas ya mending beli saja hahaha Pokoknya kalau kambuh malasnya, aku pasti sibuk buka aplikasi food delivery hihihi..
Untunglah aku menemukan bolu kukus Siliwangi ini. Rasanya yang beda dengan bolu kukus merk lainnya, membuat anak-anakku jadi ketagihan deh. Apalagi ada dua puluh varian rasa yang berbeda, so kalian mau rasa apapun mereka ready deh..kebayang kan gimana nggak ketagihan gitu lhoo..
Seperti juga kue bolu yang lain, maka bolu kukus Siliwangi yang diproduksi dengan cara dikukus melalui proses yang higienis ini ditunjang dengan bahan baku pilihan yang berkualitas. Bolu kukus Siliwangi juga menggunakan mesin dan peralatan yang tepat guna, dan didukung oleh tenaga kerja lokal yang handal dan kompeten sehingga menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan tidak kalah dengan produk yang lain deh...
Siliwangi Bolu Kukus ini merupakan produk buah tangan dan sudah bersertifikasi PIRT yang tentu saja halal dan bisa dikonsumsi oleh siapapun. Siliwangi Bolu Kukus diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat di Stasiun Bogor pada bulan Bulan Oktober 2019. Wah udah hampir dua tahun lhoo..
Sebetulnya awal mula dikembangkannya Siliwangi Bolu Kukus ini adalah karena terinspirasi sejarah Prabu Siliwangi yang sangat kental dengan budaya Jawa Barat. Keberadaan Siliwangi Bolu Kukus ini akhirnya bisa menggali semua potensi-potensi yang ada di Propinsi Jawa Barat. Sehingga akhirnya muncullah varian-varian rasa bolu klasik seperti Susu Lembang, Stroberi Ciwidey, Kopi Bogor, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Alpukat Mentega, Brownies Coklat, Talas Bogor, Kurma Ajwa, Madu Odeng, Mangga Indramayu, Kacang Ijo, Talas Oren, Martabak Kacang, Talas Aren, Jeruk Garut, Pisang Kepok, Pandan Wangi, Red Velvet dan Peuyeum Bandung. Yang semuanya itu melambangkan khasanah budaya Propinsi Jawa Barat itu sendiri.
Agar tak kalah bersaing dengan yang lainnya maka Siliwangi Bolu Kukus terus berinovasi menciptakan produk yang berkualitas, sehat, dan higienis untuk masyakarat. Maka tanggal 7 Februari kemarin Siliwangi Bolu Kukus menghadirkan produk baru yaitu Bolu Cinta Siliwangi yang siap menemani keluarga Indonesia menikmati produk baru ini dengan penuh rasa cinta.
Bolu Cinta ini dikemas dengan sangat mewah, dan packing yang keren sekali yaitu kemasan kotak yang berisi Bolu Kukus berbentuk hati dengan isian berbagai macam rasa dan varian. Diantaranya adalah:
1.Alpukat
2. Blackcurrant
3. Brownies
4. Susu
5. Red Velvet
6. Tape
7. Pink Lava
8. Durian
9. Nanas
10. Mix atau campur
Ada juga varian rasa yang memiliki kombinasi isian yang melted di mulut yaitu original, keju, cokelat dan kacang.
Oya Bolu Cinta ini tersedia dalam tiga ukuran yaitu:
Size S = Isi 4 pieces Bolu Cinta
Size M = Isi 8 pieces Bolu Cinta
Size L = Isi 12 pieces Bolu Cinta
Kalian bisa memilih mau yang kemasan kecil atau yang besar semuanya ada. Mau beli untuk dimakan sendiri atau mau dibagi-bagikan, tinggal memilih jenis kemasannya saja. Seru sekali bukan?
Tentu semakin penasaran yaa.. Nah biar nggak pinisirin lagi sila berkunjung ke Outlet SBK Siliwangi Bolu Kukus di Malang yaitu di Jl Basuki Rahmat 95A Malang. Atau hubungi wa 08125263261 atau 085793535400. Bisa Free Delivery juga lho gaes..
Sedangkan kota di Jawa Timur lainnya seperti Lamongan bisa hubungi WA di nomer (082139481454), dan Jember (085236002236).
Selamat berbelanja yang banyaakkk... awas ketagihan yeeee.. Sst dijamin setelah tahu SBK ini para ibu nggak bakal galau lagi nyiapin camilan buat anak-anaknya deeehh...
Besar Pasak daripada tiang. Kita tentu sudah sangat hafal dengan peribahasa diatas yang artinya besar pengeluaran daripada pemasukan. Jadi sederhananya, apa yang kita belanjakan itu lebih besar daripada gaji atau pendapatan kita.
Tak sedikit orang yang mengalami hal seperti itu. Tentu saja akan merepotkan sekali, apabila kita menjalani kehidupan seperti itu. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita tidak mengalami hal-hal seperti itu, yaitu antara lain:
1. Memahami kemampuan diri
Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu maka lihatlah kemampuan diri kita. Ukurlah kira-kira kita mampu apa tidak. Lihatlah dulu kira-kira kita bisa apa tidak. Contoh kasusnya, kita ingin punya sepeda motor, terkadang seringnya orang itu malas untuk menabung dulu, akhirnya memilih membeli dengan cara mengangsur. Memang sih ya kadang-kadang kalau nggak dipaksa untuk membayar hutang begini, kita sering tidak bisa memiliki apa-apa. Kalau ada cicilan kita jadi berhemat karena kita harus menyisihkan uang untuk mengangsur sesuatu.
Nah ketika kita memutuskan mengangsur sepeda motor tentulah kita harus melihat kemampuan keuangan kita. Jangan memaksakan beli Nmax kalau ternyata kemampuan kita hanya bisa beli beat. Tentu akan berat sekali kita untuk menyisihkan uang buat mengangsur Nmax tadi. Bisa -bisa tiap bulan kita kelimpungan untuk membayar cicilannya. Jadi deh lebih besar pasak daripada tiang.
2. Jangan jadikan hutang sebagai kebiasaan
Jangan jadikan berhutang sebagai kebiasaan atau gaya hidup. Karena itu akan sangat merepotkan kita. Biarlah kita tidak mempunyai apa-apa asal kita hidup tenang. Orang bijak berkata bolehlah kita hutang untuk membeli properti tetapi jangan sampai kita berhutang untuk membeli nasi. Ibaratnya kalau uang hanya cukup untuk beli tempe ya sudah kita makan tempe setiap hari. Jangan sampai uang hanya cukup untuk beli tempe eh kita belinya daging melulu. Trus kalau kurang minta kemana dong? Akhirnya ngutang kan? Nah, lama-lama bisa jadi kebiasaan yang jelek. Kita akan memaksakan diri untuk memenuhi standard hidup yang terlalu tinggi itu. Dan pelariannya tentu dengan berhutang.
3. Belilah Fungsi jangan beli Gengsi
Tentu sering kita tahu kan, orang bela-belain beli sesuatu hanya demi gengsi. Demi dilihat wah oleh orang lain, demi mendapat pujian dari orang lain. Lha apa kita mau makan gengsi? Daripada merana dan stress memikirkan hal-hal begitu maka sebaiknya belilah barang yang kita butuhkan. Belilah barang sesuai fungsi yang kita harapkan. Bukan sesuai gengsi kita untuk mendapatkan pujian atau justru untuk pamer. Jangan sampai iri atau kepengen melihat orang lain bisa beli ini itu. Kalau memang tidak mampu baiknya kita menahan diri, bukannya malah memaksakan diri.
4. Pandai-pandailah bersyukur
Kita harus pandai-pandai bersyukur agar bisa menikmati hidup ini. Jangan bingung dengan penilaian orang lain sehingga mengakibatkan kerugian kita sendiri. Lihatlah orang yang dibawah kita agar kita bisa pandai bersyukur. Jangan lihat keatas melulu bisa bikin adem panas hihihi.. Bukankah kalau kita pandai bersyukur justru Allah akan menambah nikmatNya?
Demikianlah semoga empat tipsku ini bisa bermanfaat ya agar kita hidup berbahagia tanpa bingung karena lebih besar pasak daripada tiang. Yuk ah semangat, percayalah Allah sudah mempersiapkan rezeki kita. Nggak usah sedih kalau apa yang kita peroleh sepertinya kurang melulu, atau nggak perlu sedih dengan apa yang luput dari kita, anggap saja belum rezeki. Yang penting kita selalu bekerja untuk mencari ridhoNya. Oke?
Tak ada yang menduga bahwa corona akan menerjang kita. Tak ada yang menyangka, aku pun. Akhir Januari aku masih ke Jakarta dan bulan Februari aku masih ke Bali. Padahal bulan Desember Corona sudah menyerang Wuhan. Tapi waktu itu rasanya corona masih jauhhh dari kita. Jadi kesannya kita masih bersantai-santai, termasuk aku.
Ketika akhirnya bulan Maret tiba-tiba diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maka kagetlah aku. Sekolah tetiba libur dan belajar di rumah. Aku harus mengajar secara online. Semua rencana seketika buyar, beberapa kegiatan sekolah ditiadakan, apalagi job blogger, mendadak semua batal. Oh My God!!
Awalnya kaget dan juga bingung karena perubahan yang serba mendadak itu, tetapi lama kelamaan aku mencoba beradaptasi dan menikmati, aku pikir dengan di rumah saja, aku tentu bisa mempunyai banyak waktu luang dan tentu banyak hal yang bisa kukerjakan.
Aku sempat berpikiran bahwa mungkin corona ini akan sebentar saja. Mungkin tiga atau empat bulan sudah cukup. Jadi aku tidak muluk-muluk memasang target. Tetapi ketika dua bulan, tiga bulan dan kemudian empat bulan berlalu, maka aku langsung realize bahwa corona tampaknya akan lama tinggal bersama kita, corona akan menemani kita. Kita harus benar-benar bersiap menghadapi new normal. Lalu aku mulai menyusun jadwal, mulai mereka-reka apa saja yang bisa kukerjakan dengan di rumah saja. Aku tidak mau tahun 2020 ini terlewati begitu saja. Aku harus menghasilkan sesuatu. Waktuku harus bermanfaat pokoknya. Titik.
Nah, salah satu rencanaku adalah bisa menulis buku. Aku ingin mewujudkan impianku menulis buku solo. Tetapi sayangnya impian tinggallah impian. Aku betul-betul menyesal karena hingga berakhir tahun 2020 impianku untuk menulis buku Solo tidaklah terwujud. Ternyata tidak semudah yang kubayangkan.
Ternyata aku harus gedubrakan membagi waktuku, ternyata aku tergagap-gagap harus mengajar online, belum lagi harus mendampingi anakku juga. Aku juga gedubrakan harus di dapur lagi di dapur lagi, karena ternyata anak-anak maunya makan melulu, sehingga waktuku nyaris habis hanya untuk memasak.
Begitulah, ketika 2020 berlalu aku cuma bisa manyun. Semua list yang aku tulis untuk menulis ini menulis itu tak ada yg maksimal. Pun sepertinya waktu luang banyak, aku juga tetaplah deadliner garis keras yang selalu mengerjakan di akhir waktu, di menit-menit terakhir. Yup, ternyata aku tetap pejuang dua tiga lima sembilan yaitu pukul 23.59 dimana saat itulah naskah-naskah lomba harus segera dikumpulkan.
Entahlah, memang sudah penyakitku, kalau belum deadline ideku belum bisa muncul, akibatnya aku sering ketinggalan untuk ikut lomba atau ikut audisi naskah hanya karena kelewat deadline. Aku berharap semoga kedepannya aku lebih bisa mengatur waktuku Tak ada gunanya kalau aku menulis banyak resolusi banyak impian tetapi ternyata aku tidak bisa membagi waktuku dengan baik. Apapun kunci dari semuanya adalah manajemen waktu. Asal kita bisa membagi waktu dengan baik, insyaAllah apa yang kita rencanakan bisa terwuiud.
Walaupun akhirnya aku berhasil melahirkan buku yang kutulis berdua dengan temanku, yaitu Easy Teaching English during the pandemic, dan aku juga berhasil menulis 5 buku antologi. Tapi aku tetap berharap ke depannya aku lebih pandai mengatur waktu, agar aku tidak perlu menyesal karena sudah melewatkan banyak hal di tahun 2020. Semoga kedepannya aku tak lagi menjadi pejuang 23.59 hihihi aku ingin berubah menjadi lebih baik lagi.
Untuk itulah untuk mengobati kecewaku dan penyesalanku, aku tetap menjadikan menulis buku solo menjadi resolusi di tahun 2021 ini. Harapanku semoga apa yang terlewat di tahun 2020 dapat aku wujudkan di tahun 2021 ini ammiin.
Memang tidak mudah merawat sebuah blog, apalagi hingga menjadi blog yang bagus. Apa saja kriteria blog yang bagus itu, sehingga pemiliknya atau penulisnya sampai disebut blogger hits hehehe... Menurutku blog yang bagus itu enak dibaca, mempunyai banyak pengunjung setia, design yang keren, dan yang pasti SEO friendly deh.
Banyak orang pada awalnya ketika melihat seseorang punya blog, dia juga pengen punya. Tetapi kenyataannya ternyata kesulitan ketika harus konsisten menulis, harus konsisten merawatnya. Ada beberapa hal yang menurut pengalamanku menjadi kendala bagi seseorang untuk merawat blognya, yaitu: